gazartAvatar border
TS
gazart
Uji Coba LRT Palembang 2017
Quote:

Proyek mercusuar LRT Kota Palembang terus dikebut. PT Waskita Karya (WK) selaku kontraktor saat ini sedang mengerjakan konstruksi tiang pancang rel kereta (fondasi) sepanjang 22,5 km mulai dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II sampai Depo Jakabaring (OPI Mall). Ditarget proyek LRT selesai Januari 2018. Meski begitu, pemerintah sudah membicarakan soal pengadaan kereta untuk LRT Sumsel. Bahkan, uji cobanya ditarget pada 2017 mendatang.


Gubernur Sumsel, Alex Noerdin memastikan, kereta yang digunakan untuk LRT yakni kereta listrik. “Kalau sebelumnya, bukan kereta listrik yang bakal diberikan pemerintah. Untuk mendapatkan kereta listrik ini, kami harus berdebat pada saat rapat terbatas percepatan pembangunan LRT di Kantor Presiden, Sekretariat Kabinet RI, 29 Maret lalu,” ujar Alex saat menerima kunjungan Direksi PTBA beberapa waktu lalu.

Namun, kata Alex, karena Pemprov Sumsel punya dasar dan data mengapa harus kereta listrik, maka Presiden RI, Joko Widodo pun akhirnya menyetujui usulan tersebut. “LRT ini akan menjadi yang pertama di Indonesia dan termodern, maka kereta juga harus canggih,” sebut dia.

Dia memerinci, total pembangunan LRT bakal menghabiskan dana senilai Rp8,4 triliun, dengan rincian Rp7 triliun untuk konstruksi (fondasi dan rel) dan Rp1,4 triliun untuk kereta (gerbong). “Semua itu menggunakan dana APBN, tidak menggunakan APBN Sumsel,” jelas Alex.

Alex menjelaskan, untuk menunjang ketersediaan energi listrik bagi LRT, bakal dibangun gardu induk berkapasitas 60 megawatt di kawasan Jakabaring Sport City (JSC). “Gardu induk ini untuk memenuhi kebutuhan operasional LRT berikut infrastruktur penunjangnya,” imbuhnya. Diperkirakan LRT membutuhkan energi listrik antara 16 sampai 25 megawatt. Makanya gardu induk yang akan dibangun pun melebihi kebutuhan yang diperlukan. Sisanya dimanfaatkan untuk penyelenggaraan berbagai event di JSC.




Dia menjelaskan, pengadaan rolling stock (lokomotif dan gerbong) menjadi urusan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Pihaknya tidak ikut membangun maupun membiayai, pemprov hanya menerima kunci. “Setelah jadi diserahkan pemerintah kepada Pemprov Sumsel dan pengelolanya PT KAI. KAI tidak investasi di pembangunan LRT ini, yang investasi Kementerian Perhubungan RI. KAI hanya sebagai operator,” bebernya.

Karena dikelola BUMN, tentu akan mempengaruhi tiket LRT. Yang jelas bisa lebih murah, dibanding dikelola oleh pihak swasta. “Kalau harga tiketnya nanti kita bahas terlebih dahulu. Yang pasti paling lambat April 2018 atau empat bulan sebelum Asian Games, para anggota DPRD Sumsel akan memulai perjalanan pertama LRT di Sumsel,” tegasnya.

Alex optimis, LRT akan memberikan efek luar biasa dan menjadi batu lompatan bagi Sumsel. “Apalagi saat Asian Games nanti, semua negara internasional menyaksikan. Karena fasilitas ini dipergunakan untuk angkutan para atlet dan kontingen negara peserta,” bebernya. Keberadaanya jelas juga akan mengurai kemacetan.

Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Pemprov Sumsel, Nasrun Umar, mengatakan, pengadaan gerbong kereta api ringan (LRT) menjadi tanggung jawab PT KAI sebab mereka yang melakukan tender. “Dananya dari pemerintah. Untuk negara impor kereta, KAI yang memutuskan,” kata dia. Untuk jenis kereta, Nasrun tidak bisa merinci detail. “Itu wewenang PT KAI. Jangan sampai apa yang saya sampaikan berbeda dengan PT KAI. Ya, misalnya kami ingin jenis ini, ternyata mereka (KAI, red) lain,” ucap dia.

Yang jelas, sambung Nasrun, keretanya nanti menggunakan tenaga listrik. Tidak ada persilangan lagi antara kereta listrik dan uap. Pihaknya pun menargetkan kereta dan gerbong bisa datang akhir 2017 mendatang sebab sebelum operasional resmi harus dilakukan uji coba. “Nantinya satu gerbong itu bisa menampung 700-800 penumpang,” sebut dia. Rencananya, ada empat gerbong. Dua untuk jalan, dua lagi antisipasi. “LRT ini juga nanti double track,” bebernya.


Jaka Jarkasih, Manager Humas PT KAI Divre III Sumsel mengatakan, pihaknya belum mengetahui spesifikasi kereta yang bakal diadakan. Begitupula nilai maupun negara importir kereta. “Tapi yang jelas kereta listrik, bukan diesel seperti kereta kita sekarang,” kata dia. Kereta LRT itu mirip-mirip kereta LRT di Malaysia, tetapi tidak menggunakan pantograph atau sejenis alat penyambung arus listrik untuk kereta listrik. “LRT Palembang gunakan saluran listrik biasa saja,” terang Jaka.

Sejauh ini, KAI belum lakukan tender soal kereta tersebut. “Masih perlu pembahasan lagi. Tapi target kami 2017 sudah uji coba jalan,” tuturnya. Untuk sementara, rutenya sesuai pengerjaan rel LRT saat ini dari Bandara sampai Jakabaring.

“Sementara itu dulu. Tapi nanti, ada wacana membikin konekting dari Depo LRT Jakabaring menuju stasiun KA Kertapati melintasi Sungai Ogan. Relnya tinggi seperti saat ini atau tidak, itu belum tahu,” bebernya. Bahkan, sebut dia, bisa saja nanti Stasiun Kertapati pindah ke Jakabaring.

Secara keseluruhan, Nasrun Umar melanjutkan, pembangunan LRT mencapai 9 persen, dalam tahap lintasan kritis. Dia memerinci, tahap pertama (10 persen) pengerjaan lintasan. Jika telah selesai lanjut memasang freecase atau pengikat untuk lintasan keretanya. “Kalau pengerjaan cepat dan sesuai jadwal, diprediksi lintasan selesai Mei mendatang,” ucap dia.

Untuk pengerjaan rail, lanjut dia, lebih mudah dibanding lintasan kritis ini. Saat itu arus lalu lintas bisa sedikit membaik. “Kita minta kontraktor melakukan pengerjaan di waktu ideal, tidak pada puncak arus lalu lintas guna menghindari kemacetan,” sebutnya.

Diakui Nasrun, pembangunan LRT juga tidak lepas dari hambatan. Salah satunya, pembebasan lahan. Lalu ada sambungan gas, kabel fiber optik, dan lainnya yang tertanam di tanah. Namun, pihaknya telah membahas hal tersebut dengan dinas-dinas terkait seperti Pertagas. “Pokoknya pembangunan ini harus tetap berjalan, karena ditarget akhir 2017 atau awal 2018 sudah selesai,” jelasnya.

Untuk pembebasan lahan, terbilang sedikit. Yang banyak itu, pada lokasi Stasiun Dipo. Dianggarkan dana dari APBD 2015 sebesar Rp40 miliar dengan luas lahan sekitar 4 hektare. “Kalau median jalan itu jalan negara, tidak ada pembebasan,” terangnya.

Untuk stasiun sendiri hanya lima yang mengalami perubahan, sedangkan usulan Pemkot Palembang yang meminta dipindahkan stasiun di depan Polresta ke 10 Ulu tidak disetujui Kementerian.

Kepala Biro Pemerintahan Pemprov Sumsel, Edward Chandra menambahkan saat ini tidak ada masalah terkait pembebasan lahan. “Ganti rugi paling Depo LRT depan seberang DPRD Jakabaring,” ungkapnya.

Menurut dia, pembebasan lahan baru melewati proses pengukuran. Setelahnya pemerintah akan mengklarifikasi data ke BPKAD. “Kita panggil pihak yang punya tanah agar mendapat penjelasan hasil pengukuran. Tahap berikutnya menunggu kesimpulan harga tanah dari Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) dan dimusyawarahkan hingga pembayaran ditarget selesai Mei,” katanya.




Pembebasan lahan Depo LRT, kata dia, seluas empat hektare masuk kategori skala kecil. Itu telah diatur Perpres 40 tahun 2014. Aturan itu mengkategorikan pengadaan di bawah lima hektare. “KJPP akan menyimpulkan harga tanah untuk Depo LRT dengan nilai terendah dan tertinggi,” jelasnya. Edward menambahkan, lahan empat hektare sesuai kebutuhan yang disampaikan PT Waskita Karya sebagai kontraktor untuk membangun Depo LRT. Lahan dimiliki enam orang dengan luas bidang tahan berbeda-beda. “Kita sudah ukur kemarin, sekarang masih klarifikasi,” tandas dia.

Terpisah, Deputy Manager Bagian Perencanaan PLN Wilayah S2JB, Muklis, mengatakan, PT PLN akan menyediakan listrik untuk LRT yang andal, artinya tidak padam. Jika pun padam, ada alternatif (save energy) sehingga padam tidak lama dan kereta tetap bisa jalan. Rencananya ada lima gardu yang bakal dibangun untuk LRT, termasuk suplai listrik ke Depo Stasiun LRT di Jakabaring. “Untuk lokasi tepatnya masih dikoodinasikan dengan pihak Waskita Karya,” ungkap dia.

Cara kerjanya, sambung Muklis, gardu listrik PLN akan mengirim daya ke gardu listrik LRT dengan tegangan listrik harus bolak-balik sebesar 20.000 volt. Nantinya, arus ini akan diubah arus searah 750 volt. Kemudian, arus searah akan melewati gardu LRT. “Jika pun terjadi sesuatu, gardu LRT dilengkapi genset dan baterai back up. Tentunya dengan daya yang sama (arus searah) 750 volt,” ungkap dia.

Muklis memastikan, keberadaan LRT ini tidak akan mempengaruhi suplai listrik ke pelanggan (masyarakat). Suplai listrik di Kota Palembang masih cukup. “Dana untuk investasi pembangunan lima gardu ini menggunakan dana rutin PT PLN 2016 dan 2017,” tukasnya.
Spoiler for Sumber:

Laporan terkini dari agan maknyusssss emoticon-Toast

Quote:
Diubah oleh gazart 30-10-2016 11:18
0
14.8K
70
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.2KThread40.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.