- Beranda
- The Lounge
10 Kalimat & Pertanyaan yang Sudah Bosan Didengar Oleh Mahasiswa Sastra Jepang
...


TS
thieler
10 Kalimat & Pertanyaan yang Sudah Bosan Didengar Oleh Mahasiswa Sastra Jepang

Bismillah no repsol gan
Spoiler for No Repsol:

Quote:

Pernah belajar bahasa jepang gak gan?
atau Pernah gak "terjebak" harus mempelajari pelajaran ini waktu masih sekolah?

Gimana, susah kan belajar bahasa jepang ?
kalau ane dulu dari 40 orang di kelas, yang jago bahasa jepang cuma 2 orang saking sulitnya ni bahasa

Dan gimana kalau Mahasiswa sastra jepang sendiri gan? mereka susah gk tu ngapalinnya?
Kadang mereka juga suka di tanya yang aneh aneh dari jurusan yang mereka ambil ini
Contoh:
udah expert lu bahasa jepangnya?
lu belajar bahasa jepang cuma buat nnton anime tanpa subtitle yak?
bahasa Indonesianya "kimochi" apa sih?

Berikut ini 10 pertanyaan dan kalimat yang sudah bosan di dengar oleh mahasiswa sastra jepang
Spoiler for Pertanyaan dan kalimat ke 1:
1. Pertanyaan: “Lu bisa bahasa Jepang dong gan?

Pertanyaan ini paling sering di tanyain kalau ada orang yang tahu kita berada di JURUSAN SASTRA JEPANG. entah ni orang bertanyanya apa emang polos? mau ngejebak?, atau mau menguji?
Jawabannya: menurut ente? Ya bisa dong sayang~, masa iya gk bisa, cipok neh

Pertanyaan ini paling sering di tanyain kalau ada orang yang tahu kita berada di JURUSAN SASTRA JEPANG. entah ni orang bertanyanya apa emang polos? mau ngejebak?, atau mau menguji?

Jawabannya: menurut ente? Ya bisa dong sayang~, masa iya gk bisa, cipok neh

Spoiler for Pertanyaan dan kalimat ke 2:
2. Pertanyaan: “Lu hafal semua huruf-huruf jepang gan?”

Nah yang ini juga kadang bikin geli kalau ada yang tanya. FYI bahasa Jepang itu hurufnya banyak, gak kayak kita (indonesia) cuma A B C D ....Z, disana tuh ibarat A B C D....... Z nya ada 2 jenis (katakata dan hiragana) dan bentuk nya beda beda (pusing gk tu)
Nah sedikit informasi aja ni, macam macam huruf jepang tuh ada 4 macam huruf yaitu Hiragana (yang paling gampang), Katakana (untuk kata serapan), Romaji/ Alfabet (kyk A I U E O), dan terakhir Kanji (satu kata banyak ejaan dan arti).
Berikut penjabaran banyaknya huruf jepang:
1. Hiragana

Hiragana = 46 huruf
2. Katakana

Katakana = 46 huruf
3. Romaji

Romaji = kyk A KA SA TA NA ....diatas
sedikit info aja si, Romaji sebenarnya hanya pengucapan kata aja sih,,, kayak gambar diatas.. yang hurufnya itu A B C D ...Z
4. Kanji

*Kanji = > 2000 huruf
*Kanji sendiri yang berasal dari Tiongkok memiliki jumlah hampir 2000 huruf dan paling sering digunakan.
Jawaban: Apakah kami hafal semuanya? coba pikirkan dlu sebelum bertanya
, Hiragana dan Katakana mungkin masih bisa kami atasi gan, tapi kalau Kanji… *melambaikan tangan ke arah kamera*

Nah yang ini juga kadang bikin geli kalau ada yang tanya. FYI bahasa Jepang itu hurufnya banyak, gak kayak kita (indonesia) cuma A B C D ....Z, disana tuh ibarat A B C D....... Z nya ada 2 jenis (katakata dan hiragana) dan bentuk nya beda beda (pusing gk tu)

Nah sedikit informasi aja ni, macam macam huruf jepang tuh ada 4 macam huruf yaitu Hiragana (yang paling gampang), Katakana (untuk kata serapan), Romaji/ Alfabet (kyk A I U E O), dan terakhir Kanji (satu kata banyak ejaan dan arti).
Berikut penjabaran banyaknya huruf jepang:
1. Hiragana

Hiragana = 46 huruf
2. Katakana

Katakana = 46 huruf
3. Romaji

Romaji = kyk A KA SA TA NA ....diatas
sedikit info aja si, Romaji sebenarnya hanya pengucapan kata aja sih,,, kayak gambar diatas.. yang hurufnya itu A B C D ...Z
4. Kanji

*Kanji = > 2000 huruf
*Kanji sendiri yang berasal dari Tiongkok memiliki jumlah hampir 2000 huruf dan paling sering digunakan.
Jawaban: Apakah kami hafal semuanya? coba pikirkan dlu sebelum bertanya


Spoiler for Pertanyaan dan kalimat ke 3:
3. Pertanyaan: “Terus kalau udah lulus mau jadi apa?”

Jawaban: "Mau jadi apa ya? Jadi apa aja bisa! "Mulai dari penerjemah buku, interpreter, pemandu wisata, frontliner hotel, pengisi suara, bahkan jika kamu mau jadi guru pun bisa! Jadi jangan takut madesu ya kalau kamu ‘terlanjur’ ada di dunia sastra Jepang. Karena selama kamu berusaha, jalan akan selalu ada. *serius*

pengisi suara di jepang disebut "seiyuu"

Jawaban: "Mau jadi apa ya? Jadi apa aja bisa! "Mulai dari penerjemah buku, interpreter, pemandu wisata, frontliner hotel, pengisi suara, bahkan jika kamu mau jadi guru pun bisa! Jadi jangan takut madesu ya kalau kamu ‘terlanjur’ ada di dunia sastra Jepang. Karena selama kamu berusaha, jalan akan selalu ada. *serius*


pengisi suara di jepang disebut "seiyuu"

Spoiler for Pertanyaan dan kalimat ke 4:
4. Pernyataan: “Kamu belajar bahasa Jepang pasti cuma buat nonton anime tanpa subtitle kan?”

Jawaban: "ya gak cuma buat itu aja mbak, dan gak semua yang belajar sastra jepang suka anime (tapi sebagian besar pasti suka sih)
. Tapi percayalah, alasan kami belajar bahasa Jepang lebih dari itu. Bisa jadi karena tertarik ingin menggali kebudayaannya atau memang karena kepincut oleh karya-karya sastra Jepang. Pernah terpikir itu sebelumnya gak?" 

kimono salah satu budaya jepang


Jawaban: "ya gak cuma buat itu aja mbak, dan gak semua yang belajar sastra jepang suka anime (tapi sebagian besar pasti suka sih)



kimono salah satu budaya jepang


Spoiler for Pertanyaan dan kalimat ke 5:
5. Kalimat: “Yaelah sombong amat update status pake bahasa Jepang!”

Tanggapan:"Suwer kita gak bermaksud sombong, kok!, Bukan karena hendak pamer atau apa, sebenarnya cuma pengen nyimpen bahan kuliah tadi siang di status supaya nggak ilang. Lagipula kalau nggak tahu artinya kan bisa tanya langsung, nggak semena-mena menilai kesombongan orang dari statusnya dong! Suer itu cuma catatan penting biar nggak lupa dan masih bisa dibaca berhari-hari kemudian".





Tanggapan:"Suwer kita gak bermaksud sombong, kok!, Bukan karena hendak pamer atau apa, sebenarnya cuma pengen nyimpen bahan kuliah tadi siang di status supaya nggak ilang. Lagipula kalau nggak tahu artinya kan bisa tanya langsung, nggak semena-mena menilai kesombongan orang dari statusnya dong! Suer itu cuma catatan penting biar nggak lupa dan masih bisa dibaca berhari-hari kemudian".





Spoiler for Pertanyaan dan kalimat ke 6:
6. Pertanyaan: “Pasti suka nonton hent*ai, ya!” 

Jawaban: "Gan, please. Nggak semua mahasiswa sastra Jepang suka nonton hent*ai
. Mereka cuma lebih tahu aja budaya ‘perhentaian’ di negara asalnya seperti apa
. Karena itu memang dunia mereka, mempelajari seluk beluk asal bahasa yang mereka geluti berarti juga ikut mempelajari apa yang ada di dalamnya dan (mungkin) termasuk hentai. Selera kami masih anime-anime kok, dan kalian dari kecil juga suka nonton "anime" kan? 

anime: "Naruto The Last Movie"


Jawaban: "Gan, please. Nggak semua mahasiswa sastra Jepang suka nonton hent*ai




anime: "Naruto The Last Movie"
Spoiler for Pertanyaan dan kalimat ke 7:
7. Kalimat:“Enak ya anak sastra jepang, kuliahnya gampang cuma baca buku. Gak kayak anak teknik yang kuliahnya ngecor logam.”

Tanggapan: "Memang sih anak sastra jepang lebih sering berkutat dengan buku daripada hal lainnya. Namun jangan salah, kami juga mempelajari hal-hal non-buku seperti upacara minum teh, tarian tradisional, dan yang paling asik adalah komik alias manga.
Bisa membaca komik dalam versi aslinya adalah suatu keahlian istimewa yang nggak semua orang bisa lakukan loh! Lagipula, menghafal deretan pola kalimat dan bentuk perubahan kata kerja itu juga nggak gampang! Belum lagi soal Kanji yang lagi-lagi masih sering menghantui… Masih berpikir sastra Jepang itu gampang?"

Tanggapan: "Memang sih anak sastra jepang lebih sering berkutat dengan buku daripada hal lainnya. Namun jangan salah, kami juga mempelajari hal-hal non-buku seperti upacara minum teh, tarian tradisional, dan yang paling asik adalah komik alias manga.
Bisa membaca komik dalam versi aslinya adalah suatu keahlian istimewa yang nggak semua orang bisa lakukan loh! Lagipula, menghafal deretan pola kalimat dan bentuk perubahan kata kerja itu juga nggak gampang! Belum lagi soal Kanji yang lagi-lagi masih sering menghantui… Masih berpikir sastra Jepang itu gampang?"

Spoiler for Pertanyaan dan kalimat ke 8:
8. Pertanyaan: “Kamu belajar bahasa Jepang sebenernya buat apa sih?”

Jawaban: "Buat apa ya… Yang pasti ilmunya gak buat disia-siakan kok, om!
Ada yang mengambil jurusan bahasa Jepang karena memang berniat untuk melanjutkan studi atau bekerja di sana, ada juga yang salah jurusan karena tidak diterima jurusan pilihannya, dan ada juga yang mempelajari bahasa Jepang karena memang tergila-gila dengan budayanya sehingga berniat untuk memperdalam ilmu.
Apapun alasanmu, tetap konsisten ya! Selesaikan studimu dan buatlah ayah ibumu bangga karena anaknya telah berhasil menyelesaikan salah satu tugas terbesarnya.

Jawaban: "Buat apa ya… Yang pasti ilmunya gak buat disia-siakan kok, om!
Ada yang mengambil jurusan bahasa Jepang karena memang berniat untuk melanjutkan studi atau bekerja di sana, ada juga yang salah jurusan karena tidak diterima jurusan pilihannya, dan ada juga yang mempelajari bahasa Jepang karena memang tergila-gila dengan budayanya sehingga berniat untuk memperdalam ilmu.
Apapun alasanmu, tetap konsisten ya! Selesaikan studimu dan buatlah ayah ibumu bangga karena anaknya telah berhasil menyelesaikan salah satu tugas terbesarnya.

Spoiler for Pertanyaan dan kalimat ke 9:
9. “Eh, kalau itu bacanya apa? Terus kalau ini bahasa Jepangnya apa?”.

Jawaban: "Mahasiswa juga manusia, bukan kamus berjalan". *dalem hati :sedih
Kadang kamu merasa diutus ke muka bumi ini cuma untuk meladeni pertanyaan barusan, dan menjadi kamus berjalan
.
Dan FYI, Kanji Jepang sama kanji bahsa Tiongkok hampir mirip. Meskipun kanji bahasa Tiongkok dan Jepang sama, bukan berarti cara bacanya juga sama. Seringkali mahasiswa sastra Jepang diminta tolong buat membaca salah satu kanji random yang ada di belakang kemasan makanan (T__T) padahal itu kanji bahasa Tiongkok. Kan nggak bisa, woy!
Terus juga kalau tahu-tahu disuruh ngomong pakai bahasa Jepang ‘kan rasanya canggung, nggak bakal seluwes kalau ngomong sama orang Jepangnya langsung.

Jawaban: "Mahasiswa juga manusia, bukan kamus berjalan". *dalem hati :sedih
Kadang kamu merasa diutus ke muka bumi ini cuma untuk meladeni pertanyaan barusan, dan menjadi kamus berjalan

Dan FYI, Kanji Jepang sama kanji bahsa Tiongkok hampir mirip. Meskipun kanji bahasa Tiongkok dan Jepang sama, bukan berarti cara bacanya juga sama. Seringkali mahasiswa sastra Jepang diminta tolong buat membaca salah satu kanji random yang ada di belakang kemasan makanan (T__T) padahal itu kanji bahasa Tiongkok. Kan nggak bisa, woy!
Terus juga kalau tahu-tahu disuruh ngomong pakai bahasa Jepang ‘kan rasanya canggung, nggak bakal seluwes kalau ngomong sama orang Jepangnya langsung.

Spoiler for Pertanyaan dan kalimat ke 10:
10. “Kamu suka makanan Jepang dong! Suka cosplay juga dong?”

Jawaban: "Gini, apakah belajar bahasa Inggris bikin kamu jadi langsung doyan makan Puding Ginjal Kambing kayak orang Inggris? Gak, kan?"
Belajar bahasa Jepang nggak serta merta membuatmu doyan makanannya juga. Bahkan ada yang alergi sama makanan Jepang. Dan karena masakan Jepang kebanyakan memiliki cita rasa hambar, jadi jangan kaget kalau kamu melihat hal yang justru sebaliknya. Orang Jepanglah yang cinta masakan Indonesia! Masakan Indonesia terkenal akan bumbu dan rempahnya yang melimpah, jadi jangan heran ya kalau kamu malah melihat orang Jepang makan nasi goreng dengan lahap!

orang jepang makan nasi goreng
Soal cosplay, (lagi-lagi) nggak semua mahasiswa sastra Jepang menikmati budaya yang dimiliki Jepang. Namun sebagian besar masih bisa menikmati cosplay kok, meskipun tidak terlalu menggeluti dunia cosplay. Justru pecinta cosplay biasanya datang dari anak non-sastra Jepang lho!

Cosplay dari negeri barat: "Sailor Moon"



Jawaban: "Gini, apakah belajar bahasa Inggris bikin kamu jadi langsung doyan makan Puding Ginjal Kambing kayak orang Inggris? Gak, kan?"
Belajar bahasa Jepang nggak serta merta membuatmu doyan makanannya juga. Bahkan ada yang alergi sama makanan Jepang. Dan karena masakan Jepang kebanyakan memiliki cita rasa hambar, jadi jangan kaget kalau kamu melihat hal yang justru sebaliknya. Orang Jepanglah yang cinta masakan Indonesia! Masakan Indonesia terkenal akan bumbu dan rempahnya yang melimpah, jadi jangan heran ya kalau kamu malah melihat orang Jepang makan nasi goreng dengan lahap!

orang jepang makan nasi goreng
Soal cosplay, (lagi-lagi) nggak semua mahasiswa sastra Jepang menikmati budaya yang dimiliki Jepang. Namun sebagian besar masih bisa menikmati cosplay kok, meskipun tidak terlalu menggeluti dunia cosplay. Justru pecinta cosplay biasanya datang dari anak non-sastra Jepang lho!


Cosplay dari negeri barat: "Sailor Moon"



TAMBAHAN
Spoiler for Tambahan:
Mahasiswa sastra Jepang berbahagialah~
karena kamu punya segudang ilmu untuk merespon pernyataan dan pertanyaan di atas

Belajar sastra Jepang sebenarnya bisa dijadikan perbandingan dengan budaya yang kita miliki dan menelaahnya dari sudut pandang yang berbeda. Jika ada budaya yang baik, sudah sepantasnya jika membuka diri untuk mau mencontohnya namun tetap memberi filter pada diri sendiri sehingga tidak 100% budaya itu kita tiru.
Karena belajar sastra Jepang itu nggak mudah, ini menjadi tugas kalian untuk membuat jurusan sastra tidak lagi dipandang dengan sebelah mata karena sebenarnya dengan sastra kita bisa memahami kebudayaan dan keadaan masyarakat di masa lalu.
Dan melalui sastralah segala aspek kehidupan saling berhubungan dan melalui sastra juga lahirlah budayawan dan pemikir-pemikir ulung pada masanya yang akhirnya ikut membentuk kebudayaan asli di mana bahasa tersebut lahir.
karena kamu punya segudang ilmu untuk merespon pernyataan dan pertanyaan di atas


Belajar sastra Jepang sebenarnya bisa dijadikan perbandingan dengan budaya yang kita miliki dan menelaahnya dari sudut pandang yang berbeda. Jika ada budaya yang baik, sudah sepantasnya jika membuka diri untuk mau mencontohnya namun tetap memberi filter pada diri sendiri sehingga tidak 100% budaya itu kita tiru.

Karena belajar sastra Jepang itu nggak mudah, ini menjadi tugas kalian untuk membuat jurusan sastra tidak lagi dipandang dengan sebelah mata karena sebenarnya dengan sastra kita bisa memahami kebudayaan dan keadaan masyarakat di masa lalu.
Dan melalui sastralah segala aspek kehidupan saling berhubungan dan melalui sastra juga lahirlah budayawan dan pemikir-pemikir ulung pada masanya yang akhirnya ikut membentuk kebudayaan asli di mana bahasa tersebut lahir.

Quote:
Sekian curahan curahan hati dari mahasiswa sastra jepang yang mungkin bisa menghibur gansis 
jika ada tambahan/ pengalaman dari mahasiswa sastra jepang atau agan agan, silahkan di post aja
Dan mohon maaf jika ada salah-salah kata, TS hanya ingin memberikan pengetahuan sekaligus menghibur agan agan
jangan lupa di rate ya hehee

jangan lupa kasih ijo ijonya

jika ada tambahan/ pengalaman dari mahasiswa sastra jepang atau agan agan, silahkan di post aja

Dan mohon maaf jika ada salah-salah kata, TS hanya ingin memberikan pengetahuan sekaligus menghibur agan agan

jangan lupa di rate ya hehee




jangan lupa kasih ijo ijonya



SUMBER
Diubah oleh thieler 28-08-2015 07:21




tien212700 dan arisentris. memberi reputasi
2
9.7K
Kutip
38
Balasan


Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!

The Lounge
925.8KThread•93.2KAnggota
Urutkan
Terlama


Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru