TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menilai, harga komoditas bahan pokok di Jakarta saat ini terlampau tinggi. Kondisi tersebut menyebabkan beban pengeluaran masyarakat menjadi tinggi, terutama mereka yang berpenghasilan rendah.
"Ada ibu Azizah di sini yang sehari-hari menjual nasi uduk, dia ngeluh ke saya bahwa harga bahan pokok terus naik," ujar Sandi saat menemui warga di Kelurahan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Sabtu, 5 November 2016.
Persoalan harga bahan pokok, menurut Sandi, memang salah satu yang kerap dikeluhkan masyarakat, selain keterbatasan lapangan pekerjaan. Harga cabe merah di pasar saat ini sekitar Rp 80 hingga 85 ribu, cabe hijau Rp 65 ribu
"Itu masih bisa kita turunkan hingga 20 persen atau sekitar Rp 16 ribu dari harga yang sekarang, kita akan berusaha mencapai itu," katanya. Sandi menambahkan butuh waktu sekitar 12 sampai 18 bulan untuk mencapai harga tersebut.
Sandi menuturkan ada dua penyebab utama tingginya harga bahan pokok di Jakarta. "Yakni rantai distribusi yang terlalu panjang dan kelangkaan pasokan, disamping tengkulak".
Menurut Sandi, pemerintah provinsi selalu melemparkan kesalahan itu kepada pemerintah pusat.
"Saya akan ubah paradigma, kita tidak ingin menjadi bagian solusi. Saya akan kasih solusi untuk hal ini ke Pak Jokowi dan Pak Enggar (Menteri Perdagangan)," katanya.
FAJAR PEBRIANTO | ADIWIJAYA
https://metro.tempo.co/read/news/2016/11/05/083818042/sandi-uno-janji-harga-cabe-bisa-turun-20-persen-caranya
walaupun dukung jokowi, kayaknya gw cukup kritis sama kebijakan khususnya kementrian pertanian
tapi gw yakin si UNO ini ngomong tanpa tau permasalahannya. Kalau dia tau, gak perlu ngomong tinggal buat tindakan