Ratusan petugas kepolisian mengamankan proses rekonstruksi di padepokan Dimas Kanjeng di Desa Wangkal, Gading, Probolinggo, Jawa Timur, Senin (3/10). Polisi hanya menemukan uang Rp4,6 juta di padepokan ini.
Polisi menggeledah padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Dusun Cengkelek, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Senin (3/10). Dari penggeledahan yang berlangsung enam setengah jam itu, polisi tak menemukan uang yang konon jumlahnya mencapai setengah triliun rupiah.

Kepala Desa Widang, Supriyanto, yang ikut menyaksikan penggeledahan, menyatakan, uang yang ditemukan hanya Rp4.687.000. "Uang itu diamankan di kamar dan anak anak Kanjeng," ujarnya seperti dikutip dari [URL="http://news.detik.com/berita/3312501/kamar-hingga-plafon-dicek-polisi-hanya-ada-uang-rp-4-juta-di-rumah-dimas-kanjeng "]detikcom[/URL]. Padahal polisi sudah menggeledah semua ruangan, plafon, hingga tembok. Namun tak ada uang sebanyak yang selama ini disebut-sebut mencapai triliunan rupiah.

Polisi hanya menemukan sejumlah perhiasan yang belum diketahui keasliannya. Perhiasan itu berupa jam tangan, beberapa lembar kuitansi mahar, dan kursi atau singgasana Dimas Kanjeng.

Polisi menemukan kursi putih bermotif bunga. Kursi itu diduga sebagai 'singgasana' Dimas Kanjeng, yang digunakan Dimas Kanjeng, ketika menunjukkan aksinya menggandakan uang. "Mungkin itulah tempat duduk raja Dimas Kanjeng yang biasanya dilakukan untuk menggandakan uang," kata Alawi, warga sekitar.

Polisi juga menyita topi yang diduga biasa digunakan Dimas Kanjeng. Topi hitam itu mirip mahkota raja yang berhias ronce atau karangan bunga, serta pernik-pernik kuning perak .

Namun polisi tak menemukan bungker yang disebut-sebut sebagai tempat penyimpanan uang. "Tersangka Dimas Kanjeng Taat Pribadi malah mengaku tidak memiliki bungker dan tumpukan uang seperti yang disiarkan via Youtube sebagai tidak ada. Ini kan bohong besar," ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Taufik Herdiansyah, seperti dinukil dari [URL="http://www.beritasatu.com/nasional/390303-geledah-istana-dimas-kanjeng-polisi-tidak-temukan-tumpukan-uang.html "]beritasatu.com[/URL].

Polisi justru menemukan beberapa kuitansi untuk mahar penggandaan uang yang jumlahnya bervariasi. "Ada yang nilainya Rp 100 juta, Rp75 juta, dan Rp125 juta. Juga ada Rp50 juta ke bawah," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes RP Argo Yuwono, Senin (3/10) seperti dikutip dari [URL="http://regional.kompas.com/read/2016/10/04/08532121/ini.benda-benda.yang.ditemukan.polisi.di.rumah.dimas.kanjeng "]Kompas.com[/URL].

Polisi juga menemukan surat perjanjian yang intinya tidak menuntut apa-apa jika terjadi sesuatu. "Barang-barang yang ditemukan sebagai bukti baru untuk penyelidikan dugaan penipuan," ucapnya.

Menurut Argo Yuwono, saat Dimas Kanjeng dipertemukan dengan anggota Komisi III DPR di Mapolda Jatim, Sabtu (1/10) lalu, mengaku memiliki uang setengah triliun rupiah. Uang itu dititipkan kepada Dodi Wahyudi, anak buahnya yang diangkat sebagai "sultan agung". Dodi disebut tinggal di Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Tapi Dodi tak ditemukan. "Dia menghilang sejak kasus Dimas Kanjeng Taat Pribadi mencuat. Kami akan cari sampai ketemu," kata Argo Yuwono.

Menurut tetangganya, selama ini Dodi dikenal sebagai orang yang baik dan dermawan. Hampir setiap bulan Dodimembagikan uang ke fakir miskin yang ada di sekitarnya."Hanya saja, ia dan keluarganya sangat tertutup sekali, jarang komunikasi dengan tetangga," kata Joko, salah satu tetangganya seperti dikutip dari Kompas.com.

Kapolres Pasuruan AKBP Mohammad Aldian sudah ke lokasi rumah Dodi untuk mencari tahu identitas dan latar belakang Dodi Wahyudi. Hasilnya, Dodi sudah tidak ada di rumah. "Dia sudah pergi sebelum Dimas Kanjeng ditangkap," katanya.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...duit-rp46-juta

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Jessica digoda atau tergoda oleh trik penyidikan?

- Sadisnya Dimas Kanjeng menghabisi bekas muridnya

- Menyoal kesepakatan KPAI dan Awkarin