Jakarta - Setiap pagi Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau yang biasa disapa Ahok selalu melayani keluhan warga. Tetapi ada yang unik pada 15 September lalu. Ahok sampai garuk-garuk kepala karena diminta tolong oleh warga Wonosobo, Jateng.

Kisah itu ditayangkan dalam video yang dipublikasikan Pemprov DKI Jakarta di akun YouTube. Dalam video berdurasi 38 menit 55 detik yang ditonton detikcom, Jumat (24/9/2016), Ahok sedang melayani warga, mulai dari masalah saluran air hingga masalah administrasi.

Tetapi ketika semua warga sudah selesai bertanya, ada seorang pria yang meminta tolong ke Ahok. Di awal pembicaraanya, pria itu bertanya, apakah rumahnya yang dulunya bekas markas tentara Jepang bisa dijadikan cagar budaya.

"Pak mohon izin, rumah saya dulu bekas dipakai markas tentara Jepang, apakah bisa jadi cagar budaya pak?" tanya pria berlogat Jawa itu ke Ahok.

"Mau jadi cagar budaya? Ya bisa, bisa," jawab Ahok sigap.

Setelah itu, pria tersebut memberi tahu bahwa rumahnya yang bekas dipakai jadi markas tentara Jepang berada di Wonosobo.

"Tapi mohon izin Pak, rumah saya di Wonosobo," ucap pria tersebut.

Ahok yang tadinya serius mendengarkan pria tersebut, tiba-tiba mengerutkan dahi. Tangannya pun bergerak menggaruk-garuk dahinya. Wajar saja Ahok kikuk, karena Wonosobo bukanlah wilayah yang bisa diatur Ahok. Wonosobo masuk wilayah Jawa Tengah yang di bawah gubernur Ganjar Pranowo. Ajudan dan orang-orang sekeliling Ahok terdengar tertawa karena bapak tersebut 'curhat tidak pada tempatnya'.

"Ke Pak Ganjar, Pak, ke Pak Ganjar saja pak," celetuk salah satu staff Ahok.

Meski sudah mengerutkan dahi, Ahok tetap bertanya ke bapak itu. "Jadi Bapak rumahnya di mana Pak?" tanya Ahok.

"Jawa Tengah Pak Ahok," ujar pria itu.

"Ke Seskab saja Pak ajuin suratnya," saran Ahok ke pria Wonosobo itu.

Setelah meladeni pria itu, Ahok kembali melayani warga-warga yang mengadu dan melanjutkan kegiatannya.



Jauh amat dari wonosobo ke jakarta.ganjarnya kemna