Hay gan ini treat kedua ane, moga manfaat ya, mumpung di Jogja lagi hujan bahas kuliner yok
Kali ini ane akan membahas kuliner legend yang ada di Yogyakarta
bukti kagak repost:
Spoiler for 1:
Yogyakarta
Spoiler for Yogyakarta:
Siapa sih yang belum tau Jogja?, yup hampir semua pasti sudah mengenal Jogja
Daerah Istimewa Yogyakarta adalah Daerah Istimewa setingkat provinsi di Indonesia yang merupakan peleburan Negara Kesultanan Yogyakarta dan Negara Kadipaten Paku Alaman. Daerah Istimewa Yogyakarta terletak di bagian selatan Pulau Jawa, dan berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah dan Samudera Hindia. Daerah Istimewa yang memiliki luas 3.185,80 km2 ini terdiri atas satu kotamadya, dan empat kabupaten, yang terbagi lagi menjadi 78 kecamatan, dan 438 desa/kelurahan. Menurut sensus penduduk 2010 memiliki populasi 3.452.390 jiwa, namun kali ini ane bukan mau ngebahas tentang sejarah D.I.Y melainkan akan membahas makanan yang menurut masyarakat Jogja adalah Legend, cekidot
Yuk langsung saja, pasti sudah pada penasaran hehehe
Spoiler for 1. Bakmi Mbah Mo:
Banyak hal yang unik dan menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan di Yogyakarta.
Bakmi mBah Mo adalah sebuah warung bakmi jawa biasa yang berdiri disebuah ujung jalan buntu di perkampungan bernama Code, Bantul sekitar 15 kilometer dari kota Jogjakarta ke arah selatan, memakan waktu perjalanan sekitar 30 menit (bagi yang sudah tahu jalan) hingga 1-2 jam bagi yang belum pernah kesana, karena harus pakai nanya dan nyasar segala.Walaupun tempatnya di dusun Code daerah Manding Bantul dan sulit untuk dijangkau, tapi siapa sangka,kalo Bakmi Jawa Mbah Mo ini sangat terkenal di kalangan pejabat di Indonesia dan bahkan artis Ibukota. Lokasi bakmi Mbah Mo ini sangat jauh dari pusat kota Yogyakarta dan agak susah untuk mencarinya, krg lebih 10KM ke Selatan Jl. Parangtritis dan ini dulunya adalah “bekas kandang sapi”
keunggulan bakmi mbah Mo ada dalam segi cita rasa yang berbeda dengan bakmi yang lain di Jogja sendiri banyak penjual bakmi hampir disetiap sudut kota ada.
Spoiler for Gudeg Mbah Lindu:
Gudek mbah Lindu adalah salah satu gudek yang paling Fenomenal di Jogja, bagaimana tidak mbah Lindu sendiri usianya sudah hampir menyentuh usia satu abad, yap betul menurut beliau, beliau berjualan sejak sebelum tentara Jepang datang ke Indonesia, dan sampai sekarang mbah Lindu masih berjualan, bukan karna usia beliau yang tua tapi memang gudeg beliau ini memang enak, bahkan penggemar gudek menyebut kalau ingin merasakan gudeg yang sebenernya adalah gudeg mbah Lindu, menurut saya rasa kreceknya luar biasa enak hehe, jadi lapar , biasanya beliau berjualan ditemani salah satu anak beliau, dan buka dari jam 5 pagi sampai habis sekitar jam 9 pagi, soalnya sebelum buka sudah banyak pelanggan beliau yang sudah antri menunggu, bahkan ane pernah tahu ada salah satu pelanggan dari Bandung hanya untuk beli gudeg mbah Lindu.
Spoiler for 3. SGPC BU Wir ( sego pecel ):
Sego Pecel ( Nasi Pecel ) merupakan salah satu kuliner Jogja yang melegenda Menunya sangat sederhana sekali, yaitu Nasi ditambah sayuran dan di kasih bumbu pecel. Biasanya ada tambahan telur ceplok (mata sapi ), tahu atau tempe, dan lain sebagainya.banyak pengunjung dari luar kota yang mengunjungi tempat ini, dah pernah diliput oleh salah satu acara wisata kuliner dari salah satu stasiun TV swasta dan beberapa artis ternama Indonesia .
Letaknya di sebelah utara Fakultas Peternakan UGM, atau selokan mataram. Dari papan namanya, SGPC Bu Wiryo berdiri sejak 1959
Spoiler for 4. Sate Klatak Pak Pong:
Sate klatak berbeda dengan sate madura atau sate padang ya gan, sate klatak biasanya dalam satu porsi hanya terdiri dari dua tusuk sate yang di bakar tanpa bumbu kecap seperti sate Madura dan tusuknya bukan menggunakan bambu melainkan menggunakanruji sepeda, menurut pembuatnya agar bisa mateng merata, dan sate klatak disajikan dengan bumbu gulai.
Salah satu tempat terbaik untuk menikmati kuliner khas Yogyakarta ini adalah Warung Sate Klathak Pak Pong yang berlokasi di Kabupaten Bantul, selatan Kota Yogyakarta. Kurang lebih 25 menit perjalanan dari pusat Kota Yogyakarta. Warungnya cukup luas dan nyaman, dengan tempat parkir memadai. Di depan warung terdapat dapur terbuka dimana semua kegiatan memasak berlangsung. Ini bisa menjadi pemandangan menarik bagi pengunjung sembari menanti pesanan datang.
Spoiler for 5. Soto Kadipuro:
Soto Kadipuro terletak di arah barat kota Jogjakarta, tepatnya berada di jl. Wates. Pendirinya adalah bapak Karto Wijoyo pada tahun 1921 yang meninggal pada tahun 1972. Selanjutnya, usaha Soto Kadipiro dikelola oleh generasi kedua, yaitu bapak Widadi Dirjo Utomo. Bisa Anda bayangkan berapa kira-kira usia dari warung ini sekarang? Hingga sekarang telah memiliki beberapa cabang di daerah Kalasan, Sleman, Kulon Progo dan Sentolo.
Warung soto ini banyak dicari orang karena sensasi yang ditawarkan. Beberapa pendapat mengatakan bahwa kelezatan soto Kadipiro adalah ciri khasnya yang gurih dan segar. Kelezatan ini didapat bukan dari penyedap makanan, melainkan melalui racikan bumbu-bumbu tradisional yang diolah oleh tangan-tangan ahli resep asli bapak Karto Wijoyo.
Spoiler for 6. Angkringan Tugu ( Lek Man dan Lek No ):
Wisata Kuliner Legendaris yang satu ini juga merupakan Ciri Khas Kota Jogja. Angkringan.. berawal dari kata Ngangkring ( duduk dengan kaki diangkat satu ), kini menjadi tempat kuliner favorit Mahasiswa di Jogja. Terkenal karena murah meriah padat memikat. Murah, karena 1 bungkus nasi kucing cuma 1.500, Meriah karena banyak pilihan lauknya, Padat karena bisa mengisi perut kosong, Memikat, karena pasti kita tergoda untuk mencicipi menu lainnya.
Angkringan Legendaris di Jogja kami jatuhkan pilihan pada Angkringan Tugu. Dahulu kala, Angkringan Tugu ini hanya diisi oleh Lek Man dan Lek No. Kini angkringan Tugu sudah banyak yang menjajakan menu ala mahasiswa ini. Menu yang paling legendaris disini adalah Kopi Joss. yupp.. awal mula Kopi Joss adalah di Angkringan Tugu ini.
Angkringan Tugu terletak di sebelah Stasiun Kereta Api Tugu, cukup berjalan 5 menit dari pintu masuk patung kereta ke arah utara. Nanti anda temui banyak sekali angkringan yang berjejer dan juga lesehan yang sudah digelar di sebrang jalan.
Sekian Gan, kalo datang ke Jogja jangan lupa mencicipi ya , dan jangan lupa jangan dikasih terimakasi