Jaman sekarang mau ngasih tayangan bermutu buat anak susah sekali. Tayangan kartun tidak lagi sebanyak dulu. Banyak kartun yang dilarang tayang di Indonesia dengan alasan tayangan kartun "tidak mendidik".



Sekarang stasiun TV berlomba-lomba menayangkan acara alay seperti gosip-tainment, musik alay, sinetron alay, ftv alay. Semuanya alay.



Bilangnya kartun itu tidak mendidik, tidak pantas tayang dan akhirnya diberhentikan penayangannya di stasiun TV Indonesia diganti dengan acara-acara alay yang isinya tidak mendidik dan malah dibiarkan menjamur.



Kartun aja disensor tapi acara alay itu tidak disensor. Mau pakaiannya seksi, mau kelakuannya kurang ajar, mau gimana pun juga tetap aja dikasih ijin tayang.



Setidaknya kalau kartun mau dihentikan diganti dengan acara yang (benar-benar) lebih mendidik lagi. Bukannya diganti dengan acara ga jelas yang dominan menampilkan kelakuan tidak bermoral.



Kartun itu menghibur juga menyisipkan nilai moral. Ketika kita menonton kartun pesan yang kita dapatkan adalah suka menolong sesama dan pantang menyerah demi kebaikan. Sedangkan menonton acara alay itu pesan yang kita dapat malah yang buruk-buruk aja.
Jelas sekali berbeda karna plot kartun lebih menekankan orang yang baik melawan orang yang jahat sedangkan acara alay plotnya lebih kepada orang jahat menindas orang baik. Sudah jelas kan nilai yang ditangkap oleh penonton jadi jauh berbeda.

Paling nyata terlihat dari kelakuan generasi sekarang dan generasi dulu. Generasi sekarang trendnya cabe dan terong yang suka menindas, menghina teman, dan pamer "kehebatan". Sedangkan generasi dulu trendnya menjadi pahlawan buat yang lemah dan mengoleksi mainan.

Jadi mana yang lebih baik, menghilangkan acara kartun di TV atau menghilangkan acara alay di TV?




Akhir kata TS cuma bisa bilang TS rindu masa kecil TS dan TS pengen masa kecil anak TS seindah masa kecil TS dulu. Kembalikan masa-masa bahagia itu wahai KPI!