MANADO— Sulawesi Utara (Sulut) benar-benar spesial di mata Amerika.
Kerjasama pertahanan udara Indonesia-Amerika makin diperkuat di daerah Nyiur Melambai.

Terbukti, ada latihan gabungan (latgab) dengan sandi ‘Cope West’, untuk meningkatkan persahabatan bersama
negara adikuasa tersebut, hingga 11
November mendatang. Pesawat tempur berteknologi canggih digunakan kedua angkatan bersenjata (Indonesia-AS).

Sebanyak enam pesawat F-16 milik TNI
AU dan enam pesawat F-18 Hornet
Skadron 3 VMFA (Aw). Pesawat SAR, Satu Helly Super Puma dengan Tim SAR enam personel dari Yonko 466 Paskhas. Juga, pesawat dukungan C-130 Hercules dan C-17 Globe Master, yang melibatkan 250 personel TNI AU dan 225 personel US Army. Warga pun merasa terhibur adanya Latgab, karena melihat aksi udara pesawat tempur Amerika. Khususnya, F-18 Hornet.

Pesawat tempur supersonik serbaguna ini dapat dioperasikan dari dan ke kapal induk di segala cuaca. Dirancang
bertempur di udara dan menyerang
sasaran di darat. Juga, dikenal pesawat
perusak pertahanan udara musuh, serang antigerilya, dan pesawat intai.

Bahkan dirancang dengan persenjataan canggih dan bisa membawa roket, rudal, bom besi terarah. Laju maksimum bisa 1.915 km/h, di ketinggian 12.190 m dan radius tempur 537 km.

Soal jarak, diprediksi hanya butuh waktu sekira 30 menit, sudah bisa
tiba di Jakarta. “Selain kagum dengan aksi akrobatik, kami merasa aman wilayah udara Sulut serasa dijaga jet tempur Amerika bersama pesawat Indonesia. Meskipun, hanya latihan bersama,” ungkap Rio M, warga Minut.

Sementara itu, Kuasa Usaha Ad-Interim Kedubes Amerika Serikat Brian McFeeters mengatakan, kerjasama pertahanan AS–Indonesia tidak pernah lebih kuat saat ini. Ia bangga menjadi mitra utama Indonesia dalam latihan bersama dan kerjasama lainnya, dalam bidang pertahanan. Terkait kekuatan kemitraan strategis antara AS-Indonesia, McFeeters menegaskan, Amerika adalah kawan dekat dan mitra antusias untuk Indonesia di berbagai bidang. “Termasuk dalam memperkuat bidang penerbangan dan pertahanan di Indonesia. Serta diharapkan kelanjutan hubungan yang lebih kuat dan semakin berkembang,” harap Brian.

Mewakili angkatan bersenjata AS, Letnan Kolonel Marinir Stephen McClune menekankan, pentingnya menggelar latihan bersama. Menurutnya, Indonesia adalah mitra regional kuat dan menggunakan kesempatan latihan ini untuk meningkatkan ketrampilan teknis. “Militer AS dan Indonesia juga diuntungkan dengan adanya penggunaan jenis pesawat sama. Kesamaan ini lebih memudahkan untuk bekerja sama dalam mengatasi masalah-masalah regional,” tandasnya.

Danlanudsri Manado Kolonel Djoko Tjahjono menambahkan, latihan ini merupakan salah satu contoh banyak kegiatan kemitraan Amerika dan Indonesia. “Dalam menghadapi tantangan regional dalam bidang politik dan keamanan di kawasan Asia-Pasifik,” pungkasnya.