- Beranda
- The Lounge
Inilah 7 Negara Islam Yang Melegalkan LGBT
...
TS
foga
Inilah 7 Negara Islam Yang Melegalkan LGBT
Meningkatnya Intoleransi Ancam Kaum LGBT
Nasib kaum LGBT (Lesbian Gay Biseksual Transgender) menjadi parameter situasi Hak Asasi Manusia di Indonesia. Kuatnya pengaruh komplotan intoleran perlahan memupus wajah plural kaum beragama di tanah air.
Hingga beberapa bulan silam pesantren Al-Fatah menjadi simbol toleransi Indonesia. Selama bertahun-tahun lembaga pendidikan tersebut mencatatkan diri sebagai satu-satunya pesantren khusus untuk kaum transgender di dunia. Tapi sejak gelombang antipati terhadap kaum LGBT menguat beberapa waktu silam, pesantren tersebut dipaksa tutup oleh kelompok radikal.
Kendati begitu sekelompok kecil mantan santri al-Fatah diam-diam masih berkumpul di sekolah tersebut untuk belajar ilmu agama. "Kami ingin membuktikan bahwa Islam menerima kaum transgender, bahwa Islam merupakah rahmat untuk semua manusia," ujar Shinta Ratri kepada AFP.
"Sayangnya dalam beberapa tahun terakhir kelompok-kelompok intoleran berhasil memaksakan keyakinan mereka kepada penduduk," ujar Agnes Dwi Rusjiyati, seorang koordinator untuk LSM Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika.
Pesantren Al-Fatah yang berdiri di antara himpitan perumahan kecil di Kotagede, Yogyakarta, masih beraktivitas meski tidak seramai dulu. "Sangat sulit untuk kaum transgender agar bisa melakukan ibadah sholat berjamaah di Masjid karena stigma umum," keluh Arif Nuh Safri, salah seorang tenaga pengajar di al-Fattah.
Hak Beribadah dan Hak Tidak Beribadah
"Jadi ketika datang ke pesantren ini, hal pertama yang saya katakan kepada mereka adalah hak mereka untuk beribadah, karena mereka adalah mahluk ciptaan Allah."
Santri Al-Fatah tidak melawan ketika aparat pemerintah menyegel rumah yang disulap menjadi asrama dan sekolah itu. "Mereka ingin belajar membaca Al-Quran, mereka ingin menjadi orang baik. Itu kan lebih baik ketimbang mabuk," kata salah seorang tetangga, Aris Sutanto.
Tapi Abdurrahman, ketua Front Jihad Islam, berpendapat lain. "Kita tidak bisa toleran terhadap sesuatu yang buruk," ujarnya sembari menambahkan bahwa kelompoknya selalu berkoordinasi dengan polisi sebelum beraksi.
April silam aparat kepolisian bersama sejumlah organisasi massa yang mengatasnamakan Islam membubarkan acara Lady Fast 2016, sebuah festival seni untuk perempuan transgender. Yogyakarta yang dulu menyandang predikat kota toleran perlahan mulai bergeser semakin ke kanan.
Ahmad Suaedy, anggota Ombudsman RI, mengkritik kepolisian dan otoritas kota karena gagal menghentikan tindak intoleran yang merugikan kaum minoritas. "Ini seperti strategi politik supaya politisi bisa mencitrakan diri membela mayoritas," ujarnya," tapi dengan mengorbankan kelompok minoritas."
7 Negara Islam Yang Melegalkan LGBT
Sekian dari ane gan, semoga kita bisa saling menghargai perbedaan jalan dan pilihan hidup orang lain gan. Selama tidak saling merugikan, mari kita support setiap orang.
Sumber : Deutsche Welle
Nasib kaum LGBT (Lesbian Gay Biseksual Transgender) menjadi parameter situasi Hak Asasi Manusia di Indonesia. Kuatnya pengaruh komplotan intoleran perlahan memupus wajah plural kaum beragama di tanah air.
Hingga beberapa bulan silam pesantren Al-Fatah menjadi simbol toleransi Indonesia. Selama bertahun-tahun lembaga pendidikan tersebut mencatatkan diri sebagai satu-satunya pesantren khusus untuk kaum transgender di dunia. Tapi sejak gelombang antipati terhadap kaum LGBT menguat beberapa waktu silam, pesantren tersebut dipaksa tutup oleh kelompok radikal.
Kendati begitu sekelompok kecil mantan santri al-Fatah diam-diam masih berkumpul di sekolah tersebut untuk belajar ilmu agama. "Kami ingin membuktikan bahwa Islam menerima kaum transgender, bahwa Islam merupakah rahmat untuk semua manusia," ujar Shinta Ratri kepada AFP.
"Sayangnya dalam beberapa tahun terakhir kelompok-kelompok intoleran berhasil memaksakan keyakinan mereka kepada penduduk," ujar Agnes Dwi Rusjiyati, seorang koordinator untuk LSM Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika.
Pesantren Al-Fatah yang berdiri di antara himpitan perumahan kecil di Kotagede, Yogyakarta, masih beraktivitas meski tidak seramai dulu. "Sangat sulit untuk kaum transgender agar bisa melakukan ibadah sholat berjamaah di Masjid karena stigma umum," keluh Arif Nuh Safri, salah seorang tenaga pengajar di al-Fattah.
Hak Beribadah dan Hak Tidak Beribadah
"Jadi ketika datang ke pesantren ini, hal pertama yang saya katakan kepada mereka adalah hak mereka untuk beribadah, karena mereka adalah mahluk ciptaan Allah."
Santri Al-Fatah tidak melawan ketika aparat pemerintah menyegel rumah yang disulap menjadi asrama dan sekolah itu. "Mereka ingin belajar membaca Al-Quran, mereka ingin menjadi orang baik. Itu kan lebih baik ketimbang mabuk," kata salah seorang tetangga, Aris Sutanto.
Tapi Abdurrahman, ketua Front Jihad Islam, berpendapat lain. "Kita tidak bisa toleran terhadap sesuatu yang buruk," ujarnya sembari menambahkan bahwa kelompoknya selalu berkoordinasi dengan polisi sebelum beraksi.
April silam aparat kepolisian bersama sejumlah organisasi massa yang mengatasnamakan Islam membubarkan acara Lady Fast 2016, sebuah festival seni untuk perempuan transgender. Yogyakarta yang dulu menyandang predikat kota toleran perlahan mulai bergeser semakin ke kanan.
Ahmad Suaedy, anggota Ombudsman RI, mengkritik kepolisian dan otoritas kota karena gagal menghentikan tindak intoleran yang merugikan kaum minoritas. "Ini seperti strategi politik supaya politisi bisa mencitrakan diri membela mayoritas," ujarnya," tapi dengan mengorbankan kelompok minoritas."
7 Negara Islam Yang Melegalkan LGBT
Spoiler for 1:
Spoiler for 2:
Spoiler for 3:
Spoiler for 4:
Spoiler for 5:
Spoiler for 6:
Spoiler for 7:
Sekian dari ane gan, semoga kita bisa saling menghargai perbedaan jalan dan pilihan hidup orang lain gan. Selama tidak saling merugikan, mari kita support setiap orang.
Sumber : Deutsche Welle
Diubah oleh foga 17-10-2016 00:15
0
14.9K
117
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
924.7KThread•89.4KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya