Tidak mendapat apresiasi yang baik di Indonesia, film indie ini justru sukses di mancanegara. Penasaran? yuk kita simak.


1. The Fox Exploits the Tiger's Might
[img]

Film yang disutradari oleh Lucky Kuswandi ini mengisahkan dua anak laki-laki yang tengah bergulat dengan seksualitas dan kekuasaan, di sebuah kota kecil yang menjadi lokasi berbasis militer. David, si anak jendral yang sombong dan Aseng, anak yang berasal dari keluarga etnis minoritas yang menjual minuman keras selundupan. Film ini berhasil mendapatkan nominasi dalam kategori Critic’s Week.



2. Lembusura
[img]

Lembusura adalah film pendek karya sineas Indonesia, Raphael Wregas Bhanuteja. Film ini menceritakan letusan Gunung Kelud. Meletusnya Gunung Kelud dijadikan sebuah kisah yang dikaitkan dengan mitos dan legenda tanah Jawa ini berhasil menembus jajaran film di Berlin International Film Festival ke-65 (Berlinade) dan Hongkong Internationl Film Festival.



3. Another Trip to the Moon
[img]

Film ini cukup unik karena membebaskan imajinasi penonton dengan tak menyediakan sedikit pun dialog. Film Another Trip to the Moon ini ditayangkan pertama kali di ajang bergengsi Hivos Tiges Awards di International Film Festival Rotterdam 2015.


4. Nyeker alias Barefoot
[img]

Berlatar belakang masa kolonial di Indonesia, film pendek berjudul Nyeker alias Barefoot ini berhasil masuk dalam sub kategori Short Film Corner di ajang Cannes Film Festival.



5. Daun di Atas Bantal

photo credit: J3A106068

Kurang diminati di Indonesia, film ini justru dinobatkan sebagai film terbaik pada ajang Asia Pacific Film Festival pada tahun 1998. Film ini pun menjadi unggulan dalam kategori Silver Screen Award Best Asian Feature Film pada Singapore International Film Festival pada 1999. Di angkat saat krisis ekonomi yang melanda Indonesia, film karya sutradara senior Garin Nugroho yang diproduksi tahun 1998 ini sempat terhenti pembuatannya.