Warga ibu kota diimbau dapat berpartisipasi besar dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang. Dalam rangka mewujudkan pemimpin yang memahami agama, tegas, santun, dan merakyat.
"Pilih pemimpin yang memahami agama dan santun. Dalam Islam, salah satu fungsi utama pemimpin adalah untuk melindungi agama. Jika pemimpinnya saja tidak paham agama, bagaimana akan melindungi," ujar anggota DPR RI Ahmad Zainuddin kepada redaksi, Sabtu (17/9).
Menurutnya, kepemimpinan di DKI Jakarta saat ini memberikan keteladanan yang buruk bagi masyarakat. Hal itu didasarkan atas penilaian terhadap ketidakpuasan kinerja yang muncul karena rendahnya serapan anggaran, serta tidak berjalannya sejumlah program prioritas, seperti penuntasan kemacetan, banjir, dan pembangunan infrastruktur.
"Periode ini, Pemda DKI sering sekali konflik dengan warga. Terkuaknya kasus reklamasi membuka mata kita kalau ternyata penggusuran-penggusuran rakyat kecil itu untuk kepentingan pengusaha besar, bukan semata rehabilitasi jalur hijau, normalisasi sungai ataupun reklamasi laut. Kita perlu pemimpin tegas tapi santun merakyat," jelas Zainuddin.
Dia mengungkapkan, saat menghadiri Sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang diselenggarakan di Jatinegara, Jakarta Timur pekan lalu banyak menerima keluhan soal kebijakan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Keluhan misalnya, mengenai larangan sekolah untuk melatih siswanya berinfak, berkurban, dan berkewajiban menggunakan jilbab bagi para siswi.
"Pemda yang melarang sekolah agar anak didiknya berinfak atau berkurban mempersempit ruang gerak pendidikan agama itu bertentangan dengan Pancasila. Pancasila memberi ruang yang luas bagi setiap warga negara untuk mengamalkan keyakinan agamanya sesuai sila Ketuhanan Yang Maha Esa," beber anggota Komisi IX tersebut.
Lanjutnya, dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat sikap toleransi harus dikedepankan. Pelarangan hal-hal yang bersifat pengamalan keyakinan tidak sesuai dengan semangat UUD 1945 dan dapat memicu keresahan. Padahal, persatuan dalam kerangka NKRI dimulai dari adanya toleransi dalam menyikapi perbedaan.
"Pemerintahan sekarang harus menjadi pelajaran bagi warga DKI, supaya ke depan memilih pemimpin yang lebih baik dalam memahami agama, santun dan berpihak pada masyarakat. Pemimpin yang baik ditunjukkan dengan hubungannya yang harmonis kepada rakyat, bukan konflik," tegas Zainuddin.
sumur
Semoga jakarta ke depan dipimpin oleh orang yang melindungi rakyatnya, dan rakyatnya juga gantian melindungi pemimpinnya.
Periode saat ini jadiin saja pelajaran bahwa pencitraan sosmed akan selalu kalah dengan real rakyat di real life