Jakarta, HanTer - Teriakan takbir Allahu Akbar…Allahu Akbar, tangkap dan penjarakan Ahok, diucapkan ribuan massa yang berkumpul di halaman Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (4/11/2016) pagi. Suasana di masjid terbesar di Asia Tenggara ini begitu ramai oleh massa yang terus berdatangan dari berbagai penjuru nusantara. Diperkirakan, satu juta massa mengikuti demo penistaan agama yang dituduh dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

KH Bachtiar Nasir, selaku ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) menyampaikan, hingga Jumat (4/11/2016), sudah sekitar 200 ribu massa yang ikut demonstrasi.

“Massa menuntut agar Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama ditangkap demi tegaknya supremasi hukum dan rasa keadilan dari kekecewaan terhadap pernyataannya,” kata Bachtiar Nasir.

Hingga berita ini diturunkan, Sabtu (4/11/2016), ratusan ribu massa masih berkumpul disekitar Masjid Istiqlal. Pantauan Harian Terbit, ribuan bus dan mobil pribadi serta puluhan ribu pejalan kaki nampak terus berdatangan. Takbir dan shalawat pun terdengar bersahut-sahutan.

Sejak sekitar pukul 08.00 WIB, massa telah memadati bagian dalam Masjid Istiqlal. Perlahan, massa mulai berdatangan dari berbagai wilayah dan semakin memadati halaman luar masjid. "Kami hadir untuk turut serta dalam aksi kali ini," ujar Maman (48), warga Sukabumi, salah satu rombongan warga di lokasi.

Budi Prasetyo satu diantara banyaknya penjaga pintu masuk Masjid Istiqlal mengatakan sejak siang hari tadi malam massa umat Islam mulai berdatangan untuk menginap di Masjid terbesar di Asia Tenggara ini.

"Sejak siang tadi, terus masuk. Kami himbau menjaga kesucian jika masuk ke dalam Masjid ini," ujar Budi kepada Harian Terbit di lokasi, Kamis (3/11/2016).

Menurut seorang jamaah diperkirakan saat ini konsentrasi massa umat Islam di masjid dan kawasan Istiqlal telah mencapai seratus ribu lebih. Ada yang melalui jalur darat, udara dan laut. “Mungkin yang ikut demo bisa dua ratus ribu orang,” ujar Firman, warga Bandung.

Penjarakan

Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab mengingatkan Presiden Jokowi, agar tidak melindungi Ahok yang dinilai telah melakukan tindak pidana penistaan agama.

Dia meminta Polri segera menetapkan Ahok sebagai tersangka, selambat-lambatnya malam ini agar protes dari sejumlah umat Islam tidak membara. "Malam ini juga bisa ditetapkan status Ahok sebagai tersangka sehingga esok bisa segera ditangkap,” kata Habib Rizieq di Bareskrim, Jakarta Pusat, Kamis (3/11/2016).

Ketua Front Pemuda Muslim Maluku DPD Jakarta Selatan, Murad Malawat mengatakan Umat Islam yang dari Maluku di wilayah Jakarta akan bergabung sekitar 1.000 massa.

"Dari Jakarta sudah saya pastikan kurang lebih 1.000 Umat Islam Maluku, belum yang datang langsung dari daerah. Kalau kami (memang) menginap di Istiqlal," ujar Murad kepada Harian Terbit di pelataran Istiqlal, Jumat (4/11/2016).

Murad menegaskan Indonesia negara hukum. "Dan yang pastinya penegak hukum tidak boleh tajam ke bawah tumpul ke atas, intisari dari proses hukum sesuai undang-undang yang berlaku," terangnya.

Selain itu diingatkan lambannya aparat hukum menyebabkan terjadinya aksi massa berdemonstrasi kembali. "Kalau tidak ada keputusan, akan kami tuntut terus sampai mendapat keadilan. Sampai Ahok dipenjara," pungkas Murad.


(Safari/Danial/Sammy)

url

yang saya heran, ahok ke mana ya?...







bukannya ahok disebut pendekar? kok takut kaya ncie2 rumahan? sayah penasaran..