TEMPO.CO, New York - Menteri Susi Pudjiastuti menegaskan jika kebijakannya melarang kapal eks asing di perairan Indonesia menangkap ikan secara ilegal dicabut, maka situasinya memperkelam dunia kelautan dan perikanan Indonesia.

"Kita akan kembali ke zaman jahiliyah. Apa kita biarkan ketika kapal-kapal asing atau kapal eks asing yg sejatinya milik pengusaha asing akan kembali menjarah kekayaan perikanan kita. Laut masa depan bangsa tinggal slogan," ujarnya kepada Tempo saat menemuinya di sela kunjungan kerjanya di New York City, Amerika Serikat, dini hari Senin waktu setempat, 19 September 2016.

Ucapan ini disampaikan Menteri Susi yang bercampur heran dengan pertemuan beberapa pengusaha besar industri perikanan tangkap dengan Menteri Kordinator Kermaritiman Luhut B. Pandjaitan. Para pengusaha itu diduga bermasalah karena sedang dianalisis dan dievaluasi oleh Satgas 115 atau pemberantasan mafia illegal fishing.

"Mereka semua sedang bermasalah dan sedang kami laksanakan proses hukumnya. Seyogyanya pemerintah tak usah bertemu dg para pihak yang bermasalah," ujarnya berapi-api.

Baca: Didatangai Pengusaha IKan, Luhut: Jangan Dipolitisasi.

Memburuknya dunia perikanan yang dimaksud Susi adalah nilai tukar nelayan yang kini membaik akan turun lagi. Pertumbuhan sektor perikanan yang berada di atas rata-rata pertumbuhan nasional akan kembali merosot. "Subsidi BBM solar lebih dari Rp 20T yg selama ini dinikmati mafia sembari mencuri ikan akan kembali terjadi. Penghematan subsidi yg sudah kami lakukan sebagai konsekuensi kebijakan itu akan sia sia," ujar Susi.

https://nasional.tempo.co/read/news/...-asing-dicabut




klo sampe kejadian bu, baiknya mundur aja deh, jgn gabung dgn gerombolan siberat