Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Medcom.id
  • Marwah Daud: Perjuangan Saya Lebih Besar dari Sekadar Membela Padepokan

metrotvnews.comAvatar border
TS
MOD
metrotvnews.com
Marwah Daud: Perjuangan Saya Lebih Besar dari Sekadar Membela Padepokan


Metrotvnews.com, Jakarta: Banyak pihak menilai ajaran Dimas Kanjeng Taat Pribadi menyimpang dari ajaran Islam. Namun Marwah Daud Ibrahim, selaku Ketua Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi tetap meyakini apa yang diajarkan Dimas Kanjeng adalah karomah.


Marwah juga bersikukuh bahwa Dimas Kanjeng tidak melakukan penipuan seperti yang dituduhkan polisi selama ini. Bahkan dalam beberapa acara di sebuah stasiun televisi swasta, Marwah menegaskan menolak ajakan beberapa rekannya untuk meninggalkan Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng.


Bagi Marwah, perhatian dan hujatan banyak pihak terkait keterlibatannya di Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng merupakan bentuk kasih sayang terhadap dirinya.


"Yang mendukung dan yang menghujat, semua saya terima dan yakini sebagai tanda cinta dan sayang kepada saya," tulis Marwah, Kamis (6/10/2016).


Dia juga menjelaskan bahwa sosok pribadinya yang dikenal banyak pihak baik di organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan lain sebagainya tetap tidak mengalami perubahan.


Keyakinan Marwah untuk tetap membela Padepokan Dimas Kanjeng menyangkut proses pencarian 'ideologi' Peradaban Baru di Abad 21.


"Pembelaan saya terhadap Mas Kanjeng adalah pembelaan menyangkut sebuah proses pencarian,  penemuan dan atau peneguhan "ideologi" untuk sebuah Peradaban Baru di Abad 21," tulisnya.


Berikut isi surat Marwah Daud Ibrahim yang dikutip Metrotvnews.com:


"Izinkan Saya Melanjutkan Perjalanan..."


Oleh: Marwah Daud Ibarahim.


Jurnal: Seri 1.


Bismillahirrahmanirrahim.


Asww. Sahabat seperjuangan se Nusantara. Terima kasih atas perhatian dan simpatinya yang begitu dalam kepada saya terkait dengan Padepokan Dimas Kanjeng (PDK) Taat Pribadi.


Saya menerima dengan hati terbuka dan dgn rasa bahagia, ikhlas dan tulus sepenuh hati semua masukan kpd saya itu, yang mendukung dan yang menghujat, semua saya terima dan yakini sebagai tanda cinta dan sayang kepada saya.


Izinkan saya menyampaikan bahwa saya masih Marwah yang dulu, yang Anda kenal sebagai adik atau kakak di HMI, KAHMI dan sesama alumni Universitas Hasanuddin dan alumni Amerika. Teman trainer atau peserta training di MHMMD. Sesama pengurus atau anggota di ICMI, YAAB ORBIT, MASIKA, Laznas BMT, KKSS,  Sobat Bumi, Agro Politan Sinergi Mulia, Alumni Beasiswa Habibie,  Masy Singkong Indonesia, KGN full..


Sahabat se Nusantara. Apa yang saya perjuangkan jauh LEBIH BESAR daripada Padepokan di mana saya diamanahi sebagai Ketua Yayasan dan Tim Programnya; pun jauh 'lebih tinggi' dan 'mulia' daripada sekadar membela Guru Besar Padepokan,YM Dimas Kanjeng Taat Pribadi.


Terus terang, sebelum dan sejak awal reformasi  sampai detik ini. saya merasa "diperjalankan" dan "dipertemukan" oleh Allah SWT dengan orang "hebat" dan "berilmu" di banyak pulau Indonesia dan terutama di Pulau Jawa yang punya kemampuan Setara Dimas Kanjeng.

 

Saya juga banyak membaca tentang dan bertemu dengan sahabat yang belajar dari guru tasawuf dan sufi. Yang menganggap fenomena Dimas Kanjeng itu biasa-biasa saja. Kata mereka kalau Allah SWT berkehendak, tidak ada yang mustahil. Hanya saja kisah seperti ini beredar terbatas di lingkungan sendiri.


Pembelaan saya terhadap Mas Kanjeng adalah pembelaan menyangkut sebuah proses pencarian,  penemuan dan atau peneguhan "ideologi" untuk sebuah Peradaban Baru di Abad 21.


Ketika komunisme lumpuh, tembok berlin runtuh dan  USSR bubar menjadi serpihan negara di Eropa Timur.


Tatkala kapatilasme digugat dan di demo di jantung  keuangan dunia,  New York. Dan INGGRIS yang pernah berjaya di dunia tidak lagi diterima untuk memimpin di Eropa dan bahkan Rakyat Inggris kemudian memilih untuk menyatakan tidak mau lagi bergabung di Uni Eropa.


Ketika negara-negara di Timur Tengah tempat para Rasul dan Nabi lahir, menjalani hidup dan dimakamkan; dan kisahnya terukir di kitab suci Yahudi, Kristen dan Islam, yang salah satu intinya mengajarkan perdamaian, justru kini menjadi arena perang saudara yang memilukan.


Ketika ilmuan mulai bicara transdimensi, karena teori gravitasi, relativitas dan Fisika Quantum tidak bisa menjawab banyak dan bahkan harus go "beyond" methafisik, sementara di pulau-pulau Nusantara begitu kaya dengan "genius local."


Semua fenomena ini membuat saya makin yakin bahwa fajar terbitnya matahari "Nusantara Jaya 2045" sedang menyingsing. "Islam Rahmatan lil alamin" harus siap dan menyusun shaf (barisan).


Yakinlah Allah Maha Melihat, Maha Mendengar, Maha Adil, dan Kuasa atas segala sesuatu.


Alhamdulillah saya sehat, insyaa Allah aqidah saya terjaga. Perjalanan masih panjang dan berliku. Semoga Allah SWT menunjuki jalan yang lurus dan di ridhoi-Nya.


Sahabat "izinkan saya melanjutkan perjalanan."


(Bintaro, Jakarta 07.48 WIB, Kamis 6 Oktober 2016).


Sumber : http://news.metrotvnews.com/read/201...bela-padepokan

---

Kumpulan Berita Terkait DIMAS KANJENG TAAT PRIBADI :

- Marwah Daud: Perjuangan Saya Lebih Besar dari Sekadar Membela Padepokan

- Kata Muhammadiyah Soal Kasus Dimas Kanjeng

- Di Depan Penyidik, Taat Pribadi Datangkan Uang Rp700 Ribu

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
11K
66
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Medcom.id
Medcom.idKASKUS Official
23KThread601Anggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.