Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

fajarbupatiAvatar border
TS
fajarbupati
Harga Gas di Indonesia sengaja dibuat Mahal, kasihan Pertamina
buat agan-agan semua, kayaknya ada info menarik soal harga gas di Indonesia yang kini menjadi mahal.... bahkan lebih mahal dari Singapura, negeri lilipu yang gak punya tambang gas sekalipun.

Nah dari berbagai sumber, ane punya kesimpulan, kalau harga gas di Indonesia, memang dibuat mahal bin gak murah dari sononya. yang bikin begitu, bukan Operatornya seperti Pertamina atau PGN, tapi jelas orang atau lembaga yang bikin kontraknya. salah satunya ya SKK Migas.

Nah dari berbagai sumber pula, di dapat info yang membuat harga gas di Indonesia mahal, krn dari hulunya harga gas itu mahal amirrrr. gan... belum lagi banyak trader alias calo yang mencari keuntungan selisih harga yang sudah tdk sehat... para calo ini tentu dilindungi oleh oknum atau pihak tertentu sehingga mereka bebas berkeliaran, meski terkadang calo sendiri juga dibutuhkan gan...

Nah ini dia salah satu berita soal harga gas yg mahal itu gan....

Harga Gas di Indonesia sengaja dibuat Mahal, kasihan Pertamina

SKK Migas Perlu Direformasi Agar Harga Gas Industri Terjangkau
Keluhan menngenai harga gas untuk industri yang cukup tinggi di Indonesia, terus bermunculan sebulan terakhir. Apalagi jika membandingkan harga gas untuk industri di Indonesia yang lebih mahala dibandingkan dengan Singapura apalagi Malaysia.
Bila membandingkan dengan harga gas bumi dengan negara tetangga, terlihat jelas bahwa harga gas di Indonesia sejak di hulu saja sudah lebih mahal dibanding harga hilir di Singapura, Malaysia dan Filipina. Untuk mengalirkan gas dari hulu ke konsumen menggunakan pipa transmisi (biaya angkut nya ditetapkan pemerintah) dan pipa distribusi gas bumi yang panjangnya berkilo-kilo meter hingga sampai ke industri.
Tidak mengherankan, harga gas untuk industri di Indonesia berkisar US$ 9 – 10 per MMBTU. Menurut data Kementerian Perindustrian, harga gas bumi di Singapura hanya sekitar US$ 4,5 per juta British thermal unit (MMBTU), Malaysia US$ 4,47 per MMBTU, dan Filipina US$ 5,43 per MMBTU.
Untuk merunut masalah ini diperlukan keberanian stake holder gas nasional, untuk merunut akar permasalahan gas ini sehingga bisa diselesaikan dengan baik. Salah satunya seperti temuan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang mengungkapkan biaya eksploitasi gas bumi di Indonesia cukup tinggi. Hal inilah yang menyebabkan tingginya harga gas bumi di hulu dan ujungnya memberatkan industri dalam negeri.
“Yang membuat harga gas bumi mahal adalah biaya eksploitasi yang tinggi sekali di Indonesia dibanding negara lain,” kata Anggota BPK Achsanul Qasasi di Jakarta, Rabu (2 1/9).


Menurut mantan bendahara PSSI itu, biaya eksploitasi minyak dan gas bumi (migas) yang tinggi menyebabkan ongkos produksi menjadi mahal. Alhasil harga gas di Indonesia tinggi sekali yang memang memberatkan sektor industri. “Biaya eksploitasi migas di Indonesia itu mencapai US$ 47 per barel padahal negara tetangga saja bisa tuh US$ 15 per barel,” ujar Achsanul membandingkan biaya eksploitasi di Indonesia dan Malaysia.

Selain biaya eksploitasi, sumur-sumur yang sudah tua, menurut Achsanul juga membuat bisnis gas di Indonesia menjadi tidak menarik. Belum lagi, Achsanul mensinyalir terdapat banyak trader-trader yang mengambil untung tinggi dari bisnis gas bumi di Indonesia.
“Struktur biaya eksploitasi harus dibenahi. Sehingga hulu bisa murah karena 90 persen harga gas itu ditentukan dari hulu-nya. Belum lagi masalah trader yang berbisnis di sini jadinya rantai bisnis ini tidak efisien,” tuturnya.

Harga Gas di Indonesia sengaja dibuat Mahal, kasihan Pertamina

Pemerintah, menurut Achsanul harus turun tangan mengatasi masalah gas. Harus ada insentif bagi para investor untuk tertarik di bisnis eksploitasi gas. “SKK Migas harus berikan jaminan untuk bagaimana pebisnis tertarik di eksploitasi gas,” ucap Achsanul.

Pembenahan di tingkat SKK Migas memang sudah genting. Pasalnya disana KKS (Kontrak Kerja Sama) migas itu dibuat. Sebenarnya, selain permainan calo gas, harga gas bumi di Indonesia memang sudah mahal dari asalnya alias dari hulu yang diproduksi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).
Berdasarkan data Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) yang dikutip media, harga jual gas bumi sejumlah kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) sudah cukup tinggi yakni berkisar US$ 5-8 per MMBTU. Gas tersebut disalurkan oleh perusahaan yang mengelola pipa transportasi sampai distribusi hingga sampai ke pelanggan termasuk industri.

Apalagi, dalam prakteknya selain sudah mahal di hulu pasokan gas bumi tersebut harus melalui trader gas bertingkat, yang menjual alokasi gas tanpa memiliki infrastruktur gas, seperti yang terjadi di Sumatera Utara, Jawa Barat dan Jawa Timur. Hal ini membuat harga gas industri menjadi lebih mahal.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas Menteri ESDM Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, salah satu penyebab tingginya harga gas industri dikarenakan harga jual gas di tingkat hulu atau kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) sudah cukup tinggi.



gas-industri1
Daftar Harga Gas Hulu dari KKKS *
1. Conocophillips (Pekanbaru) US$ 7,04 per MMBTU
2. Conocophillips (Sumatera Selatan dan Jawa Barat) US$ 5,44 per MMBTU
3. Ellipse (Jawa Barat) US$ 6,75 per MMBTU
4. Lapindo (Jawa Timur) US$ 7,649 per MMBTU
5. Pertamina EP Benggala (Medan) US$ 8,49 per MMBTU
6. Pertamina EP Sunyaragi (Cirebon) US$ 7,5 per MMBTU
7. Pertamina EP Pangkalan Susu (Medan) US$ 8,48 per MMBTU
8. Pertamina Hulu Energi (PHE) WMO (Jawa Timur) US$ 7,99 per MMBTU
9. Santos (Jawa Timur) US$ 5,79 per MMBTU
10. Lapangan Jambi Merang (Batam) US$ 6,47 per MMBTU
*: harga gas sebelum sampai ke industri.
0
1.8K
27
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.