Puluhan ribu polisi bersiap mengamankan unjuk rasa besar-besaran Jumat (4/11) besok.

Kekhawatiran munculnnya penyusup dari kelompok radikal ISIS (Islamic State of Iraq and Syiria) dan Al Qaeda cukup beralasan.

Dilansir The Guardian, Kamis (3/11), Pimpinan Al Qaeda di Syiria (Suriah), Jabhat Fatah Al-Sham meminta pemerintah Indonesia menghukum Gubernur Basuki Tjahaja Purnama.

Jika tidak, mereka siap turun tangan lewat peluru senjata pasukannya.

Hal serupa diutarakan para pendukung ISIS. Mereka diketahui telah mengirimkan sejumlah pesan lewat dunia maya. Isinya mendukung unjuk rasa besok dan menggelorakan semangat jihad.

"Kelompok masyarakat sipil garis keras ingin menunjukkan diri. Kelompok pro-syariah ingin menunjukkan dukungan besar-besaran
untuk hukum Islam, kelompok jihad kecil mendesak anggotanya untuk menunjukkan keberanian mereka dengan menyerang polisi,” kata Direktur Institut Analisis dan Kebijakan Konflik, Sidney Jones.

Sidney menilai terlalu banyak kepentingan dalam unjuk rasa terhadap Ahok.

"Saingan Ahok ini ingin menang agar Ahok turun,"jelas dia.

Sementara, Kapolri Jenderal Tito Karnavian meminta masyarakat untuk menjaga kondusifitas selama demo berlangsung. “Saya minta semua pihak untuk tetap tenang, jangan terprovokasi dari media sosial,” pungkas dia. (cr1/JPG)
NGERII