Jumat, 21 Oktober 2016 | 02:43 WIB | Megapolitan


JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Mayoritas masyarakat muslim ibukota masih menginginkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), untuk tetap berada di kursi DKI satu hingga 2022 mendatang.

Hal itu terlihat dari hasil survei lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang menunjukan sebanyak 38, 5 persen suara warga muslim mendukung kemenangan pasangan petahana Ahok dan Djarot Saiful Hidayat pada Pilkada 2017 mendatang.

Sementara itu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni mendapatkan sebesar 26,2 persen, dan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno hanya meraup dukungan sebesar 23,7 persen.

"Ahok lebih banyak dipilih pemilih Islam dibanding Agus dan Anies. Saingan Ahok itu Agus, bukan Anies untuk mendapatkan suara dari pemilih muslim," kata Direktur Program Saiful Mujani Research and Consulting Sirojuddin Abbas di Hotel Sari Pan Pacific, Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (20/10/2016).

Dukungan mayoritas muslim ibukota juga berdampak pada tingginya elektabilitas Ahok dibanding dua kandidat lainnya. "Bila pemilihan dilakukan saat ini, 44,4 persen warga Jakarta menyatakan akan memilih Ahok sebagai gubernur DKI," lanjut Sirojudin Abbas.

Menariknya, elektabilitas Agus yang diusung oleh empat partai politik, Demokrat, PKB, PPP, dan PAN, terus meningkat dan menyalip Anies Baswedan dari Partai Gerindra dan PKS.

"Suara dukungan terhadap Agus Harimurti Yudhoyono baru mencapai 22,3 persen, atau berselisih tipis dengan dukungan terhadap Anies Baswedan yang baru mencapai 19,9 persen. Sementara 13,4 persen lainnya menyatakan tidak tahu atau rahasia," ungkapnya.

Sirojudin menjelaskan, tantangan bagi Agus dan Anies untuk mengejar ketertinggalan akan menjadi sulit, karena survei ini menunjukkan bahwa sekitar 70 persen masyarakat menyatakan kemungkinan besar tidak akan mengubah pilihannya pada pilgub nanti.

Reporter : Adiel Manafe
Editor : Tommy Satria Ismaya Cahya
http://www.netralnews.com/news/megapolitan/read/31256/ternyata.masyarakat.muslim.inginkan.ahok.pimpin.jakarta

Survei: Mayoritas Suku Betawi Pilih Ahok-Djarot

Kamis, 20 Oktober 2016 | 22:43 WIB | Megapolitan


JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Kisruh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan Badan Musyawarah (Bamus) Betawi soal dana hibah dari Pemprov DKI, ternyata tidak berpengaruh terhadap dukungan masyarakat Betawi kepadanya di Pilkada 2017 nanti.

Hal itu diketahui dari hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dirilis di Jakarta, Kamis (20/10/2016) sore tadi.

Survei SMRC menunjukkan, sebanyak 33,8 persen masyarakat Betawi masih menginginkan Ahok dan wakilnya Djarot Saiful Hidayat untuk memimpin ibukota hingga 2022 mendatang. Ahok unggul di atas calon gubernur Agus Harimurti Yudhoyono yang memperoleh 32,5 persen.

Selain responden dari suku Betawi, Ahok juga unggul dari respoden suku Jawa, suku Sunda, Tionghoa, dan Batak. Suku Jawa (51,1), Betawi (33,8), Sunda (37,4), Tionghoa (71,4), Batak (83,7), dan lainnya (42,5) persen.

"Hanya suku Minang yang dukung Anies Baswedan (calon gubernur dari Gerindra dan PKS) yang besaran prosentasenya 48 persen, sementara Agus, pendukung terbanyaknya dari Suku Betawi, 32,5 persen, tapi masih berada di belakang Ahok," ujar Direktur SMRC Sirojudin Abbas.

Sebelumnya, Badan Musyawarah (Bamus) Betawi rutin menerima dana hibah dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Ahok mengatakan, besarnya dana hibah itu mencapai Rp4 miliar hingga Rp5 miliar setiap tahunnya.

Namun, ia kecewa karena Bamus Betawi justru bersikap politis dengan menyerukan seruan anti-Ahok dan ajakan memenangkan gubernur Betawi pada acara Lebaran Betawi. Padahal, seharusnya kegiatan tersebut dijadikan ajang silaturahim dan pertunjukkan kesenian Betawi.

Karena itu, Ahok pun sempat berencana menghentikan pemberian dana hibah untuk Bamus Betawi. Sebab, dia tidak ingin Bamus Betawi menggunakan uang rakyat untuk berpolitik dan menyebar pesan kebencian atau SARA.

Reporter : Adiel Manafe
Editor : Y.C Kurniantoro

http://www.netralnews.com/news/megapolitan/read/31224/survei.mayoritas.suku.betawi.pilih.ahok.djarot