Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

f41lureAvatar border
TS
f41lure
Soal Buru Tikus Dapat Rp 20 Ribu, Ahok: Itu Bukan Kampanye
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) menepis tudingan program Gerakan Basmi Tikus sebagai program kampanye. Dia menjelaskan tikus memang hama yang mengundang penyakit.

"Masa buat kampanye, buat ngusir tikus," kata Ahok di Gedung Balaikota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (19/10/2016).

Ahok pun menjelaskan implementasi program tersebut saat ini sedang dimatangkan oleh Pemprov DKI. Dia menyebut program pembasmian tikus ini hanya akan dilakukan sekali.

"Itu baru kan baru rencana dari Wagub, baru dimatangkan. Kalau dilakukan pun kan sekali. Kalau terus menerus orang berantakin tikus dong," katanya.

Ahok pun menekankan urgensi pembasmian ini dari segi kesehatan. Soal imbalan Rp 20 ribu tiap ekor tikus pun juga akan dikaji.

"Urgensinya terlalu banyak, dari kesehatan air kencingnya tikus segala macam bikin orang sakit apalagi ini musim hujan kan berantas sekali turun," jelas dia.

"Enggak mungkin nanti sepanjang tahun nanti piara tikus lu jual. Lagi dimatangkan, nanti ditanyakan ke Pak Djarot," sambungnya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat mengatakan akan menjalankan program Gerakan Basmi tikus. Warga yang menangkap akan diberikan insentif Rp 20.000 untuk satu ekornya. Bangkai tikus yang ditangkap akan dikubur agar tidak menimbulkan wabah penyakit.

"Nanti dinas kebersihan akan ditanam. Iya dong ditanam bahaya kalau jadi penyakit. Apalagi kalau dibuang tengah jalan. Iya (Rp 20.000), nanti kita ambil buntutnya. Warga bawa saja buntutnya," terang Djarot, Selasa (18/10).

Bagaimana Mekanisme Penyerahan Tikus yang Ditukar Rp 20 Ribu per Ekor?


Jakarta - Pemprov DKI Jakarta memberikan tawaran yang cukup menggiurkan bagi warganya untuk menangkap tikus. Nantinya tikus itu akan dihargai Rp 20 ribu per ekor demi ibu kota yang bebas hewan pengerat itu.

"Sebenarnya kita ini tikusnya sudah jadi hama juga, sudah banyak. Nah kalau warga itu bisa tangkap tikus, Pak Wagub bilang begitu, melalui RT/RW dan lurah, nah kan ada kompensasinya sekian ribu. Bangkainya itu akan kita bantu untuk buang terus kita kubur," kata Wakil Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Ali Maulana Hakim saat dihubungi detikcom, Selasa (18/10/2016) malam.

Lalu bagaimana mekanisme penyerahan tikus-tikus tersebut? Apakah warga harus datang ke Balai Kota untuk mendapatkan imbalan per ekor tikus Rp 20 ribu?

"Kalau teknisnya mungkin di wilayah ya lurah, camat, wali kota (jadi terverifikasi warga Jakarta atau bukan)," ujar Ali.

"Enggaklah (warga luar Jakarta ikut tangkap tikus), (warga) Jakarta doang," kata Ali menambahkan.

Ali menyebut bahwa program yang dicanangkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat itu masih akan dibahas teknisnya. Nantinya Dinas Kebersihan akan diberi tugas untuk membuang tikus-tikus hasil tangkapan warga.

"Bangkainya ini kalau ditangkap kuburnya di mana, nah ini kita lagi nunggu koordinasi dengan aparat wilayah, lurah dan sebagainya, teknisnya bagaimana. Kita sih hanya support nih, kita bantu buangnya. Sebenarnya sih enggak sampai ke Balai Kota, paling ke lurah, tapi akan dirapatkan lagi teknisnya. Karena kan ada instansi terkait ada Dinas Kesehatan, Dinas KPKP Ketahanan Pangan," jelas Ali.

http://news.detik.com/berita/d-3324110/soal-buru-tikus-dapat-rp-20-ribu-ahok-itu-bukan-kampanye
http://news.detik.com/berita/3324002/bagaimana-mekanisme-penyerahan-tikus-yang-ditukar-rp-20-ribu-per-ekor

ok sip
0
1.6K
11
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.