Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Penyitaan buku Manifesto Komunis di pameran internasional dikecam

Pengunjung berjalan melintas di acara Indonesia International Book Fair 2016 di Jakarta Convention Centre, Senayan, Jakarta, Rabu (28/9/2016).
Pameran buku internasional yang berlangsung di Jakarta Convention Center, Senayan menjadi sorotan karena munculnya buku bergambar palu arit. Polisi menyita enam buku "Manifesto Komunis" dengan sampul bergambar palu arit dan memeriksa empat warga Malaysia, Sabtu (1/10/2016).

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Awi Setiyono, mengatakan, keempat orang tersebut mengaku tidak mengetahui bahwa buku tersebut tidak diperbolehkan dijual di Indonesia. "Dia tidak tahu kalau terkait palu dan arit di Indonesia kan sensitif," ujar Awi dikutip Kompas.com, Minggu (2/10/2016).

Keempat WN Malaysia yang sempat diperiksa bernama, Zulfikri Zamir bin Mohammad Munir (31) dari penerbit Thukul Cetak, Sakri bin Abdullah (51) selaku pimpinan stand, serta dua orang penjaga stand yaitu Mohd Rozla Bin Muhammed Noor (46) dan Khairul Nizam bin Muhammad Yunis (45).

Thukul Cetak merupakan perusahaan penerbitan asal Malaysia yang bediri sejak 2014. Dengan slogan keras dan melawan, Thukul Cetak telah menerbitkan sejumlah buku seperti Manifesto Komunis, Lari dari Siberia, Sains-Lah! dan lain-lain.

Thukul Cetak menjadi peserta Indonesia International Book Fair 2016 digelar oleh Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) pada 28 September - 2 Oktober. Pameran buku internasional ini mengusung tema Seni dan Budaya.

IKAPI telah menggelar 36 kali pameran dan melebarkannya menjadi skala internasional mulai 2014. Pameran buku ini dihadiri sejumlah penerbit internasional.

Penyitaan buku "Manifesto Komunis" itu menuai kecaman. Peneliti politik dan keamanan dari PARA Syndicate, Fahri Huseinsyah, menyayangkan tindakan pihak kepolisian yang menyita buku-buku pada saat Indonesia menjadi tuan rumah pameran buku berskala internasional. Fahri mengatakan tindakan tersebut menjadi preseden buruk ketika ajang ilmiah serupa akan digelar.

Fahri mengatakan, pemerintah atau dalam hal ini aparat penegak hukum seharusnya mengubah sikap dan pandangan terhadap buku-buku komunisme. Diseminasi pengetahuan dalam pameran buku sebaiknya dilihat sebagai satu metode bagi generasi muda dalam memahami komunisme.

Budayawan Goenawan Mohamad, melalui akun @gm_gm, menyatakan penyitaan buku dan pendeportasian warga Malaysia itu salah. Goenawan mengatakan pejuang kemerdekaan dulu, termasuk Mohammad Hatta, telah menyalin dan mengedarkan "Manifesto Komunis".
Manifesto Komunis RM 15Boleh terus beli disini:[URL="https://S E N S O RKxyDD22Qgi"]https://S E N S O RKxyDD22Qgi[/URL] [URL="https://S E N S O RFAGznNcmdR"]pic.twitter.com/FAGznNcmdR[/URL]
— Thukul Cetak (@ThukulCetak) August 29, 2016 "Manifesto Komunis" dari abad ke-19 itu teks yg bagus dan bisa didapat gratis di internet. Mengapa polisi Indonesia takut?
— goenawan mohamad (@gm_gm) October 3, 2016


Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...sional-dikecam

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Otak pembunuhan sadis siswi SMP Bengkulu divonis mati

- Buka-bukaan Jessica dan pertanyaan jaksa yang menggelitik

- Turunkan berat badan denganrutin minum susu

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
3.6K
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Beritagar.id
Beritagar.idKASKUS Official
13.4KThread734Anggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.