Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Ungkapan rasanya cukup mewakili keluarga Yusa Al Faridzi, bocah enam tahun yang menderita kebocoran pada organ ususnya. 

Lantaran tak punya biaya buat mengobati penyakit anaknya, Yusa sempat ditahan pihak Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung selama sepekan lebih. 

Pasalnya, biaya perawatan Yusa senilai Rp 6,5 juta harus dibayarkan di muka. 

Namun, kedua orang tua Yusa hanya memiliki uang Rp 2 juta. Terpaksa sisa kekurangan uang tersebut harus meminjam uang dari tetangganya.

"Sudah kebayar Rp 5 juta dari SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu) dan Rp 6,5 juta. Masih ada tunggakan sekitar Rp 18 juta lagi. Harus dicicil, tapi enggak bisa nyicilnya," kata Ibu Yusa, Rohaeti ditemui di kediamannya, Kampung Karapiak RT 03/02, Desa Nanjung Mekar, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, kemarin (8/10).

Pihak RSHS, kata Rohaeti, menyarankan untuk mengikuti program BPJS Mandiri. Namun, Ayah Yusa tidak mampu untuk membayar iuaran tiap bulannya. 

Pasalnya, Ayah Yusa harus membayar iuran sekitar Rp 150 ribu untuk 6 orang dengan kategori BPJS kelas 3.

Kini, sudah lebih dari enam bulan Yusa harus menjalani kehidupannya tanpa pengobatan dan kontrol. 

Plastik yang digunakan membungkus perut Yusa pun terpaksa harus memakai plastik bening kiloan makanan. 

Kedua orang tuanya tak mampu membeli harga plastik Kalostomi yang khusus digunakan untuk membungkus organ dalam yang berada diluar tubuh. 

Pasalnya, plastik yang membungkus usus Yusa bisa lebih dari 3 kali diganti setiap harinya. 

Usus Yusa sendiri semakin lama semakin membesar. Terkadang, usus Yusa kerap mengeluarkan darah. Jika mengeluarkan darah Yusa sering mengeluhkan sakit. 

Namun jika tidak, ia tetap dapat bermain dan nafsu makannya juga bagus.

Sekarang makin besar. Kalau ganti plastik seadanya kalau udah BAB-nya penuh," kata dia.

Saat ini Rohaeti berharap, anaknya dapat sembuh kembali dan normal seperti biasanya. Apalagi, Yusa sudah ingin pergi ke sekolah lagi setelah selama berbulan-bulan tidak sekolah. 

"Pengin sembuh tapi gimana. Enggak ada biaya. Tinggal saja masih numpang orang tua. Kalau punya rumah mah udah dijual buat biaya. Mau kontrol takut ditagih sisa tunggakan kemarin," pungkasnya sambil terus menangis.(nif/rmol/mam/JPG)

http://www.jawapos.com/read/2016/10/...tik-makanan-/3

kasian km dik, ciba SMS ahok kalih bisa bantu