Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

victim.of.jeepAvatar border
TS
victim.of.jeep
Bayi ditahan RS karena tak mampu bayar, pasutri ini mengadu ke Ahok
Bayi ditahan RS karena tak mampu bayar, pasutri ini mengadu ke Ahok

Bayi ditahan RS karena tak mampu bayar, pasutri ini mengadu ke Ahok

Merdeka.com - Pasangan suami-istri mendatangi Balai Kota untuk menemui Gubernur DKI Basuki T Purnama. Kedatangan Bob Beni (31) dan Imelda (30) itu hendak mengadu pada Basuki alias Ahok, anak kedua mereka ditahan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) lantaran tak bisa membayar tagihan selama satu bulan.

Beni mengaku tak mampu membayar tagihan Rp 52 juta untuk biaya persalinan istrinya yang prematur. Sang istri harus melahirkan janin dalam kandungannya yang baru 33 minggu pada 27 Agustus 2016 lalu.

"Saya mau mengadukan nasib anak saya yang sudah seminggu tidak boleh dibawa pulang karena harus bayar deposit Rp 10 juta," kata Beni di Pendopo Balai Kota Jakarta, Jumat (30/9).

Saat melahirkan, Beni menggunakan BPJS sang istri untuk berobat menjalani perawatan di rumah sakit. Namun dia tak mengikuti kebijakan baru untuk persalinan, sehingga bayi laki-lakinya ditahan. Merasa salah dia langsung memperbaiki dan mengikuti kebijakan baru.

"Pada saat digunakan dengan mengikuti prosedur baru, kan BPJS baru bisa aktif setelah dua minggu tapi kalau rumah sakit kan peraturannya 3 x 24 jam. Nah setelah dua minggu ternyata BPJS kita enggak bisa digunakan ya sudah. Saya akui itu salah saya," tutur Beni.

Tak putus asa dia pun meminta kebijakan pada pihak rumah sakit. Namun, RSCM tetap meminta agar uang sebesar Rp 52 juta segera dilunasi dan anak mereka pun bisa dibawa pulang.

Beni memutuskan datang ke Balai Kota dan bertemu dengan salah satu staf di Balai Kota. Dia diarahkan untuk membuat surat rujukan ke dinas sosial. Setelah mendapat surat rujukan dari Dinsos di pun membawa surat itu ke pihak rumah sakit dengan harapan bisa membawa pulang anaknya.

Sayangnya lagi-lagi usahanya gagal. Pihak rumah sakit bersikukuh meminta bayaran. Meskipun tagihannya menjadi Rp 10 juta dengan catatan sisa kekurangan dibayarkan dengan cara dicicil.

"Jangankan sepuluh juta, satu juta, dua juta, untuk makan saja kami enggak tahu. Bulan lalu saya habis di PHK, suami saya kerjanya serabutan" kata Imelda.

"Saya cuma mau anak saya keluar saja, masalah biaya kami akan cicil semampu kami," ungkap Imelda hampir menangis.

Imelda dan suaminya mengaku telah berusaha melakukan berbagai cara untuk bisa mengeluarkan bayinya, termasuk mendapatkan keringanan dari pihak rumah sakit. Sebab, tagihan rumah sakit terus bertambah.

https://m.merdeka.com/jakarta/bayi-d...u-ke-ahok.html
0
3.7K
38
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.9KThread41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.