- Beranda
- Berita dan Politik
Lengkap, 8 Poin SBY Soal Tudingan Bekingi Demo 4 November
...
TS
b_S E N S O R
Lengkap, 8 Poin SBY Soal Tudingan Bekingi Demo 4 November
Quote:
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan pernyataan seputar munculnya tuduhan yang mengatakan dia berada di balik aksi demonstrasi pada 4 November. Menurut dia, tuduhan tersebut tidak benar, fitnah, dan penghinaan.
Pada Rabu (2/11) pagi jelang siang, awak media pun diundang untuk mendengar jawaban SBY terhadap tuduhan tersebut. Paparan SBY berlangsung hampir satu jam sekaligus untuk menjelaskan berbagai persoalan yang tengah melanda bangsa ini.
Pertama, SBY mengingatkan agar tidak ada kecurigaan terhadap pertemuan politik yang dilakukan pihak-pihak di luar pemerintahan. Kedua, ia mengingatkan agar informasi yang dikeluarkan intelijen itu akurat, tidak mengarang, dan tidak asal main tuduh. "Saya kira bukan intelijen seperti itu yang harus hadir di negeri ini," ujar dia di kediamannya di Cikeas, Bogor, Rabu (2/11).
Ketiga, SBY menjelaskan intelijen dalam masa kepemimpinannya sebagai presiden tidak mudah melaporkan sesuatu yang tidak akurat kepada dia. Ia juga mengungkit keadaan negara di era kepemimpinannya bahwa polisi dan aparat keamanan tidak main tangkap dan main tembak.
Keempat, SBY mengaku selama ini tidak mudah menyampaikan tuduhan kepada siapapun. Misalnya, terkait adanya orang besar yang mendanai aksi unjuk rasa dan menggerakan massa di zamannya. Kelima, kalau ada anggapan yang mengatakan bahwa SBY berada di balik aksi demonstrasi 4 November, itu fitnah.
"Menuduh seseorang, kalangan, menuduh parpol, pertama itu fitnah. Fitnah lebih kejam dari pembunuhan, I tell you. Jika ada informasi atau analisis intelijen seperti itu, saya kira berbahaya," ujar dia.
Kelima, SBY juga menyatakan, memfitnah orang atau parpol atas dasar analisis intelijen itu sekaligus menghina. "Yang mengomandoi itu handphone, sosial media. Itulah era digital society. Jadi jangan menyimpulkan ini yang menggerakan, ini yang mendanai," tegas dia.
Keenam, rakyat bukanlah kelompok yang bisa dibayar. Kalau sudah menyangkut soal hati nurani, akidah, tentu tidak ada yang bisa memengaruhi, dan uang pun tidak ada gunanaya. "Apalagi kalau sudah urusan akidah, banyak di dunia ini yang mengorbankan jiwanya demi akidah," kata dia.
Ketujuh, SBY telah mengumpulkan berbagai keterangan, mengorek apa yang ada di pikiran pemerintah saat ini, termasuk jajarannya, sebelum menyampaikan pernyataan pada Rabu (2/11) ini untuk menanggapi sangkaan yang tidak berdasar itu. "Karena saya tahu, saya mendengar, setelah saya kroscek benar adanya," ucap dia.
Kedelapan, negara dalam keadaan yang sangat berbahaya jika analisis intelijennya bengkok, tidak berdasarkan data dan fakta, hanya mengambil dari sosial media, termasuk buzzers, lalu dikait-kaitkan, dianalisis, kemudian keluar kesimpulan bahwa seseorang itulah yang mendanai atau menggerakan.
"Kalau intelijen error, analisisnya bengkok, datanya enggak ada, faktanya enggak ada, dikait-kaitkan, ambil dari sosial media, termasuk buzzers, dianalisis, ah pasti ini yang menggerakkan. Pasti ini yang mendanai. It's very dangerous," ungkap dia.
http://www.republika.co.id/berita/na...november-part1
dia tau data intelejen darimana coba?? ada yg membocorkan?? atau nyadar sendiri??
0
4.6K
Kutip
44
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
671.3KThread•41.2KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru