≈ Biarkan kebosanan melanda anak, karena itu baik untuk mereka ≈
TS
Si.G3ndut
≈ Biarkan kebosanan melanda anak, karena itu baik untuk mereka ≈
Spoiler for Thanks to Momod and Kaskusers:
Quote:
Banyak orang tua melakukan segala daya upaya untuk menghibur dan mendidik anak-anak mereka. Tapi apa yang akan terjadi jika yang tersisa pada anak hanya rasa bosan dari waktu ke waktu? Bagaimana hal itu dapat mempengaruhi perkembangan mereka?
Quote:
Saya mulai berpikir tentang kebosanan pada anak ketika saya sedang meneliti pengaruh Gadget terhadap cerita anak-anak. Terkejut melihat kurangnya imajinasi dalam ratusan cerita yang saya baca kepada anak usia 10 - 12 tahun di lima tempat yang berbeda, saya bertanya-tanya apakah ini mungkin sebagian terjadi karena efek bermain gadget?. Ternyata temuan penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa perangkat digital memang dapat mengurangi kapasitas imajinatif anak.
Jelas sudah Efek ini seharusnya menjadi kekhawatiran para orang tua, Kenapa? karena imajinasi bagi anak adalah penting!. Tidak hanya dapat memperkaya pengalaman pribadinya nanti, imajinasi juga dapat membentuk empati - membayangkan diri membuat atau menjadi sesuatu - dan Imajinasi sangat diperlukan dalam menciptakan suatu perubahan (berharap besar pemerintah baca kalimat ini).
Bosan sebenarnya bukan saja dapat terjadi pada anak-anak tapi juga dapat terjadi pada orang dewasa, nah kalau sedang merasa bosan paling larinya ke sebuah perangkat digital, betul tidak?.
Jangan khawatir ternyata kita bukanlah satu-satunya yang merasa demikian. kemungkinan besar kita adalah salah satu dari 98% orang di Asia Tenggara yang merasakan hal serupa.
Berikut adalah hasil survey theAsianParentInsight tehadap 2.500 responden di Singapura, Thailand, Indonesia, Malaysia dan Filipina.
Spoiler for 98% of children in South East Asia use mobile devices:
Spoiler for Waktu:
Spoiler for Tempat:
Spoiler for Tujuan:
Spoiler for Harapan:
Spoiler for Keinginan:
Quote:
Lalu bagaimana cara menangani rasa bosan pada anak, Apakah kita harus melarang keras penggunaan gadget terhadap anak?
Tidak perlu sekeras itu, Anak-anak di jaman sekarang memiliki masa kecil yang berbeda dengan kita. Mereka lahir di era teknologi. Gadget seperti smartphone dan tablet sudah menjadi ‘kawan’ sehari-hari.
So, Sara Pinel - Direktur Marketing and Operasional Tekkie Help, sebuah perusahaan teknologi, informasi dan komunikasi di Singapura, memberikan beberapa tips yang berkaitan dengan penggunaan smartphone/tablet oleh anak :
1. Memilih aplikasi yang berkualitas
Bila smartphone/tablet Anda sering digunakan oleh anak, pemilihan aplikasi sangatlah penting. Pilihlah aplikasi yang sesuai dengan kesukaan dan bakat anak, sehingga mereka bersemangat untuk melakukan eksplorasi dan belajar hal-hal baru.
Sisihkan sedikit waktu untuk mencari dan mengetesnya. Variasinya bisa beraneka ragam, misalnya cerita, puzzle, musik, permainan alfabet, game matematika, seni, dll.
2. Dampingi anak-anak Anda
Luangkan waktu untuk mendampingi mereka bermain gadget. Lihatlah bagaimana mereka bermain game atau melakukan browsing. Pancing dengan sedikit pertanyaan untuk melatih mereka untuk berpikir kritis. Bila yang game edukatif yang mereka sering mainkan sudah menjadi terlalu mudah, tanyakan apakah mereka ingin mencoba dengan yang lebih sulit.
3. Jadilah contoh yang baik
Perilaku Anda terhadap teknologi adalah contoh yang mudah sekali ditiru oleh anak-anak Anda. Apakah Anda sering ‘terhipnotis’ dengan smartphone/tablet sehingga komunikasi dengan anak-anak jadi berkurang?
Quote:
Hallo para kaum Uzur, masih ingatkah seperti apa masa kanak-kanak kita, ketika smartphone dan tablet belum tercipta? Apa yang sering kita lakukan di waktu senggang, seperti setelah pulang sekolah atau akhir pekan?
Mungkin kita sedang bermain di luar bersama teman di lingkungan rumah, sedang main kejar-kejaran di halaman, sedang membaca buku cerita atau Komik besutan Djair, Hans jaladara, Tatang S atau bahkan sedang mendengarkan dongeng Saur sepuh/si Rawing di Radio?
Apapun itu, betapa hebatnya sang pengusir rasa bosan di zaman kita, mereka telah mengusir kejenuhan tanpa mengikis habis kapasitas imajinasi kita, terima kasih masa lalu, terima kasih Zaman Primitif, tanpa kalian saya tidak akan pernah bisa menulis seperti ini.