Sebuah video yang memperlihatkan Ahok sedang berbicara dengan para warga sambil mengenakan pakaian dinas sukses membuat heboh masyarakat. Dalam video tersebut disoroti tentang pernyataan dari Ahok yang menyinggung soal Surat Al-Maidah Ayat 51. Ternyata, pernyataan dari Ahok tersebut membuat sebagian oknum telah melakukan pemelintiran makna untuk dapat dijadikan senjata agar dapat menyerang calon petahana. Gencarnya pemberitaan tentang dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok tak dipungkiri karena adanya kepentingan menjelang Pilgub DKI Jakarta 2017 mendatang. Kesempatan ini tentu menjadi sebuah peluang emas agar bisa terus menjatuhkan elektabilitas dari seorang Gubernur Ahok.

Provokasi Jonru

Seorang aktivis media sosial, Jonru pun memanfaatkan dengan baik kesempatan ini yaitu dengan cara memposting setiap jam atau bahkan beberapa menit untuk menyebarkan isu penistaan agama ini. Kutipan dari salah satu postingan jonru adalah sebagai berikut ini:

Sebentar lagi kita semua akan menjadi saksi bahwa yang mengalahkan Koh Hok bukanlah Agus-Silviana atau Anies-Sandiaga. Yang mengalahkan Koh Hok adalah DIRINYA sendiri, karena telah menghina Al Quran, khususnya surah Al Maidah ayat 51. Yuk teman-teman, Kita sebarluaskan Al Maidah:51 sebanyak-banyaknya, agar makin banyak umat Islam yang MEMBUKTIKAN bahwa Maha Benar Allah atas segala firmanNya. Hari ini kita semua bisa memahami, kenapa Allah lewat surah Al Maidah ayat 51 Allah melarang kita untuk memilih pemimpin kafir.



Tidak sedikit netizen yang terpancing dengan isu penistaan agama yang diduga telah dilakukan oleh Ahok ini. Namun, diantara mereka pun juga tak kalah banyak netizen yang dapat berpikir dengan jernih agar dapat menetralisir permasalahan yang ada.

"Jadi, yang dituju atau dimaksud Ahok adalah orang yang membohongi. Bukan berarti ayat Al Maidah yang bohong," ungkap Nusron Wahid "Justru Ahok menempatkan ayat suci secara sakral dan adilihung. Bukan alat agitasi, dan kampanye yang mendeskreditkan," sambungnya. Ia menuturkan bahwa video yang telah disebarkan itu sengaja dipotong agar bisa menimbulkan persepsi yang salah. "Cara-cara seperti ini sungguh picik, tidak fair, dan tidak beradab. Cara-cara ini sangat tidak sesuai akhlakul karimah," terang mantan Ketua Gerakan Pemuda Ansor ini.

SOURCE

pantes aja jonru dan umatnya bahagia banget dapet bahan berita beginian, setelah gagal mendompleng ilyas karim buat menarik sumbangan. seperti biasa kalo fitnah nya gagal jonru bikin alasan menyentuh hati, lalu bikin fitnah baru lagi dan seterusnya buat cari makan