BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Sandera perompak Somalia hidup dari makan tikus

Para pelaut yang disandera oleh perompak Somalia selama nyaris lima tahun mendarat di Nairobi, Kenya, Minggu (23/10).
Bagi 26 sandera kelompok perompak Somalia, tebusan senilai USD1,5 juta agaknya tidak bisa dijadikan sebagai patokan harga kebebasan mereka.

"Kami diperlakukan seperti hewan. Sungguh menyenangkan bisa kembali menjadi manusia," ujar Antonio Libref, salah satu tawanan, dikutip The Guardian.

Senin (24/10), Libref untuk kali pertama dalam nyaris 4,5 tahun terakhir bersantap sebagai manusia bebas di Nairobi, Kenya; pun, bersantap dengan makanan yang dianggap pantas.

Dua hari sebelumnya, ia serta 25 penyintas lain dari Vietnam, Taiwan, Kamboja, Indonesia, dan Tiongkok--disergap pada Maret 2012 di Seychelles, daerah lepas pantai Afrika Timur--menghirup udara merdeka setelah ditukar dengan uang tebusan.

"Mereka cuma bisa kasih air minum dalam jumlah kecil...Tikus menjadi makanan kami. Ya, kami memasaknya di tengah hutan," kata salah seorang sandera, Arnel Balbero, dilansir BBC.

Balbero salah satu anak buah kapal FV Naham 3 yang dibajak para lanun Somalia.

Libref berbicara lebih jauh mengenai tikus sebagai menu makan para sandera.

Para pelaut yang disandera oleh perompak Somalia selama nyaris lima tahun berjalan menuju pesawat.
Kala di hutan--setelah kapal tenggelam--para sandera menjadi sangat kelaparan. "Kami menanggung banyak derita. Kami hanya makan beras, beras, terigu, gandum. Lalu, kami dipaksa menangkap tikus; kami harus terus hidup," ujar Libref.

Untuk menangkap tikus--dan burung--mereka membuat jaring dari tali dan batang pohon. Beras dipakai sebagai umpan.

Menurut lembaga swadaya masyarakat Oceans Beyond Piracy, salah seorang awak kapal tewas ketika perompak beraksi--dalam berita The Guardian, tersebut bahwa sosok yang tewas adalah sang nakhoda.

Setahun kemudian, kapal yang direbut itu pun tenggelam dan para awaknya digiring menuju tanah Somalia. Dua awak kapal lain meninggal karena menderita sakit setelah berada di daratan.

"Apa yang ada kami makan. Saat perut terasa lapar, (kami) makan," ujar Balbero.

Di antara para sandera selamat terdapat empat ABK asal Indonesia. Sebelum dipulangkan ke kampung halamannya, kesehatan mereka terlebih dulu diperiksa di Nairobi.

Sudirman (24 tahun), Adi Manurung (32 tahun), Supardi (34 tahun), dan Elson Pesireron (32 tahun), turut melaut bersama FV Naham 3, kapal ikan Taiwan yang dioperasikan perusahaan Oman. Menurut pejabat Kedutaan Besar Indonesia di Kenya yang bertugas menjemput mereka, keempat WNI itu sanggup bertahan dan memiliki harapan untuk bebas berkat "ibadah dan solidaritas tinggi," demikian BBC Indonesia mewartakan.

Para pelaut yang disandera oleh perompak Somalia selama nyaris lima tahun bersiap menaiki pesawat yang akan membawa mereka ke Nairobi.
Menurut Yosi Iskandar, sang pejabat dimaksud, "rasa kebersamaan mental...menimbulkan semangat hidup" para sandera.

Selain dari itu, Yosi menekankan bahwa para perompak "tidak melakukan kekerasan fisik" kepada para sandera.

Keterangan yang disampaikan Yosi berbeda dari informasi John Steed, pensiunan kolonel asal Inggris yang ikut merundingkan pembebasan sandera.

Kata Steed, para sandera bercerita mengenai kekejian para perompak "yang memukuli mereka dan menyiksa mereka". Dari mulut para sandera itu pula, Steed, seperti dilansir The Guardian, mendapatkan kabar bahwa "dua pelaut yang akhirnya meninggal disimpan di dalam lemari pendingin".

Sebelum mengangkut para sandera ke Nairobi, Steed dan tim terbang "ke Somalia menuju kota Galkayo, salah satu kota yang terbelah karena kecamuk perang". Setelah itu, "kami membawa (para sandera) ke lapangan udara yang terletak di luar kota".

Dalam pengakuan Steed, para sandera diserahkan oleh komunitas setempat--orang-orang tua, pegawai daerah. Dari sana, mereka diterbangkan ke Nairobi untuk "mendapatkan penanganan medis".

Dalam siaran pers yang dimuat laman resmi Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, mengatakan telah berbicara langsung dengan salah satu sandera, yakni Sudirman, pada Minggu malam (23/10) sekitar pukul 21.45 WIB.

Menurut Retno, para ABK asal Indonesia yang baru saja dibebaskan butuh waktu beberapa hari untuk memulihkan diri.

Tanpa menyinggung ihwal uang tebusan, Retno mengatakan pembebasan jadi mungkin setelah melewati proses panjang. Di saat melakoni proses dimaksud, pemerintah berkoordinasi dan bekerja sama dengan beberapa LSM dan organisasi nirlaba internasional disertai dengan dukungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...ri-makan-tikus

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Tudingan Jessica pada pembelaan terakhirnya

- Temulawak dan tolak angin RI-1

- Desainer Barli Asmara: Presiden butuh konsultan fashion

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
19.2K
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Beritagar.id
Beritagar.idKASKUS Official
13.4KThread730Anggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.