Kisah Sleeper Bus Indonesia yang Viral Tapi Sempat Dianggap Miring
Arbi Anugrah - detikTravel - Rabu, 07/09/2016 07:50 WIB
Kisah Sleeper Bus Indonesia yang Viral Tapi Sempat Dianggap Miring
Foto: PO Brilian, sleeper bus pertama di Indonesia (Arbi/detikTravel)
Purwokerto - Menjadi perintis, harus siap dengan tanggapan miring publik. Sleeper bus pertama di Indonesia yang sedang viral di medsos, awalnya juga disangka macam-macam oleh masyarakat.
Bus PO Brilian menjadi buah bibir di media sosial karena menjadi perintis sleeper bus di Indonesia. Bus semacam ini sudah duluan ada di Malaysia dan Thailand, yaitu bus dengan konsep tempat tidur, agar traveler bisa istirahat maksimal.
PO Brilian melayani trayek Jakarta-Purwokerto-Wonosobo. Namun mengoperasikan sleeper bus, awalnya tidak mudah.
Kepala Bagian Operasional PO Brilian, Rizki Burhan Prabowo menjelaskan, sejak dilaunching pada 1 Juli 2016, ternyata banyak anggapan miring terhadap kehadiran sleeper bus. Banyak yang beranggapan jika kasur dalam bus nantinya bisa disalahgunakan oleh penumpangnya.
Kasur yang sempat dianggap negatif (Arbi/detikTravel)
Maka dari itu, pihaknya mempunyai aturan yang tidak bisa ditawar dalam perjalanan bus tersebut. Karena selama perjalanan para penumpang harus tetap berada di tempatnya masing-masing. Selain itu, pramugara akan terus mengawasi kabin penumpang setiap setengah jam sekali.
"Awalnya banyak yang beranggapan sleeper bus ini bisa disalahgunakan untuk sesuatu yang negatif. Tetapi, setelah mereka mencoba, semua itu tidak terbukti. Karena walau suami-istri, kalau beli harus dua tiket. Jika ketahuan beli dua tiket, tetapi salah satunya pindah ke bed yang sama, kami akan turunkan penumpang tersebut di tengah jalan," ujar Rizki dalam obrolan dengan detikTravel di Purwokerto, Selasa (6/9/2016).
Meskipun terbilang sangat baru, namun banyak cerita menarik selama sleeper bus ini beroperasi, hal tersebut dikarenakan ketika penumpang yang sudah naik sleeper bus bisa dipastikan mereka pasti akan tertidur. Pernah suatu kali bus harus berhenti di tengah jalan untuk mempersilakan penumpang makan.
Kasur dan TV untuk kenyamanan traveler (Arbi/detikTravel)
"Tetapi saat dibangunkan malah tidak ada yang turun, semuanya memilih tidur di atas bed. Akhirnya, kami ganti metodenya. Sebelum berangkat, kami silahkan untuk makan malam sehingga di jalan, kenyamanan penumpang tak terganggu," ujarnya.
Selain itu, lanjut Rizqi, pernah ada satu keluarga yang naik sleeper bus. Tapi ketika bus sampai di tempat tujuan, salah satu anggota keluarga itu malah tetap tidur meskipun sudah dibangunkan.
"Jadi pas bapak dan anaknya sudah turun, si ibu malah tetap tidur di atas bus. Ketika kami bangunkan, nggak lama si ibu malah tidur lagi," jelasnya.
Kenyamanan yang didapat penumpang tersebut selain fasilitas yang mendukung juga diimbangi dengan kehati-hatian supir bus dalam membawa sleeper bus. Karena untuk setiap kali membawa bus tersebut, sang supir harus memperhatikan setiap jalan yang rusak, bergelombang ataupun menikung, agar kenyamanan para penumpang tetap terasa. (arb/fay)
Sumber:
http://travel.detik.com/read/2016/09...ianggap-miring