BELUM TENTU | Gambar perempuan tak berbusana rapat belum tentu bisa disebut porno oleh UU.
Bertautan tapi belum tentu hadir bersama. Apa? Tiga kata yang menyangkut tampilan diri: seksi, tak pantas, dan porno. Beda mata bisa bisa tafsir.

Beda mata juga ditentukan oleh, antara lain, siapa pemilik mata dan mungkin di titik bumi mana ia berpijak.

Maka salah satu cara menimbang adalah dengan hukum positif, yakni Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi (UU Pornografi).

UU tersebut sudah mencoba merumuskan apa itu pornografi. Salah satunya adalah sajian visual (atau auditif dan sekaligus visual) tentang hubungan seks. UU itu juga menyebutkan ketelanjangan.

Sudut pandang dari UU itu pula yang dipakai kalau ada pihak yang tak suka terhadap gaya berfoto dan bervideo Anya Geraldine dan Awkarin, dua pesohor media sosial di Indonesia.

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Asrorun Niam Sholeh, misalnya. Ia menganggap Anya dan Awkarin mengunggah konten pornografis.

"Hasil rapat dengan Kominfo beberapa waktu lalu adalah mengindikasikan konten-konten itu ada unsur pidana," kata Niam (Antara News, Kamis 22/9/2016).

Kalau busana seksi bagaimana? Dua tahun lalu Beritagar.id memuat infografik dan artikel soal itu dari tinjauan hukum. Baju seksi tak melanggar UU Pornografi.

Kali ini untuk infografik tentang batasan konten pornografis, Beritagar.id merujuk jawaban Yuliana Rosalita dalam Hukumonline (2014).

Dalam paparannya Yuliana mencontohkan foto perempuan hamil yang perutnya terbuka. Baginya itu bukan foto porno, apalagi jika tampilannya sesuai kebutuhan info kesehatan.

Lantas menurut Anda, apakah konten dari Anya dan Awkarin itu porno dari kacamata hukum?

Kerja sama Beritagar.id dan Hukumonline



Sumber : https://beritagar.id/artikel/infogra...-di-mata-hukum

---

Baca juga dari kategori INFOGRAFIK :

- Warkop DKI Reborn film Indonesiaterlaris sepanjang masa

- Saksi ahli Jessica terlibat pembunuhan 'American Beauty'?

- Made Sandy Salihin: Pelit banget bunuh orang dengan segelas kopi