Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tyrex90anAvatar border
TS
tyrex90an
[KOMBAT HOROR] MEREKA 'NYATA'
[KOMBAT HOROR] MEREKA 'NYATA'

~~~~~~
~~~~~~
~~~~~~

Ketika sudah dekat dengan orang tua itu, Dara menyapanya tapi tidak ada jawaban. Ketika berpapasan memungut kemiri, tentunya saling melihat kaki kan tuh, namanya juga memungut sambil membungkuk.

Nah, si orang tua memungut kemiri tanpa menggunakan alas kaki, jadi kakinya kelihatan jelas, dan TIDAK ADA TUMIT DIKEDUA KAKINYA.

~~~~~~~
~~~~~~~
~~~~~~~




~~~~~~~~
~~~~~~~~
~~~~~~~~

Mimin : "gw kan sedang tiduran tuh, gw melihat ada seseorang datang dari bawah kaki gw. Dia berjalan menggunakan tangannya, dia ga punya kaki. Hanya dari pinggang keatas. Jadi kalo dia jalan tangannya kedepan, lalu pinggangnya lagi, tangannya lagi, pinggangnya lagi. Badannya besar, berbulu pula.

~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~


Selamat malam jumat agan/sista sekalian.
Jika kita membahas mengenai 'horor', gw punya beberapa kisah NYATA yang sudah lama gw pendam.

Sebenarnya gw kurang setuju jika kita menggunakan kata 'HOROR', soalnya sepengalaman gw, kita memang hidup berdampingan dengan mereka, selama tidak ada gesekan diantara dua dunia, maka keamanan selalu bersama kita.

Okay, langsung aja.

cerita pertama saat gw masih kecil. Sewaktu gw masih kecil, gw tinggal dikampung bersama kedua orang tua gw. Saat itu gw belum punya adik.

Ekonomi keluarga yang masih rendah saat itu, ditambah dengan pembangunan yang belum merata, gw dan sebagian besar warga negara Indonesia lainnya tinggal dirumah yang sederhana.

Rumah dengan dinding papan, dan tak lupa WC yang berpisah dengan rumah. WC gw terletak dibelakang rumah kurang lebih 10 meter. Tentunya ada dindingnya juga, walaupun seadanya.

Nah, saat itu sebenarnya sudah pagi, sekitar pukul 5.15. Matahari sudah memberikan cahayanya, yakni warna kebiruan dari arah timur, gw pun ke WC karena sakit perut yang sudah tidak bisa berkompromi, dengan alat bantu lampu pelita.

Gw masuk tuh ke WC, beberapa menit gw didalam WC, terdengar suara,

"PO.... PO..... PO...."

gw mendengarnya saja tanpa menghiraukannya, lalu

"PO.... PO.... PO..."

suara itu terdengar jelas berada didinding bagian luar bagian kiri,

"PO... PO.... PO...."

berikutnya suara itu pindah kebagian kanan dinding luar.

Gw mengambil air ditimba lalu menyiramnya dari dalam dinding.

"PO... PO.... PO...."

Suara itu pindah kebelakang gw,

Gw berdiri lalu berlari keluar dari WC, gw berlari sekuat tenaga hingga sampai kerumah, gw tabrak pintu belakang rumah gw yang ga terkunci itu.
Namun gw baru menyadari satu hal, gw lupa cebok.

Cerita pertama diatas mungkin kurang seram bagi pembaca, karena gw ga liat (dan ga pengen lihat) si pemilik suara itu. Tapi gw yang ngalamin, masih ingat sampai sekarang suara itu. haha.

Cerita kedua, juga saat gw masih kecil, ibu gw melahirkan seorang bayi perempuan cantik, gw ga mau sebutkan nama yang diberikan untuk adek gw itu. Adek gw lahir hari sabtu pukul 05.00.

Adek gw selalu menangis, entahlah gw ga tau, gw belum paham. Pikiran gw waktu itu mungkin adek gw sedang sakit. Tepat 3 minggu setelah kelahirannya, yakni hari sabtu pukul 05.00, adek gw meninggal dunia.

Ketika itu gw masih tertidur, gw terbangun karena mendengar suara tangisan. Gw keluar dari kamar, gw melihat ibu gw menangis sambil memeluk adek gw, nenek gw menangis memeluk ibu gw. Ayah gw tertunduk, om gw juga sama, gw sih melongo aja sambil mengucek mata.

Ibu : "Adek udah ga ada, nak"

Setelah kepergiannya, gw rutin ziarah ke makam adek gw tiga kali dalam setahun.

Bertahun-tahun setelahnya, gw sedang tidur malam hari. Gw kalo tidur selalu matiin lampu, ga bisa tidur gw kalo terang.

Ketika lagi asyik tidur, kaki kanan gw terasa dingin. Ya, dingin. Hal yang wajar. Tapi, yang dingin cuman disekitar tumit saja, tumit kaki kanan gw.

Gw bangun lalu duduk dalam keadaan setengah sadar. Kaki kanan gw keluar dari selimut ternyata.

Ditumit kaki kanan gw yang gw rasa dingin itu, gw melihat tangan. Tangan yang gw lihat itu bercahaya, sangat jelas kelihatan tangan bercahaya putih, dikarenakan sekeliling gw yang gelap.

Tangan yang gw lihat hanya tangan kanan sampai pergelangannya. Hanya satu tangan. Dan, tangan itu sedang memegang tumit kanan gw. Memegang dan memainkannya seperti piano.

Gw cukup lama melihat tangan bercahaya itu mempermainkan tumit gw, lalu akhirnya tangan itu melayang menjauhi gw lalu menghilang.

Gw mengikuti tangan itu kemana perginya, namun ketika tangan itu hilang gw baru tersadar, itu tangan kok bisa gitu?

Gw lalu menyelimuti diri sambil gemeteran. Beberapa hari setelahnya, gw ceritakan ke guru mengaji gw, katanya itu adek gw yang ngunjungin gw. Gw pun teringat bahwa dalam 2 tahun terakhir gw ga pernah ziarah ke makamnya.

"Kakak sayang adek kok, kakak selalu ngunjungin adek setelah saat itu"

Cerita ketiga, hmm. Gw bingung mau cerita yang mana duluan, banyak soalnya kisa horror gw dan live.
Kali ini gw mau ceritakan cerita dari dosen gw.

Dosen gw, dalam seminggu selalu pergi ke kota sebelah, kota yang berjarak 4 jam perjalanan dari kota gw, dimana ada bagian diperjalanan yang melewati pegunungan dan tentunya tikungan 'S', bukan hanya satu S, tapi banyak S, bayangin aja tuh tikungan.

Sebelah kiri jalan tentunya gunung, sebelah kanan, jurang. Nah, ketika itu mereka pulang menggunakan mobil, didalam mobil ada 5 orang, Dosen gw, istrinya, anaknya yang masih beberapa bulan, sopirnya dan asistennya dosen gw.

Ketika memasuki wilayah tikungan ekstrim itu, anaknya dosen gw digendong sama asistennya, asistennya itu cowok, kebetulan waktu itu mereka ke Kota sebelah karena ada urusan akademi.

Dosen gw : "Pir, kamu kenapa?"

Sopir : "gapapa pak"

Dosen gw : "kalo kamu ga bisa, gw aja yang bawa"

Sopir : "bisa kok, pak"

Si Sopir ini berpengalaman, setiap minggu dia bolak balik kota gw ke kota sebelah.

Ccciiiiiiiiittttttttttttttt

Brrrrruuuuuukkkkkkkkkkk

Mobil terpeleset dan jatuh ke jurang, beruntung ada pohon yang menangkap mereka. Dalam keadaan mobil terbalik, dosen gw melihat keadaan penumpang, Alhamdulillah semua selamat.

Mobil tersangkut dan terbalik di dua batang pohon yang berdekatan.
Istri Dosen gw menangis, sopir teriak-teriak minta tolong.

Dosen gw : "PIR... DIAM PIR... GA ADA GUNANYA TERIAK"

Sopir terdiam, Dosen pun dengan hati-hati keluar dari mobil.

Satu persatu mereka berhasil keluar dari dalam mobil, mereka berada ditengah jurang berusaha naik. Beruntung masih ada bagian yang rata ditengah jurang yang curam. Disitulah mereka berkumpul.

Dosen gw melihat asistennya yang menggendong anaknya, memeluk anaknya dengan erat sembari berkata,

"jangan... jangan..."

"jangan... jangan..."

Dosen gw : "lu kenapa, ten(asisten)"

Asisten : "itu pak, dia mau ngambil si baby... jangan... jangan..."

Seketika itu juga darah dosen gw mengalir dengan deras, mencari cara untuk bisa naik dari tengah jurang ini.

Mereka pun berhasil naik setelah ada bantuan dari orang yang melintas.

Sesampainya dirumah dengan selamat, dosen gw bertanya ke sopir dan asistennya.

Dosen gw : "Pir, kok bisa jatuh mobilnya?"

Sopir : "entah kenapa, pak. Tiba-tiba saja pandangan saya gelap. Saya bisa melihat lagi saat mobil sudah tersangkut di pohon, aneh"

Dosen gw : "kalo lu, ten. Siapa yang mau ngambil anak gw?"

Asisten : "Banyak pak, banyak orang disana yang mau ngambil, bahkan rebutan si baby, bahkan saya yang ngelindungin terkena pukulan beberapa dari mereka"

Dosen gw : ..................

Begitulah kisah yang dosen gw ceritakan ke kami, kisah yang seminggu kemudian dia ceritakan ke kami, mahasiswanya.

Lanjut...

kembali ke kisah masa kecil gw, pada waktu itu memang dikampung gw terkenal angker, pernah suatu ketika subuh hari, gw lupa gw ngapain subuh itu. Namun yang masih gw ingat jelas adalah gw mendengar suara orang menebang pohon bambu. Padahal ga ada pohon bambu yang dekat disekitaran rumah warga.

Seorang anak wanita kecil, sebut saja namanya Dara, tetangga gw, setiap pukul 05.00 subuh selalu pergi mencari kemiri. Pohon kemiri itu terletak dimana gw pernah mendengar suara orang menebang bambu subuh hari.

Itu adalah rutinitas Dara setiap subuh, pergi mencari kemiri untuk dijual. Namun rutinitasnya tak berlanjut ketika dia sedang memungut kemiri, dia melihat ada orang lain melakukan hal yang sama.

Dia melihat orang tua memungut kemiri membelakanginya, namun Dara tetap memungut kemiri juga seperti biasa, karena memang siapa saja boleh memungut kemiri disana.

Ketika sudah dekat dengan orang tua itu, Dara menyapanya tapi tidak ada jawaban. Ketika berpapasan memungut kemiri, tentunya saling melihat kaki kan tuh, namanya juga memungut sambil membungkuk.

Nah, si orang tua memungut kemiri tanpa menggunakan alas kaki, jadi kakinya kelihatan jelas, dan TIDAK ADA TUMIT DIKEDUA KAKINYA.

Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhh

Dara berlari sekuat tenaga, sekencang-kencangnya. Semenjak itu, tak ada lagi yang pergi memungut kemiri, kecuali siang hari.

Oke, kisah selanjutnya, mungkin ini kisah yang paling serem yang pernah gw alamin selama hidup gw, dan SEMOGA yang terakhir gw alamin.

lanjut dibawah.......
Diubah oleh tyrex90an 13-10-2016 11:48
0
3.6K
23
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.3KThread84KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.