halo agan-agan... ane baru dengar kabar Den Sus 81 Gultor baru saja latihan.
Pasukan super elite dari Kopassus ini baryu saja menskenariokan latihan pengamanan obyek vital nasional seperti anjungan minyak milik Pertamina di Arco Arjuna.

Mereka bekerja sama dengan pengamanan dari pihak Pertamina Hulu Energi. Nah disini semua kemampuan untuk mengamankan obyek vital di tengah laut itu diberdayakan.

Negri gan... kopasus tak hanya mendekati anjungan itu dari laut, tapi juga dari udara.... skenario sih sukses...

BTW apa pun yang dibuat latihan, sebagai pasukan yang pernah masuk tiga besar terbaik di dunia, ane salut gan... Kehadiran mereka membuat kita semua nyaman... apalagi kalau sudah latihan dengan serius... berasa kita punya dukungan skuad pasukan yang canggih dan tentunya sangat terlatih...



Den Sat 81 Gultor Latihan di Obvitnas Pertamina

Kesiapan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam mengamankan obyek vital nasional terus ditingkatkan. Salah satunya dengan berbagai latihan untuk mengantisipasi sejumlah ancaman. Salah satu bentuk latihan itu, awal Oktober 2016 ini digelar di fasilutas milik PT Pertamina (Persero).

Dalam skenario latihan, di Floating Storage Offloading (FSO) Arco Ardjuna, salah satu obyek vital nasional, tengah dikuasai oleh teroris. Untuk mengamankan kembali obvitnas itu, Satuan 81/Penanggulangan Teror (Gultor), berusaha merebutnya kembali.

Komandan Satuan 81 Kolonel (Inf) Tri Budi Utomo mengatakan, pemilihan lokasi FSO Arco Ardjuna dilataberlakangi berbagai pilihan. Salag satunya peran Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) Pertamina Hulu Energi Onshore North West Java (PHE ONWJ). PHE adalah salah satu pemasok minyak terbesar di Indonesia.

FSO Arco Ardjuna, yang dioperasikan sejak tahun 1972, berperan penting sebagai fasilitas penampung hasil produksi minyak mentah (crude oil) dari lapangan yang dikelola PHE ONWJ. Pada awal beroperasi, FSO Arco Ardjuna mampu menampung hingga 1 juta barel minyak mentah.

Untuk menjamin keamanan operasi, daya tampung FSO Arco Ardjuna dibatasi maksimum 850.000 barel. Dengan fasilitas pompa (crude oil pump facility), minyak mentah dari FSO Arco Ardjuna disalurkan ke oil tanker. Selanjutnya minyak mentah dibawa ke kilang minyak Pertamina atau diekspor.

Latihan antisipasi aksi terorisme ini diikuti sekitar 90 personel satuan Gultor. Mereka menjalankan skenario yang telah ditentukan. “Baik tim kami maupun tim dari PHE ONWJ di Arco Ardjuna tidak tahu mengenai skenarionya,” ucap Tri Budi Utomo.

Vice President HSSE PHE ONWJ Feri S. Wibowo bangga dengan programini. Menurutnya pelatihan menghadapi ancaman terorisme dan pembebasan sandera memberikan manfaat yang besar bagi internal perusahaan. “Setidaknya ini akan meningkatkan awareness pekerja kami,” katanya. Feri menambahkan, latihan bersama Kopassus menjadi acuan untuk mengkaji prosedur pengamanan fasilitas produksi.

Kepala Urusan Pengawasan Pengamanan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Yanin Kholison mengapresiasi latihan itu. Kolaborasi antara Satuan 81 Gultor dengan industri hulu migas untuk pengamanan aset strategis bangsa, layak dipuji.

“Latihan ini memberikan keyakinan kepada industri hulu migas bahwa seluruh elemen, aware and support terhadap keamanan operasi dan aset bangsa. Meski hanya berupa latihan, ini merupakan sinyal positif, termasuk kepada investor bahwa kita melindungi area strategis,” ujarnya.

Yanin Kholison berharap latihan ini juga semakin memperkuat sistem keamanan di industri hulu migas, utamanya dalam menghadapi ancaman terorisme.