Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bangunapAvatar border
TS
bangunap
Di Suriah, Rusia Buat Rencana AS Berantakan


Nusweek.com - Washington. KETIKA wilayah yang dikuasai pasukan pemberontak Suriah di Aleppo mulai berkurang satu demi satu karena pergerakan militer Suriah yang dibantu serangan udara Rusia bulan ini, Amerika Serikat diam-diam tengah mempertimbangkan rencana untuk segera mengirim senjata yang lebih canggih bagi unit-unit pasukan pemberontak yang didukung CIA di Suriah. Rencana itu disampaikan dalam pertemuan baru-baru ini antara Presiden Barack Obama dengan tim keamanan nasionalnya. Demikian dilaporkan The Washington Post, Ahad, 23 Oktober.

Namun, rencana itu rupanya diambangkan, alias tak disetujui dan tak juga ditolak. Para pejabat Amerika mengatakan Pemerintahan Obama mulai skeptis bahwa rencana meningkatkan program rahasia CIA, yang telah melatih ribuan pejuang bersenjata di Suriah selama tiga tahun terakhir, akan berujung pada keberhasilan mendongkel Presiden Suriah, Bashar Assad, dari kekuasaannya.

Sebab keraguan itu, tak lain, adalah intervensi Rusia di Suriah. Akibatnya, Presiden Obama, kata para pejabat itu, kini lebih cenderung menyerahkan keputusan tentang nasib program rahasia CIA itu kepada penghuni baru Gedung Putih yang akan ditentukan dalam Pemilihan Presiden 8 November 2016.

Pejabat yang menentang proposal untuk meningkatkan pengiriman senjata, menurut Washington Post, memperingatkan bahwa hal itu hanya akan memperburuk keadaan di Suriah tanpa memberi hasil yang signifikan. Tapi, pejabat yang mendukung proposal mengatakan, ketiadaan tindakan akan menyebabkan Aleppo jatuh ke tangan pasukan Suriah. Puluhan ribu pejuang dukungan CIA pun akan mencari sekutu baru, sehingga Amerika akan kehilangan pengaruh terhadap sekutu-sekutunya di kawasan.

Pendukung proposal yang disebut “Rencana B” itu antara lain adalah Direktur CIA John Brennan dan Menteri Pertahanan Ashton B Carter. Sementara, penentang proposal adalah Menteri Luar Negeri John F Kerry. Dia cemas persenjataan baru akan digunakan untuk membunuh personel militer Rusia, yang pada gilirannya akan memicu konfrontasi antara Washington dengan Moskow.

Kepada Washington Post, salah satu pejabat senior Amerika mengatakan bahwa inilah saatnya bagi Amerika untuk melihat kembali, apakah pemberontak dukungan CIA masih bisa dianggap sebagai kelompok yang moderat, dan apakah program ini bisa mencapai tujuannya ketimbang hanya menambah penderitaan di Suriah. Pemberontak dukungan CIA, kata pejabat itu, tidak bisa berbuat banyak di medan perang sebab mereka melawan musuh yang lebih tangguh, dan mereka pun semakin didominasi oleh kelompok ekstrimis,” kata pejabat itu yang menolak namanya dikutip.

...

sumber nusweek.com


Sudah terlalu banyak negara yang hancur gara2 amerika.... mungkin russia bisa menjadi penyeimbang .....
sebelahblog
anasabila
anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
3.9K
25
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.1KThread10.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.