utangcahyono86Avatar border
TS
utangcahyono86
Asep Tewas di Tangan Polisi, Keluarga Diimingi Uang Tutup Mulut
‎Kematian Asep Sunandar (25) bisa dibilang janggal. Bagaimana tidak, setelah ditangkap oleh oknum polisi, ia kemudian ditemukan tak bernyawa di RSUD Cianjur.

Berikut adalah kejanggalan-kejanggalan kematian Asep Sunandar pada 10 September 2016, yang dipaparkan oleh KontraS dan keluarga saat melapor ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).


Pertama, menurut aktivis KontraS, Arif Nur Fikri, Asep dan kedua temannya pada pukul 04.30 WIB tiba-tiba ditodong pistol dan dibawa secara terpisah dengan kondisi tangan dilakban. Penangkapan itu tanpa adanya surat penangkapan terlebih dahulu

Kedua, Menurut Orang Tua Asep, Titin (49), sekira pukul 11.30 WIB, Asep sudah dalam kondisi tak bernyawa di RSUD Cianjur dengan luka tembak. Namun ketika ditanyai, pihak Rumah Sakit tidak ada yang bisa memberikan informasi pasti mengenai penyebab kematian Asep Sunandar.

Ketiga, tidak boleh ada satupun yang melihat jenazah. Pihak yang diperbolehkan hanya Ibu korban, Titin (49). Keluarga menerima jenazah sudah dalam kondisi tertutup kain kafan karena sudah dimandikan oleh pihak rumah sakit.

"Saya dikasih uang Rp5 juta dan disuruh tanda tangan sama polisi, kemudian dibilangi ‘jangan manjang ya buk, kalau manjang jadi repot nanti’," ucap Titin menirukan kata-kata polisi ketika itu.

Keempat menurut Arif, pihak keluarga dan rekan ingin jenazah diautopsi, namun oleh polisi ketika itu tak memperbolehkan, dengan dalih rumah sakit hanya ada di Bandung.

Kelima, ibu korban diteror untuk tidak memanjangkan kasus kematian anaknya oleh pihak kepolisian, beberapa oknum polisi menawarkan uang dari Rp50 juta hinga Rp100 juta agar kasus tidak diperpanjang. "Itu adiknya yang ditawari uang," ujar Titin.

Keenam menurut Arif, Polisi tidak dapat memberitahu siapa pelaku pembunuh Asep Sunandar. Saat pihak keluarga korban melapor ke Mabes Polri tanggal 15 September 2016, sampai sekarang tidak ada tindak lanjut pengungkapan pembunuhan Asep Sunandar.

"Saya hanya ingin pelaku pembunuh anak saya dapat diadili. Sudah itu saja keinginan saya," kata Titin orang tua korban ketika melapor ke Komnas HAM, Senin (10/10/2016).

Kasus tersebut mendapat pendampingan dari LBH Jakarta, KontraS, dan LBH Bandung. ‎Saat ini pendamping hukum beserta keluarga korban telah mengadukan kejanggalan kematian Asep Sunandar kepada LPSK, Mabes Polri dan Komnas HAM. Rencananya dalam waktu dekat, juga akan melapor kepada Ombudsman dan Kompolnas, agar bisa mendapatkan kejelasan dan keadilan.

http://news.okezone.com/read/2016/10...ng-tutup-mulut
damai 86 saudara-saudara
Diubah oleh utangcahyono86 10-10-2016 13:20
0
3.2K
44
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.