BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Sayembara memburu tikus di Jakarta

Petani menunjukkan hama tikus yang sudah mati saat memberantas hama tikus di area persawahan Desa Undaan Lor, Undaan, Kudus, Jawa Tengah, Kamis (13/10/2016).
Keberadaan tikus di Jakarta khususnya di permukiman padat penduduk terbilang banyak dan mengkhawatirkan warga terutama karena dapat membawa penyakit. Pemerintah provinsi DKI Jakarta menggagas program Gerakan Basmi Tikus. Pemerintah pun menjanjikan hadiah Rp20 ribu per ekor bagi warga yang mengumpulkan tikus got.

Ide sayembara memburu tikus itu pertama dilontarkan Wakil Gubernur DKI Djarot Saeful Hidayat seusai salat Jumat di kawasan permukiman padat di Cakung, Jakarta Timur, 14 Oktober lalu. Djarot meminta seluruh lurah menggalakkan Gerakan Basmi Tikus. "Tikus di Jakarta besar-besar," kata Djarot dilansir laman Jakarta Timur.

Djarot meminta lurah dan camat menugaskan petugas Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) dan petugas kebersihan untuk membasmi tikus. "Kalau perlu akan saya berikan intensif satu tikus kita berikan insentif Rp20 ribu. Tikus yang berhasil ditangkap bisa dijadikan pupuk setelah dikumpulkan," katanya.

Imbalan Rp20 ribu itu juga berlaku bagi masyarakat yang memburu tikus. Warga Jakarta 'pemburu' tikus tinggal mengantarkan ekor tikus ke RT/RW setempat. Bangkai tikus yang telah terkumpul akan dikubur oleh Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta atau Dinas Kebersihan DKI Jakarta sehingga dapat menjadi pupuk.

Gagasan Djarot pun bersambut. Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mengatakan Pemerintah Provinsi akan membuat aturan khusus program Gerakan Basmi Tikus agar berjalan efektif dan tidak dimanfaatkan oleh pihak yang mau mengambil keuntungan.

Menurut Basuki, program ini merupakan langkah untuk menghindarkan warga dari penyakit yang disebabkan oleh tikus. "Kalau itu dilakukan pun hanya sekali, kalau terus menerus nanti orang beranakin tikus. Nanti malah jualan tikus. Jadi bukan berarti sepanjang hari ada, makanya lagi dimatangkan," ujar Basuki.

Pernyataan Ahok itu beralasan karena perkembangbiakan tikus yang relatif cepat. Tikus got bisa menghasilkan 8-12 anak dan setiap tahun dapat melahirkan 4 sampai 7 kali. Rata-rata hidup tikus kurang dari setahun.

Pemerintah provinsi DKI masih membahas mekanisme perburuan tikus ini. Wakil Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Ali Maulana Hakim, dikutip Detik.com, mengatakan perburuan tikus ini hanya berlaku bagi warga Jakarta. Untuk itu, penyerahan bangkai tikus kemungkinan bisa di tingkat lurah, camat dan wali kota sekaligus memverifikasi warga Jakarta atau bukan.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...kus-di-jakarta

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Perubahan yang terjadi pada usia 30-an

- Cari tahu perawatan wajah berdasarkan jenis kulit

- U-12 Indonesia berakhir di posisi 11

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
3K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Beritagar.id
Beritagar.idKASKUS Official
13.4KThread730Anggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.