JAKARTA – Warga yang menolak kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terus melakukan aski unjuk rasa. Kali ini unjuk rasa di gelar dari masyarakat yang mengatasnamankan dirinya Indonesia Bergerak menggelar aksi menolak Ahok di sekitar Bundaran Patung Kuda, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (22/9/2016).

Dalam aksinya, warga yang menolak Ahok rela membubuhkan cap jempor menggunakan darah sebagai bentuk penolakannya. "Ini sebagai bentuk perlawanan terhadap rezim kepemimpinan Ahok yang telah melukai banyak warga Jakarta," kata Tino Rahardian, koordinator aksi, di kawasan Bundaran Patung Kuda, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (22/9/2016).

Menurutnya, aksi ini sebagai bentuk penolakan dan sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Jakarta dari keganasan Ahok selama memimpin. "Darah yang menetes dari jempol kami tidak sebanding dengan tetesan darah korban gusuran di Kampung Akuarium, Cipinang, Rawajati, Luar Batang, dan di berbagi tempat lainnya. Kita tolak Ahok memimpin kembali," ujarnya.

Dalam aksi ini, massa juga membubuhjan cap jempol darah dari perwakilan warga di beberapa kecamatan di Jakarta yang pernah menjadi korban kekejaman Ahok. Beberapa warga yang dipanggil untuk membubuhkan cap jempol darah berasal dari Kecamatan Jagakarsa, Pasar Minggu, Tebet, Kebayoran Baru, Koja, Penjaringan, Setiabudi, dan sejumlah daerah lainnya. "Ada 44 kecamatan totalnya, cuma Kepulauan Seribu yang tidak bisa kita akses," tambahnya.