INGGRIS - Seorang wanita relawan Inggris menolak anggapan sengaja datang ke kamp pengungsi untuk mencari pasangan. Jika akhirnya dia menikah dengan seorang pengungsi, itu karena "takdir Tuhan".

Sarah Gayton menyatakan akan segera menikah dengan Hamoude Khalil. Mereka bertemu ketika Sarah bertugas sebagai relawan di kamp pengungsi Calais. Khalil merupakan pengungsi asal Suriah.

Sarah mengaku kecewa dengan munculnya berita perihal eksploitasi seksual. "Saya terkejut. Semua relawan bertugas sesuai kode etik," katanya kepada Sunday Times.

Sarah mengatakan tidak "mencari cinta" ketika pergi ke Calais, Perancis. Katanya, dia dan Khalil saling cinta. "Kita bisa bertemu jodoh di mana saja. Di pub, di tempat kerja, dan di tempat lain. Kebetulan saya bertemu jodoh di kamp pengungsi Calais, jadi apa masalahnya?"

Sebelumnya The Independent melaporkan maraknya praktik ekspoitasi seksual oleh wanita relawan di Calais. Hubungan seksual antara relawan dan pengungsi dikategorikan sebagai ekspolitasi karena relasi mereka tidak setara. (Sumber)