KASIHAN nasib gadis Hasmanah, 18, dari Ketapang (Kalbar) ini. Dia curhat tentang kekasihnya yang meninggalkan setelah menodai. Eh, Dulmajid, 45, sebagai ayah tiri bukannya ikut prihatin, tapi malah nambahi sekalian penderitaan si gadis. Hasmanah langsung dirudapaksa sekalian, sehingga ibunya lapor polisi.

Di era gombalisasi ini ayah tiri sering jadi “musuh dalam selimut” bagi istri. Betapa tidak? Tidurnya memang satu ranjang dan selimut, tapi begitu istri pules, suami diam-diam menyelinap ke kamar anak gadis bawaan istrinya. Ini sering terjadi sekarang ini.

Maka bagi janda yang punya anak gadis, jika mau nikah lagi harus diwaspadai benar kelakuan calon suami barunya. Ceroboh sedikit saja, menyesal seumur hidup.

Ny. Tasmiah, 42, yang tinggal di Deltapalwan Kabupaten Ketapang (Kalbar); adalah salah satu korbannya. Hidup menjanda selama 5 tahun menjadikan dia sering kesepian di sepanjang malam. Jodoh atau suami pengganti, tak kunjung datang meminangnya.

Sebetulnya Tasmiah bukannya tak laku di pasaran bebas. Banyak juga yang berminat terhadapnya. Tapi begitu tahu ada anak, mereka mundur teratur. Maunya “investor”, janda kinclong yang tanpa momongan.

Pengalaman menunjukkan, anak tiri sering ngribeti dan mengganggu kemesraan suami istri yang baru menikmati bulan madu gelombang kedua. Ada lho, anak balita dibanting ayah tiri gara-gara nangis melulu ketika ibunya kelon sama ayah tiri.

Di kala kondisi janda Tasmiah “statusquo”, hadirlah Dulmajid duda yang dua tahun ditinggal mati istri. Dia serius hendak mengawini janda itu. Soal sudah punya anak bawaan, sama sekali tak masalah. “Dia anakmu, ya anakku juga. Mari kita didik bersama, agar nantinya menjadi anak yang berguna bagi nusa bangsa, agama dan mertua.” Kata Dulmajid ketika berkampanye.

Mulia benar lelaki ini, pikir Tasmiah dalam hati. Maka tanpa banyak lagi pertimbangan, tidak juga bertabayun dengan putrinya, langsung saja diterima. Menikahlah keduanya, dan ranjang di kamarnya yang selama dingin nan sepi, kini kembali hiruk pikuk, jika tak mau disebut berderak-derak penuh sensasi.

Ternyata Dulmajid kelakuannya seperti kebanyakan jago-jago dalam pilkada. Banyak janjinya tapi sulit ditepati. Katanya mau mengasuh Hasmanah sebagai anak sendiri. Nyatanya, belakangan pikirannya berubah, padahal dulu waktu mau mendapatkan Tasmiah mengaku sebagai agen perubahan.

Bagaimana tak disebut berubah, karena diam-diam Dulmajid mulai mengincar anak tirinya itu, yang semakin gede semakin sekel nan cemekel. Dan peluang itu muncul ketika Tasmiah bepergian sementara di rumah hanya dirinya dan Hasmanah anak tirinya tersebut. Maka sambil ngobrol empat mata, Hasmanah dipancing tentang hubungannya dengan kekasihya dulu, yang kini sudah putus.

Mulailah Hasmanah bercerita bla bla bla……sampai juga soal hubungan intim yang pernah dilakukannya. Ayah tiri pun menukas, “Hati-hati, bisa hamil kamu!” Tapi Hasmanah mengaku tidak pernah hamil. Nah, kata-kata “tidak pernah” itu ditafsirkan Dulmajid sebagai: Hasmanah sering digauli pacarnya. Tiba-tiba saja dia ingin jadi “generasi penerus”. Ketika anak tiri itu masuk kamar langsung disergap dan dipaksa melayani kebutuhan biologisnya.

Dulmajid sih merenges, tapi Hasmanah meringis. Selesai berbuat, Hasmanah segera mengadu ketika ibunya telah kembali. Tentu saja Ny. Tasmiah marah besar, sehingga Dulmajid dilaporkan ke polisi Polres Ketapang dan ditangkap. “Aku khilaf dan menyesal,” kata Dulmajid.

Menyesal kan sekarang, dulu sih me…..nikmati.
(JPNN/Gunarso TS)

Pesan Moral :
Jangan Curhat ttg seks sama Sembarang Orang

Mari jadikan hidup kita lebih "BERARTI"
Karena Hidup hanya SEKALI kawan

Nb : OM bukan panastak atau panasbung atau panas2 yg lain.
OM hanyalah PENS Siluman Kepiting





Sumber :
OM TAMPAN