Lebih jauh, Wakil Ketua DPR itu pun berpendapat bahwa pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sering melakukan sesuatu yang serba mendadak.



Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon. (dpr.go.id)



JAKARTA, JITUNEWS.COM – Politisi Gerindera, Fadli Zon, menilai, pelantikan Ignasius Jonan sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Arcandra Tahar sebagai Wakil Menteri ESDM merupakan salah satu pengalihan isu. Pasalnya, kata Fadli, pengangkatan Jonan dan Arcandra dilakukan secara tiba-tiba dan bersamaan dengan aksi unjuk rasa menuntut proses hukum Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang dianggap melecehkan Al Quran.

"Sah-sah saja kalau ada yang berpendapat termasuk saya bahwa ini dilakukan dadakan untuk pengalihan isu dan lain-lain," tutur Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Senin (17/10).

Lebih jauh, Wakil Ketua DPR itu berpendapat bahwa pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sering melakukan sesuatu yang serba mendadak. "Itu kan interpretasi ya, masyarakat kan bebas melakukan interpretasi dan tafsir. Saudara Jonan sendiri kan baru tahu hari itu. Memang semuanya serba dadakan pemerintahan ini, tidak ada perencanaan yang matang," ketus Fadli.

Menurut anak buah Prabowo Subianto itu, Presiden harus membuka mata dan telinga terhadap masyarakat. Fadli pun meminta Jokowi untuk tidak melakukan pencitraan selama dua tahun kepemimpinannya. "Menurut saya, Presiden harus membuka mata dan telinga terhadap masyarakat. Jangan menutup mata dan telinga yang dikatakan berhasil itu pencitraan," pungkasnya.

Sumber



kenangan 'kalah pilpres' masa lalu menggores luka yang cukup dalam di hati fadlizon. Bukan cuma jokowi, ahok pun jadi sasaran muncratan bacot nya zonk. Terutama, untuk hal-hal yang menurut tafsiran zonk negatip bukan positip