- Beranda
- The Lounge
Jerih Payah Orang Tua dari Barang Bekas
...
TS
ifanksense
Jerih Payah Orang Tua dari Barang Bekas
Hallo gan,
Kebetulan ane liat lagi ada hajatan Kasquiz bikin thread tentang kenangan sama handphone Motorola, jadi gak ada salahnya kan sedikit ane berbagi cerita tentang handphone ini dari sudut pandang ane. Ane gak mengharap hadiah, cuma kisah ini merupakan sebuah bentuk ucap syukur ane atas rezeki yang telah tuhan limpahkan kepada ane.
Tahun 1999 merupakan sebuah tahun yang perlahan membangkitkan kembali perekonomian Indonesia pasca reformasi gan. Bisa dibilang keluarga ane cukup menjadi imbas dari perubahan ekonomi yang sangat signifikan kala itu. Orang tua ane terutama bapak ane, harus menjadi korban pengurangan karyawan besar-besar kala itu karena perusahaannya harus gulung tikar. Saat itu, entah dari mana kita sekeluarga harus hidup. Karena, sumber penopang hidup kami harus kehilangan pekerjaannya.
Ane yang saat itu masih duduk di bangku sekolah dasar hanya bisa membantu ibu berjualan sari kelapa (nata decoco) eceran keliling komplek-komplek perumahan. Panas terik siang hari sudah akrab banget gan sama ane. Tapi, justru keinginan untuk bisa bertahan hidup membuat ane kuat. Bapak ane pun tidak tinggal diam dan meratapi nasib, dia pontang-panting melamar kerjaan kesana kemari mencari setiap celah peruntungan.
Sampai akhirnya, bapak ane menjadi salah satu broker jual beli handpahone bekas kala itu. Mungkin handphone masih menjadi sebuah barang yang sangat mahal dan cuma kalangan tertentu aja yang punya. Beda dengan sekarang hampir semua punya smartphone. Menjadi seorang broker jual beli handphone bekas ternyata cukup lumayan untungnya saat itu, komisi yang didapatkan sama bapak ane bsia sekitar 15% dari harga jual.
Ane pun mulai membantu bapak kesana-kesini jualan handphone, ya walaupun lebih tepatnya nemenin dan bawain barangnya aja sih. Tapi, itu perjuangan yang cukup berat. Ada satu moment yang ane inget banget ketika nemenin bapak jual handphone bekas yang mereknya Motorola StarTac 7860W. Waktu itu barangnya banyak banget yang nyari dan harganya cukup mahal. Pembeli yang mau kita datengin kala itu adalah orang India pengusaha kain.
Mulustarsi kira-kira orang India-nya gan
Orangnya cukup ramah, dan tidak menganggap kita rendah. Dia sangat welcome gan, dan sangat beruntung bisa mendapatkan barang tersebut dengan harga yang ideal. Sampai akhirnya, orang India tersebut menawarkan bapak saya pekerjaan di toko kainnya gan. Alhmdullilah saat itu ada titik terang buat keluarga ane. Dan orang indianya pun tidak melarang bapak ane untuk tetap menjadi broker jual beli handphone bekas. Sampai akhirnya saat ini bokap ane bisa membangun usahanya sendiri berkat kisah tersebut.
Semoga cerita nostalgia tentang hidup ini bisa menjadi teman bersantai agan, refleksi untuk sering bersyukur atas apa yang telah agan miliki.
Salam sukses gan!
Bukti ane udah share ke facebook
Kebetulan ane liat lagi ada hajatan Kasquiz bikin thread tentang kenangan sama handphone Motorola, jadi gak ada salahnya kan sedikit ane berbagi cerita tentang handphone ini dari sudut pandang ane. Ane gak mengharap hadiah, cuma kisah ini merupakan sebuah bentuk ucap syukur ane atas rezeki yang telah tuhan limpahkan kepada ane.
Tahun 1999 merupakan sebuah tahun yang perlahan membangkitkan kembali perekonomian Indonesia pasca reformasi gan. Bisa dibilang keluarga ane cukup menjadi imbas dari perubahan ekonomi yang sangat signifikan kala itu. Orang tua ane terutama bapak ane, harus menjadi korban pengurangan karyawan besar-besar kala itu karena perusahaannya harus gulung tikar. Saat itu, entah dari mana kita sekeluarga harus hidup. Karena, sumber penopang hidup kami harus kehilangan pekerjaannya.
Ane yang saat itu masih duduk di bangku sekolah dasar hanya bisa membantu ibu berjualan sari kelapa (nata decoco) eceran keliling komplek-komplek perumahan. Panas terik siang hari sudah akrab banget gan sama ane. Tapi, justru keinginan untuk bisa bertahan hidup membuat ane kuat. Bapak ane pun tidak tinggal diam dan meratapi nasib, dia pontang-panting melamar kerjaan kesana kemari mencari setiap celah peruntungan.
Sampai akhirnya, bapak ane menjadi salah satu broker jual beli handpahone bekas kala itu. Mungkin handphone masih menjadi sebuah barang yang sangat mahal dan cuma kalangan tertentu aja yang punya. Beda dengan sekarang hampir semua punya smartphone. Menjadi seorang broker jual beli handphone bekas ternyata cukup lumayan untungnya saat itu, komisi yang didapatkan sama bapak ane bsia sekitar 15% dari harga jual.
Ane pun mulai membantu bapak kesana-kesini jualan handphone, ya walaupun lebih tepatnya nemenin dan bawain barangnya aja sih. Tapi, itu perjuangan yang cukup berat. Ada satu moment yang ane inget banget ketika nemenin bapak jual handphone bekas yang mereknya Motorola StarTac 7860W. Waktu itu barangnya banyak banget yang nyari dan harganya cukup mahal. Pembeli yang mau kita datengin kala itu adalah orang India pengusaha kain.
Mulustarsi kira-kira orang India-nya gan
Orangnya cukup ramah, dan tidak menganggap kita rendah. Dia sangat welcome gan, dan sangat beruntung bisa mendapatkan barang tersebut dengan harga yang ideal. Sampai akhirnya, orang India tersebut menawarkan bapak saya pekerjaan di toko kainnya gan. Alhmdullilah saat itu ada titik terang buat keluarga ane. Dan orang indianya pun tidak melarang bapak ane untuk tetap menjadi broker jual beli handphone bekas. Sampai akhirnya saat ini bokap ane bisa membangun usahanya sendiri berkat kisah tersebut.
Semoga cerita nostalgia tentang hidup ini bisa menjadi teman bersantai agan, refleksi untuk sering bersyukur atas apa yang telah agan miliki.
Salam sukses gan!
Bukti ane udah share ke facebook
Diubah oleh ifanksense 24-10-2016 15:49
0
2.1K
23
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.4KThread•84.7KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya