Lagi, Diduga TKW Asal Banyuwangi Telanjang di Medsos



Banyuwangi (beritajatim.com) - Publik Kota Gandrung Banyuwangi kembali dihebohkan dengan video tak senonoh pada akun sosial media Facebook, Kamis (20/10/2016). Karena pemilik akun atas nama @Sri Utama Juminten itu mengunggah video telanjang dirinya pada dinding FB miliknya.

Tentunya ini sangat mengejutkan, karena tak kurang dari sebulan hal serupa kembali terjadi. Dan lagi-lagi perbuatan kurang terpuji itu diduga dilakukan oleh Tenaga Kerja Wanita asal Banyuwangi yang bekerja di Hongkong.

Anehnya, pemilik akun tak hanya sekali melakukan aksi vulgar di tengah dunia maya itu. Bahkan, terdapat lebih dari sepuluh video tanpa sehelai baju yang membalut tubuhnya telah ia unggah.



Tak hanya itu dalam setiap video tersebut, Sri Utami Juminten ini berisi uapan yang tak pantas. Bahkan itu juga dipertegas dengan postingan status yang mengerucut ke provokasi.

Hal yang sangat disayangkan dan menimbulkan kecaman dari nettizen khususnya warga Banyuwangi, ia mengunggah sebuah video siaran langsung saat sedang mandi dengan back sound lagu bahasa Using berjudul Edan Turun.

"Ini sudah tak dapat diampuni, saya mengecam keras pemilik akun ini. Karena tidak hanya tak pantas, ia telah mencoreng dan melecehkan nama Banyuwangi. Dia juga melanggar hukum," ucap Ketua Keluarga Migran Indonesia (KAMI) Banyuwangi, Topan Hadi Sucipto, Kamis (20/10/2016).

Menurutnya, tak hanya pelecehan yang diperbuatnya. Dia juga telah berkata kasar, tak senonoh, bahkan menuju ke tingkat paling jorok. Yang paling mengejutkan, ucapan dalam postingan status itu ditujukan kepada salah seorang pemilik akun Facebook @Krishna Adi yang tidak sebagai Ketua Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi) Taiwan.

"Akun Facebook ku yang bernama @krishna Adi justru semakin viral. Seharian ini menjadi perbincangan karena dia mengunggah foto saya dan menantang saya," katanya.

Hingga saat ini, video dari pemilik akun Sri Utami Juminten terus menjadi viral perbincangan dan tontonan warga dunia maya. Bahkan, tak sedikit dari mereka yang mengecam pemilik akun tersebut, tapi nampaknya hanya angin lalu karena ia tak menggubrisnya.

http://m.beritajatim.com/peristiwa/2...di_medsos.html