Untuk kepentingan tugas, ane harus riset dan wawancara ke beberapa guru bahasa Indonesia di sekitaran Jakarta Selatan. Karena tante ane yang emang kerja di JIS, jadi ane dapet kesempatan untuk bisa dapat akses mewawancarai beberapa guru bahasa Indonesia di sana.

Jadi Gan, ternyata anak-anak bule yang sekolah di JIS itu juga belajar pelajaran Indonesia seperti anak-anak Indonesia yang sekolah di sekolahan umum. Kebetulan ane dapat ceritanya langsung dari guru-guru bahasa Indonesia. Tentunya mereka ini orang Indonesia aseli ya gan.

Jadi sistem pelajarannya untuk pelajaran Indonesia dibagi menjadi dua gan. Ada Bahasa Indonesia dan ada juga Indonesia Studies. Bahasa Indonesia khusus diambil oleh anak-anak yang berkewarganegaraan Indonesia. Mereka wajib mengambil pelajaran ini karena nantinya saat kelas dua belas mereka akan mengikuti ujian nasional yang diagendakan setiap tahun bersama dengan seluruh pelajar Indonesia yang berada di tingkat akhir sekolahnya. Hampir di tiap jenjang tingkatan di JIS para siswa Indonesia ini wajib mengambil pelajaran ini yang kemudian akan ada level-nya seperti belajar bahasa di lembaga bahasa professional.

Nah untuk Indonesia Studies, ini wajib untuk diambil oleh murid-murid expad atau mereka yang bukan berkebangsaan Indonesia. Dalam pelajaran ini mereka mempelajari Negara Indonesia, mulai dari budaya, sistem pemerintahannya, kesenian, hingga sejarah. JIS memberlakukan pelajaran ini untuk wajib diambil sebagai bentuk edukasi mereka terhadap para siswanya untuk menyadari keberadaan mereka di Indonesia sebagai tuan rumah dari perbedaan mereka dalam satu kesatuan sekolah JIS.

Para guru untuk pelajaran Indonesia ini tentu memiliki cara-cara yang pastinya berbeda jika dibandingkan dengan guru-guru bahasa Indonesia di sekolah-sekolah umum yang lain. Mereka harus mampu membuat anak-anak bule ini untuk bisa mencerna materi dengan membawakannya dengan semenarik mungkin. Mereka harus dapat berpikir dengan global namun tetap menanamkan nilai-nilai dari Negara Indonesia sebagai bentuk teladan dari hasil mempelajari pelajarannya. Menurut keterangan salah satu guru, anak-anak expad ini pada tertarik banget dengan bahasa informal agar kalau lagi di luar sekolah dan harus berinteraksi dengan orang Indonesia, mereka bisa ngomong dan ga terkesan menggunakan bahasa Indonesia yang baku gitu. Salut deh, mereka sangat appreciated dan menyadari betul keberadaan mereka ada dimana ya Gan