Mega Ajak Ahok Ziarah ke Makam Bung Karno

Beranda

...

Pilkada
Mega Ajak Ahok Ziarah ke Makam Bung Karno

aghilfath

10-10-2016 04:18

Mega Ajak Ahok Ziarah ke Makam Bung Karno

Spoiler for Mega Ajak Ahok Ziarah ke Makam Bung Karno:

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengaku diajak Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengunjungi makam Presiden RI pertama, Sukarno, di Blitar, Jawa Timur. "Ibu Mega bilang, 'Ikut saya saja bareng'," kata Ahok di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin, 10 Oktober 2016.

Ahok menceritakan, sejak awal sudah memiliki niat untuk ziarah ke makam Bung Karno bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. Niat itu, kata dia, muncul setelah resmi memutuskan untuk berpasangan lagi dalam pencalonan pemilihan kepala daerah DKI 2017. Ahok-Djarot diusung PDIP, Partai Golkar, NasDem, dan Hanura dalam pilkada DKI.

"Aku bilang aku belum pernah lihat Makam Bung Karno. Kita ngomong Pancasila melulu, aku pengen lihat kayak apa sih gitu lho yang datang," katanya.

Kemudian Ahok pun menyampaikan rencananya itu kepada Megawati dan diajak untuk pergi bersama-sama. Menurut dia, rencana keberangkatan semula akan dilakukan pada 6 Oktober 2016. Namun karena berhalangan, dia, Djarot, dan Megawati akhirnya memutuskan untuk pergi ke Blitar pagi ini. "Senin bisa ikut, ya udah kami ikut. Ini mau berangkat," ujarnya.

Ahok menuturkan, rencananya dia tidak akan bermalam di sana. Namun hanya akan pulang-pergi. Dia juga tidak mengetahui siapa saja yang akan pergi bersamanya dan rencana kegiatan di luar selain berziarah. "Enggak. Saya enggak tahu. Saya cuma bilang ikut, Ibu bilang ikut saja," tuturnya.

Spoiler for Megawati Sedih Isu SARA Warnai Pilkada DKI:

Megawati Sedih Isu SARA Warnai Pilkada DKI
Mega Ajak Ahok Ziarah ke Makam Bung Karno

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengaku sedih saat ini isu suku, ras, agama dan antargolongan (SARA) mulai mewarnai pemilihan kepala daerah di DKI Jakarta.

"DKI mulai ada gejala, salah satu isu yang terus menerus ditampilkan adalah SARA," kata Megawati di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (10/10/2016).

Padahal, lanjut Megawati, dasar bernegara kita adalah empat pilar. Pancasila mengajarkan untuk bertoleransi antara suku, agama dan ras.

Ia berharap media massa tidak ikut memprovokasi isu SARA ini. (baca: Ahok Minta Maaf kepada Umat Islam)

"Kalau media ikut melakukan demikian, maka kemunduran bagi demokrasi Indonesia," tambah dia.

Megawati mengenang saat media berjuang di era orde baru menuju reformasi. Jika media menyuarakan isu berbau SARA, maka sama saja dengan kemunduran.

Presiden kelima RI itu mengaku tak masalah apabila media memihak pada salah satu pasangan calon seperti pilpres 2014 lalu, selama tidak menyampaikan isu SARA.

"Jangan sampai ada Tabloid Obor yang isu SARA itu berjangkit dengan tidak sehat. Jokowi dikatakan Chinese, agamanya ada yang bilang Nasrani," ucap dia.

Ia menilai, harusnya pilkada DKI diisi oleh pertarungan program, bukan isu SARA.

Tempo& Kompas

Mau dibriefing mamak banteng keknya, abis briefing pertama masih belum efektif mengurangi ceplas-ceplos ahok emoticon-Thinking