- Beranda
- Stories from the Heart
[Jeritan Malam] Auw Kisah Nyata Disini Ada Setan
...
TS
eliendea
[Jeritan Malam] Auw Kisah Nyata Disini Ada Setan
Quote:
HALLO AGAN DAN SISTA PENGHUNI FORUM STORIES FROM THE HEART
THREAD HOROR INI DI BUAT DALAM RANGKA MEMERIAHKAN EVENT STH (SEREMNYA TUH DISINI) YANG MINGGU INI BERTEMAKAN ‘’JERITAN MALAM’’
SELAMAT MEMBACA
THREAD HOROR INI DI BUAT DALAM RANGKA MEMERIAHKAN EVENT STH (SEREMNYA TUH DISINI) YANG MINGGU INI BERTEMAKAN ‘’JERITAN MALAM’’
SELAMAT MEMBACA
BACKSOUND BY SOUNDCLOUD
[URL="https://S E N S O Ruser-969833461/back-sound-kaskus"][B][color=blue][U][I][size="4"]KLIK DISINI GANS[/size][/I][/U][/color][/B][/URL]
CHAPTER I : JERITAN MALAM
Malam hari adalah ketika waktu dimulai pukul 00.00 am atau dini hari itulah definisi malam versi ane, di saat manusia menghentikan semua kegiatannya dan beristirahat, tanpa hingar-bingar, tidak ada lagi suara anak-anak yang sedang bermain memainkan masa muda mereka seolah keheningan mengunci semua keramaian dunia, terasa damai namun untuk segilintir orang bukankah malam terasa mengerikan?
Kisah ini merupakan pengalaman pribadi ane melawati suatu malam panjang penuh misteri dan malam-malam mencekam seperti film-film horror. Mari kita flashback dan melewati mesin waktu.
Suatu pengalaman di tahun 2014, saat itu ane merupakan seorang mahasiswa yang mengambil jurusan kesehatan di salah perguruan tinggi di kota ane. Ane ingat jelas waktu kejadian peristiwa tersebut karena terjadinya setelah kegiatan OSPEK Jurusan dimana ane adalah seorang panitia dalam acara kegiatan tahunan itu.
Kisah ini merupakan pengalaman pribadi ane melawati suatu malam panjang penuh misteri dan malam-malam mencekam seperti film-film horror. Mari kita flashback dan melewati mesin waktu.
Suatu pengalaman di tahun 2014, saat itu ane merupakan seorang mahasiswa yang mengambil jurusan kesehatan di salah perguruan tinggi di kota ane. Ane ingat jelas waktu kejadian peristiwa tersebut karena terjadinya setelah kegiatan OSPEK Jurusan dimana ane adalah seorang panitia dalam acara kegiatan tahunan itu.
Quote:
PART 1 : MEMECAH KEDAMAIAN MALAM
Hari itu ingin rasanya ane tidur dan beristirahat sepanjang hari, bagaimana tidak kegiatan OSPEK Jurusan yang diadakan dua hari satu malam di kampus dan di hutan itu menguras tenaga ane sebagai seksi acara. Tak hanya saat acara yang cukup melelahkan ane ingat persiapan acara tersebut juga menguras tenaga. Sebelum hari H panitia membuka jalan di hutan untuk keselamatan peserta, hari pertama membuka jalan kamipun tersesat di hutan beruntung salah seorang panitia memanjat pohon untuk melihat apakah ada jalan yang bisa kami lewati dan akhirnya kami selamat dan pembukaan jalan dilanjutkan keesokan harinya karena langit mulai gelap.
Acara berlangsung cukup sukses dan berhasil, setelah rapat evaluasi minggu sore ane pulang ke rumah. Ekspektasi ingin hibernasi sepanjang hari tetapi realita keesokan harinya adalah hari senin ane harus kuliah pagi, tugas kuliah dan deadline menanti di hadapan mata. Malam ini harus bergadang pikir ane.
Selain di kamar, tempat paling sering ane menghabiskan waktu adalah di mezzanine atau loteng yang di fungsikan menjadikan suatu ruangan. Mezzanine ini letaknya di atas ruang keluarga dan tidak terlalu luas. Terdapat satu jendela besar yang menghadap ke arah kiri samping rumah ane yaitu lahan kosong yang di jadikan lapangan oleh pemiliknya. Pemiliknya adalah seorang pengusaha TV Kabel yang juga merupakan warga di sekitar lingkungan rumah ane. Dahulunya lahan tersebut akan dijadikan sebuah kantor namun pada saat telah dipasang pondasi, pondasi tersebut roboh karena hujan angin sehingga sampai saat ini lahan tersebut di biarkan begitu saja dan dimanfaatkan oleh anak-anak kecil untuk tempat bermain.
Ane duduk di atas matras tipis memegangi bantal kecil sambil sibuk mengerjakan tugas kuliah, laporan, dan makalah yang harus dikumpulkan keesokan harinya. Ditemani cappuccino instan dan cemilan agar lebih bersemangat menggarap tugas. Malam semakin larut karena terlalu sunyi ane menyalakan musik dari laptop saat itu playlist ane Twist Me Around by Mocca dengan mode turn repeat on sehingga satu lagu terputar berulang-ulang.
Malam itu ane tidak sendiri ada Thomas yang menemani ane. Jangan keburu salah paham dong, Thomas bukan pacar tapi doi kucing piaraan ane dan nama lengkapnya adalah Thomas Alfam*rt Edition.
Guk . . . Guk . . . Auuuu . . . Errr . . . Guk . . . Guk . . . Guk . . .
Suara anjing-anjing tetangga ane yang sengaja di lepas pada malam hari memecah malam yang sunyi senyap. Bunyinya seakan tepat di depan rumah ane.
Kresek . . . Kresek . . .
Kucing piaraan ane yang tidur kemudian terbangun dan langsung berdiri di kusen jendela. Penasaran ane pun menengok dari atas jendela. Ane pikir itu adalah suara anjing tetangga, ternyata ane salah bukannya seekor anjing tetapi seekor hewan bertubuh gempal pendek, berbulu dan memiliki moncong yang panjang. Seperti fluorescent mata makhluk itu hijau menyala di dalam kegelapan. Sadar ane memperhatikannya makhluk mirip babi itu kemudian lari menjauh di balik rerumputan.
Pada saat ane mengeprint makalah yang sudah selesai ane kerjakan ternyata kertas printer habis kemudian ane turun ke kamar untuk mengambil persediaan kertas. Setelah mengambil satu rim kertas HVS ane menaiki tangga mezzanine, sesampainya di atas ane merasakan ada sesuatu yang kurang. Kemudian ane menggeser kursor laptop, benar saja ternyata lagu yang ane putar mati (seingat ane sebelum ke kamar lagu yang diputar masih dalam keadaan ON). Ane duduk kembali sambil melanjutkan mengeprint makalah.
Trett . . . Trett. Bunyi berisik mesin printer memecah keheningan malam.
Sometimes you’re sweeter than a pie made of lemon . . .
But sometimes full of secret like Clark Kent . . .
Twist me around . . .
All I need is someone who’s willing to stroke to my hair . . .
Like a soft blowing breeze . . .
My poor sentimental side . . .
Twist me around . . .
Lagu mp3 di laptop ane tiba-tiba terputar sendiri, ane merasa sedikit ketakutan namun tetap berusaha untuk mengabaikan. Tidak lama setelah itu . . .
Brakk . . .
Ane melirik ke sumber suara.
Tumpukan buku laporan yang sudah diberi cover dan ane susun di atas meja dengan rapi jatuh berantakan di lantai dengan sendirinya.
Huft . . .
Mengeluh sambil merapikan kembali tumpukan buku laporan yang berantakan di lantai. Tiba-tiba tercium wangi bunga melati, awalnya wangi bunga tersebut tipis dan samar namun lama kelamaan wanginya tajam dan memenuhi ruangan. Merasa ada sesuatu yang tidak beres ane sudahi kegiatan ane malam itu.
Bruk . . . Bruk . . . Bruk
Suara langkah kaki ane menuruni anak tangga dengan tergesa-gesa menuju kamar. Ane berbaring dan mengambil selimut. Perasaan gelisah membuat ane kesulitan tidur. Semakin dalam ane memejamkan mata rasa penasaran ane semakin besar. Ane ambil Hp ane di samping bantal dan ane ketik di kotak search engine google ‘’Wangi Bunga Melati Pertanda Apa?’’ dan munculah hasil pencarian seperti ini :
Jika Kamu Alami 8 tanda ini artinya ada hantu di sekitar kamu
Ciri-ciri keberadaan setan menurut baunya
Wangi bunga melati pertanda adanya kunti . . .
Ane taruh lagi Hp ane karena membacanya judul blognya saja mampu membuat ane merinding dan akhirnya ane paksakan diri untuk tidur.
Hari itu ingin rasanya ane tidur dan beristirahat sepanjang hari, bagaimana tidak kegiatan OSPEK Jurusan yang diadakan dua hari satu malam di kampus dan di hutan itu menguras tenaga ane sebagai seksi acara. Tak hanya saat acara yang cukup melelahkan ane ingat persiapan acara tersebut juga menguras tenaga. Sebelum hari H panitia membuka jalan di hutan untuk keselamatan peserta, hari pertama membuka jalan kamipun tersesat di hutan beruntung salah seorang panitia memanjat pohon untuk melihat apakah ada jalan yang bisa kami lewati dan akhirnya kami selamat dan pembukaan jalan dilanjutkan keesokan harinya karena langit mulai gelap.
Acara berlangsung cukup sukses dan berhasil, setelah rapat evaluasi minggu sore ane pulang ke rumah. Ekspektasi ingin hibernasi sepanjang hari tetapi realita keesokan harinya adalah hari senin ane harus kuliah pagi, tugas kuliah dan deadline menanti di hadapan mata. Malam ini harus bergadang pikir ane.
Selain di kamar, tempat paling sering ane menghabiskan waktu adalah di mezzanine atau loteng yang di fungsikan menjadikan suatu ruangan. Mezzanine ini letaknya di atas ruang keluarga dan tidak terlalu luas. Terdapat satu jendela besar yang menghadap ke arah kiri samping rumah ane yaitu lahan kosong yang di jadikan lapangan oleh pemiliknya. Pemiliknya adalah seorang pengusaha TV Kabel yang juga merupakan warga di sekitar lingkungan rumah ane. Dahulunya lahan tersebut akan dijadikan sebuah kantor namun pada saat telah dipasang pondasi, pondasi tersebut roboh karena hujan angin sehingga sampai saat ini lahan tersebut di biarkan begitu saja dan dimanfaatkan oleh anak-anak kecil untuk tempat bermain.
Ane duduk di atas matras tipis memegangi bantal kecil sambil sibuk mengerjakan tugas kuliah, laporan, dan makalah yang harus dikumpulkan keesokan harinya. Ditemani cappuccino instan dan cemilan agar lebih bersemangat menggarap tugas. Malam semakin larut karena terlalu sunyi ane menyalakan musik dari laptop saat itu playlist ane Twist Me Around by Mocca dengan mode turn repeat on sehingga satu lagu terputar berulang-ulang.
Malam itu ane tidak sendiri ada Thomas yang menemani ane. Jangan keburu salah paham dong, Thomas bukan pacar tapi doi kucing piaraan ane dan nama lengkapnya adalah Thomas Alfam*rt Edition.
Guk . . . Guk . . . Auuuu . . . Errr . . . Guk . . . Guk . . . Guk . . .
Suara anjing-anjing tetangga ane yang sengaja di lepas pada malam hari memecah malam yang sunyi senyap. Bunyinya seakan tepat di depan rumah ane.
Kresek . . . Kresek . . .
Kucing piaraan ane yang tidur kemudian terbangun dan langsung berdiri di kusen jendela. Penasaran ane pun menengok dari atas jendela. Ane pikir itu adalah suara anjing tetangga, ternyata ane salah bukannya seekor anjing tetapi seekor hewan bertubuh gempal pendek, berbulu dan memiliki moncong yang panjang. Seperti fluorescent mata makhluk itu hijau menyala di dalam kegelapan. Sadar ane memperhatikannya makhluk mirip babi itu kemudian lari menjauh di balik rerumputan.
Spoiler for Ilustrasi:
Pada saat ane mengeprint makalah yang sudah selesai ane kerjakan ternyata kertas printer habis kemudian ane turun ke kamar untuk mengambil persediaan kertas. Setelah mengambil satu rim kertas HVS ane menaiki tangga mezzanine, sesampainya di atas ane merasakan ada sesuatu yang kurang. Kemudian ane menggeser kursor laptop, benar saja ternyata lagu yang ane putar mati (seingat ane sebelum ke kamar lagu yang diputar masih dalam keadaan ON). Ane duduk kembali sambil melanjutkan mengeprint makalah.
Trett . . . Trett. Bunyi berisik mesin printer memecah keheningan malam.
Sometimes you’re sweeter than a pie made of lemon . . .
But sometimes full of secret like Clark Kent . . .
Twist me around . . .
All I need is someone who’s willing to stroke to my hair . . .
Like a soft blowing breeze . . .
My poor sentimental side . . .
Twist me around . . .
Lagu mp3 di laptop ane tiba-tiba terputar sendiri, ane merasa sedikit ketakutan namun tetap berusaha untuk mengabaikan. Tidak lama setelah itu . . .
Brakk . . .
Ane melirik ke sumber suara.
Tumpukan buku laporan yang sudah diberi cover dan ane susun di atas meja dengan rapi jatuh berantakan di lantai dengan sendirinya.
Huft . . .
Mengeluh sambil merapikan kembali tumpukan buku laporan yang berantakan di lantai. Tiba-tiba tercium wangi bunga melati, awalnya wangi bunga tersebut tipis dan samar namun lama kelamaan wanginya tajam dan memenuhi ruangan. Merasa ada sesuatu yang tidak beres ane sudahi kegiatan ane malam itu.
Bruk . . . Bruk . . . Bruk
Suara langkah kaki ane menuruni anak tangga dengan tergesa-gesa menuju kamar. Ane berbaring dan mengambil selimut. Perasaan gelisah membuat ane kesulitan tidur. Semakin dalam ane memejamkan mata rasa penasaran ane semakin besar. Ane ambil Hp ane di samping bantal dan ane ketik di kotak search engine google ‘’Wangi Bunga Melati Pertanda Apa?’’ dan munculah hasil pencarian seperti ini :
Jika Kamu Alami 8 tanda ini artinya ada hantu di sekitar kamu
Ciri-ciri keberadaan setan menurut baunya
Wangi bunga melati pertanda adanya kunti . . .
Ane taruh lagi Hp ane karena membacanya judul blognya saja mampu membuat ane merinding dan akhirnya ane paksakan diri untuk tidur.
Quote:
PART 2 : PERTEMUAN SEBELUM FAJAR
Dalam kondisi setengah sadar ane terbangun dari tidur singkat itu, kira-kira ane tidur selama tiga jam. Jam dinding sudah menunjukan pukul 04.00 am (jam empat pagi), segera ane merapikan tugas makalah yang sudah ane kerjakan dan untuk berjaga-jaga kalau dosen ane mengadakan pre-test sebelum praktikum ane pun membaca-baca modul mata kuliah yang akan di praktikumkan hari itu. Kemudian ane memutuskan untuk mandi supaya ngga lanjut tarik selimut lagi alias molor.
Seusai mandi dan touch up, Semua buku-buku, kamus, tugas kuliah, laptop, handscoone dan masker untuk praktikum ane masukkan ke dalam tas. Namun ada satu hal yang tertinggal yaitu jas laboratorium. Baru ane ingat jas lab ane masih di jemuran karena kesibukan waktu itu ane baru sempat mencucinya kemarin. Jam tangan ane menunjukan pukul 05.30 am (setengah enam pagi) masih ada sedikit waktu untuk menyeterika jas laboratorium ane yang kemungkinan masih basah dan baal. Segera ane menuju tempat jemuran yang letaknya di belakang rumah.
Dengan mempercepat langkah kaki akhirnya sampai di tempat jemuran. Langit masih gelap karena matahari belum terbangun dari tidurnya. Saat tangan ane menggapai gantungan baju di tali jemuran ane melihat bungkusan putih berdiri di bawah sinar lampu gantung di rumah tetangga ane, sepertinya po. . . . , Ane yakin makhluk astral itu adalah pocong yang berdiri di bawah sinar lampu dengan wajah samar hitam dan mengerikan. Seketika bulu kuduk berdiri dan jantung ini berdetak lebih kencang seperti genderang mau perang, ingin sekali menjerit dan teriak sekencang-kencang namun apa daya bibir ini tetap diam dan terkunci rapat. Karena ane notabene adalah pribadi yang kalem, saat itu ane mencoba untuk tidak panik dan positive thinking berharap apa yang ane lihat hanya ilusi atau bagian dari halusinasi saja. Kepala ane masih bersembunyi di balik baju yang tergantung di tali jemuran, dengan keberanian yang tidak seberapa terbesit keinginan untuk melihat makhluk itu lagi. Mata ane bergeser melihat lampu gantung itu lalu ane turunkan perlahan-lahan pandangan ane dan ahhhhhhh ternyata pocong itu masih diam di tempatnya dan kini tatapannya mengarah ke ane.
Dengan mengambil langkah seribu ane masuk ke dalam rumah. Mungkinkah itu hantu kakek yang meninggal waktu itu ? pikir ane tak karuan.
Kejadian beberapa waktu lalu sukses membuat ane kesulitan untuk tidur, peristiwa yang menggegerkan para tetangga yaitu ketika seorang kakek yang juga warga di lingkungan rumah ane ditemukan meninggal dan TKP nya di hanya berjarak lima meter di belakang rumah ane. Ane yang sore itu pulang kuliah pun ikut menyaksikan saat ambulans mengangkut jasad sang kakek untuk dibawa ke rumah sakit. Kata tetangga ane, kematian kakek itu di karenakan penyakit komplikasi jantung setelah dilakukan visum oleh dokter.
Tangan ane sibuk menyeterika jas laboratorium yang masih sedikit basah tetapi pikiran ane melayang kemana-mana. Masih terbayang oleh sesosok pocong yang ane lihat di belakang rumah. Secangkir susu coklat panas dan sepiring roti tawar ane bawa ke ruang keluarga dan ane nyalakan televisi dengan volume sedikit nyaring untuk menghilangkan pikiran-pikiran buruk yang menghantui otak ane. Waktu menunjukan pukul 07.00 am (jam tujuh pagi) setelah menuntaskan sarapan ane segera mengambil tas dan bersiap untuk berangkat kuliah. Sambil memasang kaos kaki ane pun akhirnya menceritakan pengalaman pahit di tempat jemuran itu ke emak ane dan setelah berpamitan langsung saja ane berangkat ke kampus.
Sore hari sepulang kuliah di depan rumah ane terlihat beberapa ibu-ibu tetangga duduk bersantai sambil mengobrol. Ane pun melemparkan senyum ramah ke mereka. Satu di antara mereka tak di sangka-sangka menanyai ane soal pocong yang ane lihat. Belum sempat ane menjawab, salah seorang ibu menceritakan bahwa pocong yang biasanya dilihat warga lingkungan rumah ane adalah hantu janin keguguran yang dikubur salah seorang tetangga di belakang rumahnya. Ane pun tersenyum sambil mengangguk-angguk mendengarkan penuturan ibu tersebut.
Bagi ane entah itu hantu kakek-kakek atau hantu janin keguguran sudah tidak penting lagi, yang lebih penting adalah menemukan cara untuk bisa tidur dengan tenang malam ini.
Dalam kondisi setengah sadar ane terbangun dari tidur singkat itu, kira-kira ane tidur selama tiga jam. Jam dinding sudah menunjukan pukul 04.00 am (jam empat pagi), segera ane merapikan tugas makalah yang sudah ane kerjakan dan untuk berjaga-jaga kalau dosen ane mengadakan pre-test sebelum praktikum ane pun membaca-baca modul mata kuliah yang akan di praktikumkan hari itu. Kemudian ane memutuskan untuk mandi supaya ngga lanjut tarik selimut lagi alias molor.
Seusai mandi dan touch up, Semua buku-buku, kamus, tugas kuliah, laptop, handscoone dan masker untuk praktikum ane masukkan ke dalam tas. Namun ada satu hal yang tertinggal yaitu jas laboratorium. Baru ane ingat jas lab ane masih di jemuran karena kesibukan waktu itu ane baru sempat mencucinya kemarin. Jam tangan ane menunjukan pukul 05.30 am (setengah enam pagi) masih ada sedikit waktu untuk menyeterika jas laboratorium ane yang kemungkinan masih basah dan baal. Segera ane menuju tempat jemuran yang letaknya di belakang rumah.
Dengan mempercepat langkah kaki akhirnya sampai di tempat jemuran. Langit masih gelap karena matahari belum terbangun dari tidurnya. Saat tangan ane menggapai gantungan baju di tali jemuran ane melihat bungkusan putih berdiri di bawah sinar lampu gantung di rumah tetangga ane, sepertinya po. . . . , Ane yakin makhluk astral itu adalah pocong yang berdiri di bawah sinar lampu dengan wajah samar hitam dan mengerikan. Seketika bulu kuduk berdiri dan jantung ini berdetak lebih kencang seperti genderang mau perang, ingin sekali menjerit dan teriak sekencang-kencang namun apa daya bibir ini tetap diam dan terkunci rapat. Karena ane notabene adalah pribadi yang kalem, saat itu ane mencoba untuk tidak panik dan positive thinking berharap apa yang ane lihat hanya ilusi atau bagian dari halusinasi saja. Kepala ane masih bersembunyi di balik baju yang tergantung di tali jemuran, dengan keberanian yang tidak seberapa terbesit keinginan untuk melihat makhluk itu lagi. Mata ane bergeser melihat lampu gantung itu lalu ane turunkan perlahan-lahan pandangan ane dan ahhhhhhh ternyata pocong itu masih diam di tempatnya dan kini tatapannya mengarah ke ane.
Spoiler for Ilustrasi:
Spoiler for Plus Bonus:
Spoiler for Bonus Plus Plus:
Dengan mengambil langkah seribu ane masuk ke dalam rumah. Mungkinkah itu hantu kakek yang meninggal waktu itu ? pikir ane tak karuan.
-------------***-------------
Kejadian beberapa waktu lalu sukses membuat ane kesulitan untuk tidur, peristiwa yang menggegerkan para tetangga yaitu ketika seorang kakek yang juga warga di lingkungan rumah ane ditemukan meninggal dan TKP nya di hanya berjarak lima meter di belakang rumah ane. Ane yang sore itu pulang kuliah pun ikut menyaksikan saat ambulans mengangkut jasad sang kakek untuk dibawa ke rumah sakit. Kata tetangga ane, kematian kakek itu di karenakan penyakit komplikasi jantung setelah dilakukan visum oleh dokter.
-------------***-------------
Tangan ane sibuk menyeterika jas laboratorium yang masih sedikit basah tetapi pikiran ane melayang kemana-mana. Masih terbayang oleh sesosok pocong yang ane lihat di belakang rumah. Secangkir susu coklat panas dan sepiring roti tawar ane bawa ke ruang keluarga dan ane nyalakan televisi dengan volume sedikit nyaring untuk menghilangkan pikiran-pikiran buruk yang menghantui otak ane. Waktu menunjukan pukul 07.00 am (jam tujuh pagi) setelah menuntaskan sarapan ane segera mengambil tas dan bersiap untuk berangkat kuliah. Sambil memasang kaos kaki ane pun akhirnya menceritakan pengalaman pahit di tempat jemuran itu ke emak ane dan setelah berpamitan langsung saja ane berangkat ke kampus.
Sore hari sepulang kuliah di depan rumah ane terlihat beberapa ibu-ibu tetangga duduk bersantai sambil mengobrol. Ane pun melemparkan senyum ramah ke mereka. Satu di antara mereka tak di sangka-sangka menanyai ane soal pocong yang ane lihat. Belum sempat ane menjawab, salah seorang ibu menceritakan bahwa pocong yang biasanya dilihat warga lingkungan rumah ane adalah hantu janin keguguran yang dikubur salah seorang tetangga di belakang rumahnya. Ane pun tersenyum sambil mengangguk-angguk mendengarkan penuturan ibu tersebut.
Bagi ane entah itu hantu kakek-kakek atau hantu janin keguguran sudah tidak penting lagi, yang lebih penting adalah menemukan cara untuk bisa tidur dengan tenang malam ini.
Quote:
INDEX
CHAPTER I : JERITAN MALAM (GANGGUAN DARI LUAR)
Part 1
Part 2
CHAPTER II : WOHNORT
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
THANK YOU SUDAH MEMBACA THREAD HOROR ANE JANGAN LUPA BINTANG LIMA DAN ES CENDOLNYA YA BREY
Diubah oleh eliendea 04-11-2016 02:38
anasabila memberi reputasi
1
7.3K
Kutip
16
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.6KThread•42.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru