Islam sejatinya adalah agama yang mengajarkan perdamaian dan rahmat, atau dalam istilahnya disebut Islam Rahmatan lil Alamin. Namun, belakangan ini, citra baik Islam yang selama ini diajarkan sejak di jaman Rasulullah SAW semakin tercemari dengan hadirnya beberapa kelompok Islam Radikal dan Kelompok – Kelompok Politik tertentu yang mengatasnamakan Islam demi mewujudkan kepentingan mereka sendiri. Akibat perbuatan mereka, Islam kerap dicap sebagai agama yang bar – bar, teroris, sadis, perusuh, pemberontak dan berbagai citra buruk lainnya.

Sayangnya, umat Islam yang notabenenya masih kurang dalam pemahaman agamanya juga mulai terprovokasi dan terikuti dengan arus perilaku tersebut. Hal terdekat yang kerap terjadi adalah dengan beramai – ramai mengumpulkan massa untuk melakukan demonstrasi besar – besaran dan selalu diwarnai dengan aksi menghujat pemerintah dan orang – orang yang mereka anggap salah. Akibatnya, bukannya mendatangkan kebaikan, melainkan keburukan bagi orang banyak. Mulai dari yang terkecil yaitu kemacetan jalan, hingga yang terbesar adalah kerusuhan. Padahal, banyak diantara mereka yang sebenarnya tidak menyadari bahwa Islam tidak pernah mengajarkan umatnya untuk berperilaku bar – bar seperti itu. Islam yang sebenarnya adalah manfaat bagi yang lain, bukannya kerugian.

Perilaku rusuh, memberontak dan bar – bar seperti ini sejatinya adalah warisan perilaku kaum Khawarij yang merupakan salah satu golongan dalam Islam yang berkhianat terhadap Rasulullah, Ahlul Bait dan Sahabat Nabi. Patut diketahui bahwasanya, Kaum Khawarij ini dulunya adalah orang – orang yang hatinya memang terbiasa untuk saling membenci satu sama lainnya. Mereka dengan mudahnya mengkafirkan orang – orang yang berbeda pandangan dengannya, bahkan diantara orang – orang yang mereka kafirkan adalah para Ahlul Bait dan Sahabat Nabi itu sendiri, seperti Ali Bin Abi Thalib, Aisyah RA, Abu Bakar As Sidiq, Umar Bin Khattab, Usman Bin Affan, dll.

Kaum Khawarij di masa lalu tidak hanya membenci dan memberontak saja. Bahkan diantara mereka ada yang berniat untuk membunuh para keluarga dan sahabat Nabi. Perilaku buruk seperti inilah yang seharusnya kita jadikan pelajaran dan jangan sampai diantara kita ada yang mewarisi sifat buruk seperti ini.

Pada saat ini, kita melihat bahwa perilaku saling mengkafirkan satu sama lain di kalangan umat Islam kian semakin memprihatinkan. Hal kecil bisa kita lihat di berbagai sosial media, hampir semua postingan yang berbau politik dan agama pasti ada saja orang – orang picik yang berkomentar negatif dengan mengkafirkan saudaranya sendiri. Tidak hanya ke orang – orang diluar agamanya saja, bahkan di sesama agamanya pun, dia tidak segan – segan mengkafirkan dan melaknat saudara seakidahnya sendiri. Padahal, dalam Islam, sangat diharamkan untuk mengkafirkan saudara sesama Muslim.

Tak hanya itu saja, perilaku bar – bar ala khawarij juga kerap diwujudkan melalui aksi Demonstrasi atau Unjuk Rasa yang akhir – akhir ini sering terjadi. Meskipun aksi tersebut damai, tapi tetap saja, perilaku mereka selalu membuat kerugian bagi orang banyak, misalnya kemacetan, menyebarkan selebaran dan poster – poster yang berisi kebencian dan caci maki, dan lain sebagainya. Yang lebih parahnya lagi, diantara mereka bahkan ada yang tega melibatkan anak – anak dan kaum wanita untuk berunjuk rasa di jalanan dalam kondisi panas dan terancam keselamatannya. Apakah seperti ini wajah Islam? Apakah Islam sengaja diprovokasi oleh orang – orang yang tidak bertanggung jawab agar benih – benih Khawarij kembali ditumbuhkan di kalangan umat Islam saat ini? Naudzubillahi Min Dzalik.