Pakar hukum tata negara Margarito Khamis menilai, Keputusan PDIP yang mengusung petahana sebagai calon gubernur DKI Jakarta menunjukan kepada publik bahwa PDIP telah menutup mata terhadap pelanggaran-pelanggran hukum yang dilakukan oleh Ahok selama ini.

"Ternyata PDIP cuma segini saja, karena dengan memilih Ahok menjadi calon Gubernur, berarti mereka menutup mata dengan pelanggaran hukum, Tutup mata atas penggusuran dan kasus besar reklamasi yang jelas pelanggarannya. Mereka bilang nawa cita, trisakti, partai wong cilik tetapi ujung- ujungnya begini," tandas Margarito di Jakarta, Rabu (21/09/2016).

Menurutnya, saat ini masyarakat sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi dan hanya bisa berpasrah diri serta berdoa agar mereka tetap menutup mata terhadap hukum, pelanggaran uu dan perusakan lingkungan dan penderitaan rakyat kecil. Dan berujung pada kehancuran bangsa.

"Tidak apa-apa biar saja negara kita hancur sekaligus. Kan orang-orang ini sebenarnya telah mengerti demokrasi dan transparasi. Yang dulu zaman presiden SBY ( Susilo Bambang Yudhono) mengkritik abis-abisan ternyata mereka begini. Jadi biarkanbiarkan saja publik yang menilai dan merasakan," kata dia. (icl)

http://www.teropongsenayan.com/48700...ma-segini-saja

PDIP bukan play maker tapi follower. Bila follower, maka secara politik merugikan PDIP. kalah beberapa langkah dari Golkar, Kasihan .