Jakarta - Politisi Partai Demokrat (PD) Hayono Isman memilih berseberangan dengan keputusan partainya dengan mendukung pasangan Ahok-Djarot. Hayono menyebut pilihannya itu berdasarkan penilaian atas kinerja Ahok.

"Khususnya rakyat DKI butuh kepemimpinan model Ahok," ujar Hayono dalam konferensi pers di Jakarta Theatre di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (24/9/2016). Konferensi pers ini difasilitasi oleh relawan Muda-Mudi Ahok.

Menurutnya, Ahok bekerja dengan memberikan pelayanan baik dan dianggap berpeluang memberantas korupsi. Tidak hanya itu, Ahok dianggap menghargai birokrasi di Jakarta.

"Tidak pernah masa lalu saya dengar tukang bersih-bersih dapat honor tinggi, tidak pernah dengar lurah dapat honor Rp 30 juta, tidak pernah dengar wali kota Rp 70 juta," sebutnya.

Jakarta disebut memiliki banyak permasalahan yang pelik, termasuk di dalamnya sistem pelayanan Ibu Kota. "Dia (Ahok) membangun sistem melayani masyarakat, korupsi sebagai biang keladinya," terangnya.

Hayono menegaskan kehadirannya untuk mendukung Ahok adalah murni aspirasi pribadi. Meski sebagai kader PD, Hayono menyebut pilihan politiknya beberapa kali berbeda dengan PD.

"Saya beri apresiasi pada muda-mudi. Ahok saya lihat generasi muda ingin juga mengikuti gaya Pak Ahok, gaya beliau oke. DKI perlu orang tegas," ucapnya.

Poros Cikeas yang didukung oleh PD, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sepakat mencalonkan Agus Harimurti-Sylviana Murni.

Sumber

Setelah Ruhut, Boy Sadikin, sekarang Hayono Isman, menyusul siapa lagi