Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Oke Fix, Aku Akan Jadikan Parkit Sebagai Sahabatku (Tips Menjinakkan Burung Parkit)

PutriAisaAvatar border
TS
PutriAisa
Oke Fix, Aku Akan Jadikan Parkit Sebagai Sahabatku (Tips Menjinakkan Burung Parkit)



Sobat, beberapa waktu ini di televisi banyak informasi tentang salah satu hobi yang menarik, yaitu : Parkit Jinak. Silahkan cek aja di youtube, banyak arsip liputan di televisi tentang betapa lucu dan menggemaskannya burung yang berwarna-warni ini. Selain cantik dan mempunyai warna menarik, parkit juga bisa menjadi hewan kesayangan karena relatif mudah dijinakkan. Parkit yang sudah jinak, dapat dengan santainya berjalan dan melompati jari-jari kita. Bermain di tempat bermain yang biasanya juga gak kalah lucunya, melompati tiang-tiang hingga memasuki lorong yang biasa digunakan oleh hamster.






Setelah menonton beberapa video di youtube, pasti deh kita akan berfikir, kayanya seru juga ya pelihara parkit. Oke sobat, sebagai hobiis yang lumayan lama mengagumi parkit, dan punya banyak pengalaman dalam memeliharanya, saya akan berikan beberapa saran sebelum kamu mengatakan dalam hati : "oke fix, aku akan jadikan parkit sebagai sahabatku."

Sobat, hewan itu punya nyawa dan hati, artinya, dia bisa senang dan bisa sedih. Dia bisa bahagia, dia bisa juga stress berat, mirip dengan manusia ya? emoticon-Big Grinmakaya, selalu setiap anak kami menginginkan binatang peliharaan, kami ingatkan kepada mereka : "kamu sudah siap merawatnya sayang?"

Parkit, anjing, kucing, hewan apapun bisa kita anggap sebagai sahabat kita. Tetapi yang penting untuk selalu diingat adalah, bahwa mereka adalah binatang. Konsekuensi memelihara mereka adalah, kita harus merawatnya. Secerdas apapun anjingnya, secerdik apapun kucingnya, tetap saja mereka butuh kita agar tercukupi semua kebutuhan hariannya. Begitupun dengan parkit, setelah kita berkomitmen untuk memeliharanya, maka kita harus siapkan ilmu untuk merawatnya.

Merawat parkit diantaranya adalah, menyiapkan kandang atau tempat hidupnya. Menyediakan selalu setiap hari makanan dan minumannya. Memahami kebutuhan kesehatannya. Memahami karakter masing-masing parkit yang kadang beda antara satu dengan yang lain.

Jadi sobat, kamu cari tau dulu ya makanan parkit itu apa? Minumnya gimana, kandangnya seperti apa. Itu mah gampang kok, cari aja di google. Atau saya kasih tau sekarang? Iya deh, makanan parkit itu sama dengan burung kenari atau juga burung lovebird. Minumnya, yang penting ganti setiap hari. Air putih biasa. Kandangnya? Sesuaikan dengan kantong dan rumah kamu. Kamu bisa beli kandang besar yang mahal, atau kamu bisa bikin tenggeran sendiri sehingga murah. Yang penting, si Parkit nyaman berada ditempatnya.

Tips Menjinakkan Parkit



Sobat, sebagai hobiis yang mencintai burung Parkit, kita mengenali dua wilayah yang berbeda dalam hobi ini. Parkit sebagai burung kicau dan parkit sebagai pet, hewan jinak peliharaan keluarga.

Sebagai burung kicau, parkit dianggap mampu menjadi masteran bagi burung kicau lainnya karena suaranya yang bervolume rendah dan variasi nada yang banyak.

Sebagai burung jinak, tentunya burung Parkit harus melalui proses penjinakan. Apakah artinya jinak? Jinak adalah lawan kata dari liar, dalam hal ini parkit bisa dikatakan jinak jika tidak lagi menunjukkan perilaku liar yaitu giras, selalu berusaha menghindari manusia, galak dan menggigit. Maka jinak, kita artikan sebagai perilaku parkit yang sudah tenang, tidak takut manusia, aman dan tidak menggigit.

Berikut ini beberapa tips yang PJO (Parkit Jinak Otista) akan berikan kepada kalian untuk menjinakkan parkit kesayangan kalian.

Pertama, perhatikan usianya. Jika masih muda keuntungannya adalah gigitannya tidak terlalu menyakitkan. Kenapa hal ini penting? Karena dalam proses penjinakan, kadang kita dihadapkan pada kondisi parkit yang defence, menyerang karena takut. Sehingga biasanya, kita akan digigit. Sakit gak ya? Uhuy pokoknya.

Parkit muda juga lebih mudah untuk dijinakkan. Perhatikan bagian kepalanya, jika masih ada garis-garis hitam itu artinya burung masih muda.

Saran kami, jinakkan 1 parkit lebih mudah dibandingkan menjinakkan parkit lebih dari satu diwaktu yang bersamaan.

Letakkan burung ditempat yang tidak jauh dari aktivitas manusia. Sehingga dia terbiasa dan beradaptasi dengan gerakan-gerakan kita. Kita berjalan, berbicara dan gerakan lainnya yang biasanya membuat mereka takut. Tapi setelah melalui proses adaptasi, mereka akan terbiasa dan tidak takut lagi.

Sobat juga bisa melakukan proses wing clip, dimana kita memotong sayap bagian sekunder yang bertujuan agar burung tidak release atau kabur. Proses yang benar, tidak akan menyakiti si burung. Tapi proses yang salah, malah bikin burung kehilangan kecantikannya. Jadi, pikirkan matang-matang untuk melakukan proses wing clip.

Burung yang sudah tenang dan beradaptasi dengan lingkungan, akan terlihat nyaman dan tidak ketakutan. Setelah di fase ini, kita bisa lanjutkan dengan cara membiasakan diri untuk menyentuh dan memegang si Parkit. Akan ada resiko digigit, ya terima saja kenyataan itu. Parkit yang sering dipegang akan lebih menunjukkan karakter yang ramah bagi kita.

Tips berikutnya adalah diet. Yaitu, dimana parkit makan sesuai dengan jadual dan cara yang kita tentukan. Biasakan parkit makan ditangan kita, tentukan jadwalnya. Sehingga si Parkit tau, dia membutuhkan kita karena makanan hanya berasal dari kita.

Proses-proses yang kita lakukan akan menentukan kualitas jinaknya si Parkit terhadap kita. Demikian tips dari kami, semoga bermanfaat.
Salam hangat.

sumber 1
sumber 2
sumber 3
Diubah oleh PutriAisa 05-11-2016 14:12
0
7.5K
51
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.