Hello, ini thread pertama saya di SFTH. Nyoba nyumbang cerita semoga terhibur...
Quote:
Cerita ini terinspirasi dari film Train to Busan. Di film ini focus survivalnya adalah para penumpang kereta yang terjebak di dalam kereta dan menuju ke stasiun busan untuk mendapat pertolongan. Ceritanya lebih asik dan seru karena tidak melebar kemana-mana.
Anyway, maafkan saya jika terlalu terinfluence dari cerita film tersebut. Semoga kalian menikmati cerita ini. Terima kasih
Spoiler for Part 1:
Jumat, 31 Agustus 2016
Bunyi musik jedak jeduk menghentak tidak menyurutkan para penikmat malam yang terus mengikuti alunan irama yang dimainkan para DJ. Suasana yang seharusnya digunakan untuk tidur dan beristirahat, tidak membuat mereka menghentikan aktivitasnya. Justru semakin malam semakin asyik untuk menikmati. Tidak lelah pula para bartender asik meracik minuman dan menyediakan untuk tamu yang memesan seteguk kehangatan. Penari-penari telanjang mulai menggeliatkan tubuh moleknya sambil terus menggoda pria-pria ‘mesin ATM’ dengan sangat bersemangat. Tidak lupa beberapa lembar kain yang menutupi keindahan ciptaan Tuhan itu dibukanya satu per satu agar mereka bisa menjamah dan tak lupa pula menyisipkan lembaran kertas berangka di selangkangan penari-penari tersebut.
Tanpa disadari semua orang, dari sinilah malam teror itu dimulai.
Deni sedang duduk asik menikmati pertunjukan tersebut sambil menikmati segelas minuman keras. Nampaknya dia sedang menghibur diri dari kesibukkannya bekerja. Sudah beberapa malam, dia harus lembur di kantor menyelesaikan tugas-tugasnya dan sekarang saatnya untuk menghilangkan penat.
“Tidak ada salahnya melepaskan segala fikiran di tempat ini. Lagian di sini ramai, tak seperti di tempat terkutuk itu. Hanya ada aku dan kertas-kertas sialan.”Kemudian dia raih minuman dan langsung menelannya dalam sekali
teguk. Lalu turun ke lantai dansa.
Agak lunglai dia berjalan, dan kemudian badannya mengikuti alunan musik yang semakin keras. Para dancer dan juga DJ membuat suasanan semakin panas. Deni sudah tak sadar saat gerakkannya membuat dia harus bersenggolan dengan seorang wanita.
“Eh. Kurang ajar lu ye. Mau ngapain lu?” Teriak wanita itu
“Hah? Apa? Oh lu gak mau ye kalau di sini? Sok jual mahal banget lu, tarif lu berapa sih semalem?”
“F***!!! “ Wanita tersebut kemudian melaporkan ke teman prianya yang sedang melihatnya di seberang meja. Kemudian seorang pria besar dan tinggi maju dan memulai memukul Deni.
“Nih rasain lu. Dah berani ganggu nih cewek. Jangan macem-macem bung di sini” Dengan nada mengancam pria besar itu mulai menarik kerah baju lawannya.
Entah karena memang sedang mabuk , atau mungkin punya keahlian lain. Deni malah dengan sengaja mengacungkan jari tengah dan tersenyum sinis.
“Lawan gw” katanya.
Tak ayal, pria itu mulai menghajar deni, dihantam perutnya dengan keras. Deni langsung tersungkur. Lalu pria tersebut semakin kalap menghajar wajahnya. Bertubi –tubi pukulan pria itu berikan ke Deni. Namun, tidak ada perlawanan sama sekali. Sampai akhirnya security memisahkan perkelahian tersebut.
“Eh, liat aja ya. Sampai lu keliatan lagi di sini. Gak akan segan – segan gw menghajar lu” ancam pria tersebut.
Sambil mencoba berdiri, deni mulai beringsut ke tempat duduknya. Lalu Deni meninggalkan tempat tersebut. Dia menuju ke tempat parkiran, dan menaiki mobil putih yang terparkir tepat di seberang bar tersebut. Sambil melihat kaca yang ada di dashboard, deni melihat luka-luka yang ditimbulkan akibat perkelahian tadi. Lalu ia merogoh saku bajunya dan melihat tempat cairan sebesar jari kelingking yang sudah tidak berisi. Sambil tersenyum penuh arti Deni berkata. “Percobaan Pertama Selesai ”
Itu tadi part 1, part 2 nya nanti akan saya lanjutkan. Kritik dan saran sangat saya harapkan dari kaskuser semua agar kedepannya thread ini lebih baik dan juga ceritanya tidak membosankan.
Terima kasih
Diubah oleh rahmahnz12 07-11-2016 22:45
anasabila memberi reputasi
1
1.4K
Kutip
7
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!