Alun-Alun Selatan Yogyakarta

Jogja merupakan kota istimewa yang masih menjungjung tinggi nilai adat dan kebudayaannya. Jika kamu berjalan-jalan ke Jogja, maka salah satu destinasi wisata yang mungkin paling populer selain Malioboro adalah Alun-alun Selatan Keraton Yogyakarta. Di keraton banyak dipajang benda-benda yang memiliki nilai sejarah, terutama sejarah bagaimana kelangsungan Kesultanan Ngayogyakarta dari zaman penjajahan hingga ke zaman sekarang ini. Di sekitar keraton, kamu akan menemukan dua pohon beringin yang terletak di Alun-alun Selatan Keraton Yogyakarta. Desas-desus yang tersebar di sana ada sebuah mitos yang kira-kira mempunyai kesimpulan bahwa kamu tidak akan bisa berjalan lurus melewati celah di antara dua pohon tersebut. Menurut beberapa orang yang sudah mencobanya, hal itu terjadi karena disana terdapat kekuatan mistis yang akan melencengkan arah jalanmu sehingga akibat dari kekuatan mistis itu kamu tidak akan bisa berjalan lurus di sana. Selain mitos tadi, ada juga yang mengatakan bahwa pasangan yang gagal melewati beringin kembar dengan mata tertutup maka hubungannya bakal kandas. Jadi hati-hati buat kamu yang ga pengen kehilangan pacar, mending melewati pohon beringinnya jangan berdua, tapi bareng sama keluarga besar juga. Syukur-syukur langsung dinikahin di situ.

Tanah Lot, Bali

Siapa sih yang ga tau dengan tempat wisata indah ini? Yup, Tanah Lot merupakan salah satu objek wisata terbaik di Bali. Tanah Lot memiliki keunikan karena berdiri di pinggir laut, jadi kita bisa melihat keindahan laut (yaiyalah). Masyarakat Bali percaya dengan mitos bahwa jika datang ke Pura Tanah Lot bersama pacar, maka uangmu akan cepat habis, bukan gitu ko mitosnya. Tapi, diyakini di tempat ini jangan membawa kekasih kamu ke Tanah Lot jika tidak mau hubungan kamu dengan si doi kandas. Tidak jelas bagaimana asal-muasal mitos ini menyebar. Namun, bagi masyarakat Bali, pantangan ini diyakini dengan teguh (tidak pakai Mario). Sementara, di seberang Pura Tanah Lot terdapat gua (bukan saya) tempat mendekamnya ular yang sangat disucikan masyarakat Bali. Ular ini sangat besar dan berdiam diri di sebuah lubang yang ada di gua. Para wisatawan pun bisa melihat langsung atau memegang langsung ular ini. Untuk memegang ular ini, para wisatawan dikenai biaya 15 juta rupiah saja. Becanda ko ga segitu, seikhlasnya aja mau bayar berapa. Masyarakat Bali juga percaya, ular suci ini sering berpindah-pindah ke pura yang ada di seberangnya. Biasanya, ular suci pergi ke Pura Tanah Lot di malam hari untuk menjaga pura.

Tanjakan Cinta Gunung Semeru

Kalo kamu pernah nonton film 5 cm, pasti udah ga asing sama tempat ini. Tanjakan Cinta adalah nama sebuah tempat di Gunung Semeru, tepatnya di bagian barat Ranu Kumbolo, pada jalur pendakian menuju puncak Mahameru. Legenda tempat ini berawal dari dua sejoli yang sudah bertunangan, mendaki gunung Semeru bersama. Ketika melewati jalur ini, cowoknya sudah sampai di atas lebih dulu. Si cewek yang kepayahan, jatuh terguling dan meninggal dunia. Mitosnya, barang siapa yang bisa terus berjalan tanpa henti hingga di atas bukit dan tanpa menoleh ke belakang. Jika sedang pacaran, maka akan berakhir bahagia. Bila berhenti di tengah-tengah, maka hubungan itu akan putus'. Itu adalah mitos yang beredar di Tanjakan Cinta. Meski begitu, banyak pasangan yang tetap awet meski sering berhenti ketika mendaki tanjakan ini. Namun juga tidak sedikit yang putus setelah gagal mendaki tanpa henti di tanjakan ini. Jika ingin menguji mitos ini benar atau tidak, silahkan datang ke Tanjakan Cinta dengan pacar dan jangan lupa ajak selingkuhanmu, dijamin mitos ini benar adanya.

Gunung Pegat, Wonogiri

Dari namanya aja udah mencirikan kalo tempat ini dipercaya bisa membuat hubungan sepasang kekasih putus. Pegat dalam bahasa Sunda memiliki arti “Putus” atau “Pisah”. Gunung Pegat yang terletak di desa Ngadirayo, kecamatan Nguntoronadi kabupaten Wonogiri ini, memang aneh dan terkenal sejak tahun 1980. Karena ada jalan tembus yang dibuat dengan cara memisahkan dua gunung yang saling berhubungan maka penduduk setempat memberikan julukan Gunung Pegat yang artinya gunung cerai atau pisah. Bahkan jalan ini sempat dijadikan tempat untuk memadu kasih oleh pasangan muda. Mitosnya, pada saat pasangan ini meninggalkan tempat itu, biasanya dalam perjalanan mereka terlihat adu mulut (waduh ngapain tuh mulut diadu) yang berakhir dengan perpisahan. Konon, semua ini terjadi karena sifat usil penunggu Gunung Pegat yang bernama Mbah Glondor (mungkin adiknya Dumbledore). Menurut cerita yang beredar, Mbah Glondor ini paling tidak suka jika melihat ada pasangan yang baru saja menikah atau sedang terlihat asmara melintasi daerah kekuasaannya. Terlepas benar atau tidak mitos dan tradisi Gunung Pegat ini, tergantung dari kita sebagai manusia. Kalau kita mempercayai hal itu karena takut akibat yang akan timbul, kemungkinan mitos tersebut akan terjadi pada diri kita sendiri dan bisa menyebabkan kejombloan yang akut. Gapapa putus hubungan sama pacar asal jangan putus sekolah apalagi sampe putus silaturahmi ke orang tua.

Candi Prambanan

Mitos ini berawal dari kisah legenda Roro Jonggrang yang meminta seribu candi dalam semalam kepada Bandung Bondowoso jika ingin meminangnya. Bandung Bondowoso menyanggupi permintaan tersebut dan minta bantuan banyak jin untuk melancarkan pembangunan seribu candinya. Namun, ternyata Roro Jonggrang mengkhianati perjanjian tersebut, dan Bandung Bondowoso yang marah mengutuk Roro Jonggrang menjadi pelengkap candi ke seribu. Ia juga mengutuk semua gadis yang membantu Roro Jonggrang akan menikah di usia lanjut. Legenda itu yang kemudian berkembang menjadi mitos yang menyatakan bahwa setiap pasangan kekasih yang datang ke Candi Prambanan akan dikutuk jadi gantungan kunci (engga lah serem banget), akan dikutuk hubungannya dan akhirnya putus. Namun, banyak orang yang tidak mempercayai mitos tersebut, tetapi pulang dari Candi Prambanan kemudian putus. Sayangnya mitos ini tidak pernah terjadi kepada para jombloers.