Quote:
Koalisi Kekeluargaan bakal rapat maraton menjelang pendaftaran cagub DKI. PDIP yang sudah mantap mengusung Ahok-Djarot tak lagi ikut pertemuan ini.
"Malam ini ada pertemuan, besok juga kita jadwalkan. Pertemuan antara enam partai (koalisi kekeluargaan tanpa PDI perjuangan) di level jakarta," kata Sandiaga di Posko Sandiaga, Jln Melawai no 16, Kebayoran Baru, Jakarta selatan, Selasa (20/9/2016).
Sandiaga yang kabarnya akan jadi pendamping Anies Baswedan di Pilgub DKI 2017 ini pun terus menjalin komunikasi dengan parpol di Koalisi Kekeluargaan. "Dengan Partai Demokrat kita berhubungan dengan Pak SBY dan kami Memberikan kehormatan juga Pak SBY untuk berembuk," katanya.
Sandiaga mengatakan penting berkomunikasi dengan SBY. SBY akan memberikan masukan yang berharga untuk membangun Jakarta.
"Dan kami yakin Pak SBY punya pemikiran bagaimana Jakarta ke depan. Kami menghormati beliau sebagai presiden ke enam untuk mewujudkan Jakarta yang lebih baik. Kita perlu masukan dari setiap tokoh," kata Sandiaga.
Sandiaga yakin koalisi kekeluargaan minus PDIP akan solid menghadapi Ahok-Djarot di Pilgub DKI mendatang. Kalau koalisi kekeluargaan solid, Sandiaga bernazar akan mengunjungi Tanah Suci.
"Nazar dari hari ini sampai Jumat tidak cukur jenggot dan kumis. Kemudian, kalau terwujud apa yang diinginkan rakyat (koalisi kekeluargaan bersatu) akan berjiarah ke para pendiri bangsa dan mengunjungi Tanah Suci," kata Sandiaga.
Hal ini didasarkan pada polling yang dilakukan oleh internal Partai Gerindra. Hasil poling itu, masyarakat Jakarta menginginkan hanya dua calon yang bertarung di pilkada.
"Per kemarin hasil Snappoll (nama poling internal), 60 persen menginginkan pemimpin baru 82,5 persen hanya ada dua calon (dalam Pilkada DKI Jakarta). Jadi, calon petahana dan calon yang menawarkan alternatif baru," kata Sandiaga.
"Kita komitmen untuk mempererat koalisi kekeluargaan. Kita akan tentukan cagub dan cawagub bersama-sama. Komitmen ini dilandasi atas dasar aspirasi rakyat," pungkasnya.
http://news.detik.com/berita/d-33023...030.1466039015
Saya menduga sih, ini acara untuk menangis bersama.
Padahal selama ini, Uno klaim didukung oleh PDIP, tak taunya tidak
Tidak mungkinlah PDIP meninggalkan Ahok, karena juga akan diplot jadi Jokowi-Ahok di 2019, dan Djarot akan jadi Gubernur DKI. So, PDIP juga yang betul, yang lain pastinya akan mendukunglah...
Udah ya nak, tonjolannya sudah cukup