Jalan Kaki di Kuningan, Sandiaga Uno Kritik Trotoar Rusak yang Membahayakan

Beranda

...

Berita dan Politik
Jalan Kaki di Kuningan, Sandiaga Uno Kritik Trotoar Rusak yang Membahayakan

taoluo

06-10-2016 05:43

Jalan Kaki di Kuningan, Sandiaga Uno Kritik Trotoar Rusak yang Membahayakan

Jakarta - Bakal calon wagub DKI Jakarta Sandiaga Uno mengkritik rusaknya trotoar di Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, yang membahayakan pejalan kaki. Sandiaga menyebut perbaikan trotoar akan masuk dalam program pembenahannya di Ibu Kota.

Kritik ini disampaikan Sandiaga saat berjalan kaki menuju kantornya di Menara Karya. Bakal cawagub yang diusung Gerindra dan PKS ini berjalan kaki setelah menerima penghargaan mewakili keluargannya di RS Jiwa Soeharto Heerdjan di Kemenkes, Jl HR Rasuna Said.

"Tidak sampai 500 meter kita menemukan kondisi trotoar yang jauh dari sempurna dan bisa diperbaiki lagi ke depan. Ini yang akan menjadi PR kita (Anies Baswedan-Sandiaga Uno)," kata Sandi saat sampai di kantornya, Menara Karya, Kamis (6/10/2016).

Sandiaga Uno berjalan kaki di Jl HR Rasuna Said, Jaksel, Kamis (6/10/2016). Foto: Bisma Alief-detikcom Sandiaga Uno berjalan kaki di Jl HR Rasuna Said, Jaksel, Kamis (6/10/2016). Foto: Bisma Alief-detikcom

Sandi mengatakan kondisi trotoar berbahaya karena banyak lubang dan tertutup oleh jembatan penyeberangan orang (JPO) Patra Kuningan.

"Di sini kita bisa melihat kenapa banyak sekali yang tidak ingin berjalan kaki, karena sangat berbahaya jalan di trotoar yang kurang berpihak ke pejalan kaki. Nanti akan kita berikan perhatian lebih banyak untuk trotoar," ujar Sandi.

"Karena sebagian besar, ini kan jalan protokol. Kalau di sini saja seperti ini (berbahaya bagi pejalan kaki), bagaimana di Penjaringan, Kalideres, Cakung, Cengkareng dan lainnya," imbuh Sandi.

Sandi menambahkan, anggaran besar yang dimiliki Pemprov DKI untuk memperbaiki trotoar belum digunakan secara optimal. Ada beberapa hal, menurut Sandi, yang kurang dari trotoar di Jakarta.

Pertama adalah infrastruktur fisik trotoar dan kedua, pendekatan yang dilakukan untuk memperbaiki trotoar tersebut.

"Masalah pertama adalah infrastruktur fisiknya. Kedua, pendekatannya. Masalah penyerapan anggaran, itu juga belum optimal. Juga kualitas kerjanya. Jadi ini bukan salah Pemprov juga, tapi salah kontraktornya. Salah juga perencanaan, karena ini bongkar pasang. Itu masalah di perencanaan dan komunikasi juga," tutur Sandi.

Karena kondisi trotoar yang memprihatinkan ini, Sandiaga menyindir kerja Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang juga pesaingnya di Pilgub DKI. Sandi menyebut Ahok jarang berjalan kaki sehingga tidak mengetahui kondisi sebagian besar kondisi trotoar di Jakarta.

"Pak Basuki kan jarang jalan kaki jadi tidak tahu kondisi trotoar di Jakarta. Kalau saya kan jalan kaki dan lari terus," ujar Sandi.

____________________________________________________________________________________________________________

Ini AHOK kerjanya apa sih ? jangan Cuman Gusur PKL yang Mangkal di Trotoar donk emoticon-Mad

ingat ya.. ini SALAH AHOK... bukan SALAH PEMPROV DKI emoticon-Mad

UPDATE

Quote:

Bukan Cuma Trotoar, Sandiaga Uno Sedih Lihat Kondisi JPO Patra Kuningan

Jakarta - Bukan cuma menyoroti trotoar rusak, bakal calon wagub DKI Jakarta Sandiaga Uno juga prihatin dengan kondisi jembatan penyeberangan orang (JPO) di Jakarta. Salah satunya jembatan di Patra Kuningan, Jl HR Rasuna Said, Jaksel yang dianggap 'menyerobot' trotoar.

"Kalau dilihat tidak memungkinkan kalau orang jalan, terus harus turun ke badan jalan. Karena mobil dan motor sangat cepat. Ini kita harus jadikan perhatikan, karena pejalan kaki harus nyaman," kata Sandiaga di Menara Karya, Jalan HR Rasuna Said, Jaksel, Kamis (6/10/2016).

Keselamatan dan kenyamanan pejalan kaki harus diprioritaskan. Selain pejalan kaki, penyandang disabilitas juga harus mendapat perhatian.

Sebab saat ini hak-hak pejalan kaki sering dirampas oleh pengendara kendaraan bermotor yang membuat pejalan kaki tidak aman. Kondisi memprihatinkan ini menurut Sandi menjadi program yang ditawarkan guna membenahi Ibu Kota.

"Karena mestinya yang diberikanprioritas itu pejalan kaki, baru pengendara sepeda, baru kendaraan bermotor. Jangan dibalik. Karena mereka (kendaraan bermotor) paling besar, mereka menekan pengendara sepeda, kemudian menekan pejalan kaki. Jadi akan kita kembalikan lagi (hak pejalan kaki). Karena yang punya hak paling besar adalah pejalan kaki dan disabilitas," tutur Sandi.

Sementara untuk kualitas JPO Patra Kuningan, Sandi berpendapat bila kondisinya lebih baik dibanding banyak JPO lain di Jakarta. Namun masih banyak pembenahan yang harus dilakukan untuk JPO tersebut.

Politikus Gerindra tersebut mengatakan banyak bagian di JPO yang rusak di bagian atap atau lantai. Kondisi tersebut membahayakan pejalan.

"JPO (Patra Kuningan) kualitasnya agak lumayan meski masih banyak yang bolong-bolong pelapisnya. Ini bisa membahayakan penggunanya, bisa tersandung kalau tidak hati-hati," kata Sandi.

Kondisi JPO di Jakarta memang menjadi perhatian banyak pihak, apalagi setelah adanya kejadian atap dan pembatas JPO yang ambruk di Pasar Minggu. Gubernur DKI Basuki Tjahja Purnama (Ahok) sebelumnya mengatakan adanya mafia yang bermain dalam pemasangan iklan reklame di JPO-JPO di Jakarta.

_________________________________________________________________________________________________________________