nawadukaAvatar border
TS
nawaduka
Stigma negatif membuat KPR syariah kurang diminati
Sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia sebenarnya memiliki pasar yang sangat besar untuk produk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) berbasis syariah.

Seperti diketahui bahwa KPR syariah menerapkan konsep KPR tanpa riba sesuai dengan prinsip agama Islam. Namun, fakta di lapangan ternyata berbeda.

Pangsa pasar perbankan di Indonesia lebih didominasi oleh perbankan konvensional. Produk berlabel syariah termasuk KPR syariah kurang diminati oleh masyarakat. Belum banyak orang yang mempercayakan persoalan keuangannya kepada bank syariah.

Tentunya, ada beberapa penyebab kenapa KPR syariah masih kurang diminati. Di antaranya bahwa KPR syariah dinilai sama saja mahalnya dengan KPR konvensional.

Sejumlah orang masih menganggap label syariah yang melekat harusnya membuat KPR ini bisa meringankan.

Namun, sebenarnya, mereka hanya salah mengerti bahwa label syariah pada bank bukan berarti bank syariah berorientasi sosial dalam menjalankan bisnisnya.

Hanya saja, syariah yang dimaksud lebih kepada konsep islami yang diadopsi ke dalam bisnis. Sehingga, KPR syariah tetap memperhitungkan untung dan rugi.

Kendati begitu, ada perbedaan sistem yang diterapkan. Seperti sistem margin yang berbeda dengan sistem bunga pada KPR konvensional.

Dalam sistem KPR konvensional dikenal dengan istilah bunga yang besarnya naik turun atau fluktuatif mengikuti kondisi perekonomian.

Itu sebabnya, jumlah angsuran KPR tidak tetap, tergantung fluktuasi suku bunga. Sedangkan pada KPR syariah mengenal istilah margin yang berbeda dengan bunga.

Margin tidak mengikuti fluktuasi suku bunga, sehingga jumlah angsuran KPR bisa tetap setiap bulan. Besaran angsuran syariah sudah ditentukan di awal perjanjian KPR antara nasabah dengan bank.

Ini berarti, KPR syariah menawarkan keuntungan bagi nasabahnya dengan jumlah angsuran yang pasti dan tetap hingga masa pelunasan.

Dengan demikian, nasabah merasa aman dan memiliki kejelasan dalam mengatur keuangan untuk KPR.

Sayangnya, stigma negatif KPR syariah sudah terlanjur melekat pada sejumlah orang yang membuat KPR ini masih kurang peminatnya.

http://industri.kontan.co.id/news/st...urang-diminati
0
7.9K
82
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.6KThread40.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.